44. Jimin Imagine (Just You pt.1)

399 29 0
                                    

Hai! Namaku Eom Minhwa.

Aku ingin berbagi cerita tentang cinta pertamaku.

Sebenarnya ini terlalu biasa untuk dijadikan cerita, tapi aku akan tetap menceritakannya.


Jadi, waktu itu, saat aku duduk di bangku kelas 8 atau SMP kelas 2, ada temanku yang bercerita kalau ia menyukai kakak kelas.

Namanya Park Jimin. Murid kelas 11 atau SMA kelas 2 saat itu.

Dia anggota basket dan tentu saja ia terkenal karena wajah dan kemampuannya bermain basket.

Saat itu aku sedang duduk bersama temanku di pinggir lapangan basket sambil melihat anak basket sedang latihan.

Saat sedang asik bercerita, aku mendengar pekikan dan kemudian ada sesuatu yang menghantam kepalaku hingga kepalaku berasa berputar dan kemudian pandanganku menjadi gelap.


***

Perlahan aku membuka mataku. Sejenak aku menerka-nerka dimana aku berada, tapi sebuah suara membuatku sedikit terkejut.

"Kau tak apa?" tanya Jimin seonbae* dengan suara imutnya. (*Seonbae: senior).

"Eoh? Hmm, aku tak apa." ucapku yang langsung bangkit.

"Apa kau masih merasa pusing?" tanya Jimin seonbae menatapku dengan wajah khawatir.

"Ah, tidak. Aku baik-baik saja." ucapku sambil tersenyum.

"Ah, begitu ya. Syukurlah." ucapnya menghela napa sambil tersenyum dan memegang tengkuk lehernya.

"Eng, yang tadi, maafkan aku. Aku tidak sengaja." ucap Jimin seonbae, aku menatapnya sambil tersenyum.

"I-iya, aku juga sudah tidak apa." ucapku yang ikut canggung.


"Ah iya, tadi temanmu menitipkan tasmu." ucap Jimin seonbae sambil memberikan tasku. Aku menatapnya terkejut.

"Jam berapa sekarang?" tanyaku.

"Jam setengah 4." mendengar itu, aku hanya bisa menatapnya sambil mengedipkan mataku beberapa kali.

"Aku antar pulang, tak apa kan?" ucap Jimin seonbae.

"Eng, ti-tidak usah, seonbae. Aku bisa pulang sendiri." ucapku yang langsung meraih tasku dan turun dari tempat tidur yang kutempati di ruang kesehatan sekolah.

Jimin seonbae tetap memaksa untuk mengantarku pulang. Akhirnya Jimin seonbae mengantarku pulang.


Beberapa hari kemudian, aku dan Jimin seonbae seperti biasa lagi. Seperti tak saling kenal. Tapi terkadang saling sapa.

"Minhwa. Tolong berikan ini pada Jimin seonbae, dong. Please~" ucap temanku saat kami sedang jam istirahat.

"Apa ini?" tanyaku yang hendak membuka kertas yang terlipat rapi yang sudah berada di tanganku tapi temanku langsung memegang tanganku.

"Berikan saja. Kumohon. Aku sangat malu."

"Baiklah-baiklah." ucapku kemudian berjalan ke lapangan bersama temanku itu. Hingga di dekat lapangan, temanku berhenti.


"Ada apa?" Tanyaku bingung.

"Kau sendiri yahh.. aku malu." Ucapnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku hanya menghela napas.

"Ah kau ini." Kemudian aku beranjak. Sekitar beberapa langkah sebelum menghampiri Jimin seonbae yang sedang bercanda dengan teman-temannya, aku berhenti.

Suga ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang