Suga Imagine

38. Jikook Imagine (Perfume pt.3)

Setelah kejadian Jeongkuk oppa dan Namjun oppa bertengkar, hubunganmu dengan Jeongkuk semakin memburuk. Bahkan kalian tidak saling menghubungi, atau lebih tepatnya kau lah yang mengabaikannya.

"(Y/n)-ah, kau baik-baik saja?" Tanya seorang namja imut yang berhati malaikat, menghampirimu dan duduk di sampingmu.
"Aku bingung oppa."
"Kenapa? Ceritakan padaku, aku akan membantumu."
"Soal Jeongkuk oppa." Ucapmu sambil menghela napas.
"Kau tau, tidak seharusnya kau terlalu berkeras hati padanya. Dan soal Jaenhee, Jaenhee sudah punya pacar kok. Dan tentu saja bukan Kookie." Ucap Jimin, kau menoleh dan menatapnya tersenyum begitu manis.

"Sebenarnya bukan hanya itu saja masalahnya." Ucapmu yang kembali menundukkan kepala.
"Lalu apa?"
"Hubungan Namjun hyung sama Jeongkuk oppa menjadi rusak karna aku." Ucapmu.
"Hey, bagaimana bisa kau mengatakan itu? Itu bukan salahmu. Kau sangat beruntung bisa disukai keduanya di saat mereka berdua sering sekali dikejar-kejar yeoja karena ketampanan mereka." Ucap Jimin menasehati. Kau hanya bisa menghela napas.

"Lalu aku harus bagaimana oppa?" Tanyamu.
"Sekarang hubungi Kookie, dan berbaikanlah dengannya."
"Baiklah." Namun kau hanya bergeming.
"Sekarang, Jo (Y/n)!" Desak Jimin.
"Iya-iya." Kau langsung mengambil hpmu dan mengirim pesan pada Jeongkuk untuk bisa bertemu.
"Telfon dia. Kau tau kalau pesan, sangat jarang dia akan membalasnya ataupun melihatnya."
"Tapi-," seketika Jimin mengambil hpmu dan menefon Jeongkuk, kau menatapnya terkejut dan lebih lagi saat ada sebuah suara yang keluar dari hpmu.

"Yeoboseyo? Yeoboseyo? (Y/n)-ah?" Ucap Jeongkuk dari hpmumu, dengan keberanian kau menempelkan hpmu ke telinga dan menyahut.
"O-oppa, hmm..bisa kita ketemu di cafe biasa?" Tanyamu gugup.
"Sekarang? Baiklah aku pergi sekarang. Atau kau mau kujemput? Kau dimana sekarang?"
"Eng, a-aku di kampus. Di lobby."
"Ya sudah, tunggu aku 2menit." Kemudian telfon di tutup. Kau mengedipkan beberapa kali matamu karena bingung.

"Memangnya Jeongkuk oppa lagi di kampus?" Tanyu pada Jimin oppa, ia hanya mengangkat bahunya. Tiba-tiba ada seseorang yang berhenti tepat di depanmu dan Jimin, sambil terengah-engah karena habis berlari.

"Hahh hahh. Ayo." Ucap Jeongkuk padamu, kau dan Jimin menatapnya dengan terkejut dan bingung.
"Ya! Untuk apa kau lari-lari?" Omel Jimin.
"Hehe. Tak apa. Aku hanya terlalu senang karena pacarku mengajakku pergi." Ucap Jeongkuk sambil tersenyum dan menunjukkan gigi kelincinya yang menggemaskan sambil mengusap belakang lehernya.
"Iya-iya terserah." Ucap Jimin, kemudian Jeongkuk langsung meraih tanganmu dan kau hanya diam menatap Jeongkuk tanpa bicara apapun.
"Ayo. Sekalian kita makan siang, ya?" Ucap Jeongkuk, kau mengangguk kemudian berdiri.
"Oppa annyeong." Ucapmu sambil melambaikan tangan pada Jimin, Jimin pun membalasnya.

***
Kau dan Jeongkuk sampai di cafe yang biasa kalian datangi.
"Eng.. oppa." Panggilmu ragu setelah beberapa saat hening diantara kalian.
"Eoh?"
"Mi-mianhae." Ucapmu menundukkan kepala.
"Kenapa? Harusnya aku yang minta maaf, (Y/n)-ah. Maafkan aku." Ucap Jeongkuk yang kau jawab dengan gelengan kepala cepat tanpa menatap Jeongkuk.
"Aku juga salah. Aku menghindarimu saat kau mau menjelaskan semuanya." Ucapmu sambil terus menunduk karena pandanganmu semakin buram karena air matamu menumpuk di pelupuk matamu.

Jeongkuk memperhatikanmu yang perlahan menangis kemudian ia pindah tempat duduk dari yang di hadapanmu, menjadi di sampingmu. Kemudian dengan lembut ia membelai rambutmu dari puncak kepalamu.
"Hei, sudahlah. Jangam menangis. Maafkan aku yang selalu membuatmu menangis, Jeon (Y/n)." Ucap Jeongkuk, kau yang menyadari marga-mu diganti olehnya, langsung melayangkan pukulan lemah ke dadanya. Dan kalianpum mulai terkekeh. Setelah itu kalian makan siang seperti saat sebelum kalian bertengkar.

***
Hari ini adalah ulang tahun Jimin, dan kau bersama dengan Jeongkuk, Namjun, Seokjin, Hoseok, Taehyung, Yoongi dan juga pacar Jimin sudah mempersiapkan kejutan untuk Jimin.