28. Coffee pt.2

459 42 0
                                    

3 tahun berlalu dengan sangat cepat. Kau dan Yoongi sudah menjadi sepasang kekasih sejak 2 tahun lalu.

Namja yang kau kenal sebagai namja yang terkesan dingin, ternyata tidak sedingin dugaanmu. melainkan dia adalah namja yang baik, bahkan perhatian. tapi dia tidak terlalu bisa menunjukkannya.

"oppa!" panggilmu saat melihat kekasihmu itu baru masuk ke dalam cafe.

Dia adalah seorang produser yang mulai terkenal. Namanya mulai bermunculan di lagu-lagu yang mulai viral di dunia musik.

"kau sudah menunggu lama?" tanyanya yang langsung duduk di sampingmu dan menaruh tas hitam kesayangannya di atas meja. Itu adalah hadiah darimu untuk anniversary kalian yang pertama.

"maaf, aku baru selesai. tapi sebenarnya belum benar-benar selesai dan deadline nya malam ini." ucap Yoongi yang terdengar begitu tertekan dan stress. Kau menggenggam tangannya membuat namja berkulit putih itu menatapmu. Kau hanya memberikan senyum manismu.

"kita makan dulu, ya oppa. Aku sangat yakin kau pasti bisa menyelesaikannya tepat waktu." ucapmu dengan lembut dan membuat Yoongi menghela napas beratnya seakan beban beratnya menghilang seketika.

"aku sudah memesan makanan untuk kita, jadi kita tinggal tunggu makanannya datang. Nah sekarang, ceritakan bagaimana di kantor." ucapmu sambil bersandar di sandaran sofa sambil menatap Yoongi.

kalian duduk di sudut ruangan yang memiliki bangku sofa yang menempel pada dinding. itu adalah spot favorit kalian.

Yoongi ikut bersandar dan menaruh kepalanya di bahumu. Kau menatapnya sambil memegang pipinya yang mulus.

"kurasa aku tidak ingin melanjutkan lagu ini. Banyak sekali yang di suruh revisi. Kepalaku ingin pecah rasanya." ucap Yoongi.

"oppa, ini baru permulaan, kau tidak boleh menyerah begitu saja. Aku sangat yakin kau pasti bisa melakukannya. Ah, kapan kau punya waktu luang?" tanyamu, Yoongi langsung mengangkat kepalanya namun posisi tubuhnya tida berubah sama sekali.

"kita pergi yuk.. ayo kita ke Daegu. Malam ini." ucap Yoongi sambil tersenyum namun membuatmu terkejut.

"permisi, ini pesanan anda." ucap pelayan yang tiba-tiba datang dan membuat Yoongi membenarkan posisi duduknya.

"oppa mau ke Daegu malam ini juga?" tanyamu yang masih terkejut. Yoongi tersenyum lalu mengangguk sedikit.

"kau yakin oppa? Bukankah kau besok disuruh ke kantor? Lagipula aku juga ada kuliah besok." ucapmu.

"kuliahmu kan siang, Jagi. kita malam ini menginap di rumahku, lalu besok pagi kita kembali. Bagaimana?" kau diam dan berpikir sebentar. Kemudian menganggukkan kepala.

"baiklah. Tapi besok oppa tidak boleh tidak masuk ke kantor, ya."

"iya-iya. Sekarang ayo kita makan. Aku sudah sangat lapar karena energiku sudah terkuras habis." ucap Yoongi sambil mencubit hidungmu. kau memanyunkan bibirmu sejenak kemudian kalian makan.

***

malam ini kalian pergi ke Daegu menggunakan mobil Yoongi. Waktu perjalanan hanya 3 jam untuk sampai ke Daegu. Kampung halaman Yoongi.

"hey, jagi. Bangun. Kita sudah sampai." ucap Yoongi dengan lembut membangunkanmu. Kau perlahan membuka matamu.

 kalian keluar dari mobil dan masuk ke rumah Yoongi yang hanya terdengar suara tv dan lampu-lampu sudah dimatikan semua. Kau berjalan di belakang Yoongi sambil menggenggam tangan kekasihmu itu karena kau takut gelap.

"appa." panggil Yoongi saat kalian berdua sudah berada di ruang tengah. seorang namja paruh baya menoleh dan menatap kalian terkejut.

"kalian sejak kapan sampai di sini?" appa Yoongi.

"baru saja. Apa eomma sudah tidur?" tanya Yoongi.

"annyeonghaseyo abeonim." panggilmu memberi salam yang hanya dijawab dengan 'eoh eoh.'

"aku dan (Y/n) ke kamar dulu, ya appa." ucap Yoongi.

"jangan macam-macam kalian. Ini sudah malam."

"ne appa." "ne abeonim." jawabmu dan Yoongi bersamaan, kemudian kalian berdua pergi ke kamar Yoongi yang berukuran cukup luas.

***

kau hanya diam memperhatikan gelombang-gelombang suara yang tertera di laptop Yoongi. Proses editing instrument lagu memang sedikit membosankan, apa lagi melihat kombinasi gelombang-gelombang suara yang menghasilkan instrumental yang indah dan enak untuk di dengar.

lama kelamaan kau tertidur di bahu Yoongi. Yoongi yang baru saja menyelesaikan tugasnya, menutup laptop dan menaruhnya di nakas. Kemudian ia dengan gerakan sangat pelan dan hati-hati, membenarkan posisi tidurmu.

Yoongi menatapmu cukup lama, menikmati setiap lekuk wajah cantikmu. Senyumnya tersungging sangat manis. Dia juga menyingkirkan rambutmu yang mengganggu pemandangannya untuk bisa melihat wajah damaimu yang sedang terlelap.

"mungkin kau hanya mengingatku sebagai namja yang selalu datang ke cafe tempatmu bekerja, (Y/n)-ah. tapi percayalah, aku sudah mengenalmu jauh sebelum itu." ucap Yoongi bermonolog.

"kau ingat seonbae culun yang duduk di sampingmu waktu SD di perpustakaan? Yang selalu kau mintai bantuan saat mengerjakan matematika saat kau melihatku di perpustakaan? Itu adalah aku."

"setelah sekian lama kita terpisah, akhirnya aku bisa menemukanmu yang sedang bekerja part time di cafe itu."

"kau tau berapa bahagianya aku saat menemukanmu? Aku sampai tidak bisa tidur, kau tau."

"dan sekarang kau bersamaku. terima kasih karena kau sudah meu menyukaiku dan menerimaku. (Y/n)-ah saranghae." ucap Yoongi yang kemudian mengecup bibirmu singkat, kau hanya menggeliat sejenak.

Yoongi terkejut saat kau menggeliat, ia khawatir kau akan bangun. Namun ia bisa bernapas lega karena kau tidak terbangun. Kemudian Yoongi ikut tidur di sampingmu dengan menjadikan tangannya sebagai alas kepalamu.

"good night my princess." bisik Yoongi sebelum berlayar ke alam mimpi.

END

***

nge-feel gak yah ini? atau aneh?

hehe

maaf typo betebaran..

Suga ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang