29. Smoothies pt.1

561 39 1
                                    

Yoongi POV

aku berdiri tepat di sebuah cafe yang menjual makanan dan minuman sehat. tentu saja aku bukan orang yang tertarik dengan makanan semacam itu. karena aku benci sayur.

aku tidak alergi.

tapi aku benci sayur.

dan aku tidak tau kenapa aku benci sayur.

aku hanya membencinya.

tapi.

dengan sangat terpaksa aku memakannya hanya untuk bertemu dengannya.

seorang gadis biasa yang memang biasa saja. secara tidak sadar dia memaksaku untuk tertarik padanya.

tidak, dia tidak pernah melakukan flirting padaku.

dia tidak melakukan apapun padaku selain meminum smooties berwarna orange dan bercerita tentang kesukaannya memakan wortel dan salad.

saat itu dia memakai kaos berwarna putih kebesaran, dengan celana pendek jeans, sepatu putih dan ransel kecil berwarna biru muda.

dia duduk di sampingku saat aku sedang menulis melodi untuk lagu baruku. aku menatapnya bingung namun dia bergeming seakan tak terjadi apapun. tak lama kemudian ia menoleh ke arahku dan tersenyum begitu manis.

"boleh, kan aku duduk di sini?" tanyanya dengan suara cempreng yang terdengar menggemaskan. entah mantra darimana, aku menganggukkan kepalaku. karena tidak ingin terlihat bodoh, aku langsung mengalihkan pandanganku ke kertas yang ada di tanganku.

"aku sangat menyukai smoothies ini. rasanya manis dan menyegarkan." ucapnya. aku menoleh ke arahnya sejenak tapi dia tetap menatap ke arah minumannya.

"apa dia baru saja ngomong sendiri?" batinku.

"aku membelinya di cafe itu." ucapnya sambil membalikkan badannya dan menunjuk ke arah cafe yang dia maksud. kemudian dia menatapku sambil tersenyum karena aku mengikuti arah tunjukkannya.

astaga betapa bodohnya aku. apa yang aku lakukan sekarang? apa kau bodoh, Min Yoongi?

"aku juga beli salad. namanya rainbow salad. dua menu ini sangat enak. aku jadi ingin bekerja di sana dan meracik salad serta smoothies-ku sendiri." ucapnya sambil tersenyum hingga matanya menjadi segaris.

itulah aku mengenalnya. namun sampai detik ini aku masih tidak mengetahui namanya. namun aku terus datang ke cafe tempatnya bekerja.

gadis itu benar-benar menjalankan perkataannya bahwa ia ingin bekerja di cafe ini.

aku berjalan dan membuka pintu masuk cafe yang memiliki nama Impacting Green ini. seketika aku langsung disambut olehnya.

"oppa kau datang!" pekiknya dengan tersenyum sangat lebar. dia terlihat seperti keponakanku yang berusia 10 tahun. aku menatapnya dan tersenyum tipis.

"oppa, kita ada menu baru lho~ namanya Sweet Salad. kau harus mencobanya, oppa. karena salad ini manis, tapi tidak pakai gula." ucapnya dengan bersemangat.

terkadang aku berpikir, apa dia selalu bersemangat seperti ini? apa dia tidak lelah?

"baiklah, aku pesan itu." ucapku, yang kemudian ia tulis di order list yang ia bawa.

"minumnya?"

"aku bawa dari luar." gadis itu tiba-tiba membungkuk dan mendekat padaku.

"jangan sampai ketahuan, nanti aku yang akan dimarahi." ucapnya yang hanya kubalas dengan anggukkan.

kemudian ia menegakkan badannya kemudian berbalik ke arah kasir.

seharusnya aku bisa tau namanya dengan melihat name-tag-nya, ya kan? tapi aku tidak mengerti dengan sistem cafe ini.

Suga ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang