22. RM Imagine (Stay There)

587 50 0
                                    

Dia. Namja pintar yang unik. Dia adalah seonbae sekaligus asisten dosen di kelas bahasa ingris-ku.

Menurutku dia tidak terlalu tampan, tapi dia memiliki daya tarik yang membuatku selalu ingin menatapnya dalam waktu yang lama.

Dia memiliki tinggi 180cm, terkadang suka pakai kacamata. Baik kacamata fashion, ataupun kacamata yang lensanya di lepas. Dia juga memiliki selera fashion yang bagus dan unik.

Aku pernah satu kali melihatnya di toko buku dekat kampusku, dia memakai jumpsuit jeans dan kaos berwarna kuning. Dia terlihat seperti minion di film Despicable Me.

Sekarang aku sedang duduk deretan kedua dari depan. Hanya di kelas bahasa inggris saja aku duduk di sini, tapi hanya saat dosen tidak masuk. Alias dia yang mengajar.

Aku tidak terlalu mendengarkan apa yang ia bicarakan di depan sana. Tapi aku hanya menikmati suaranya yang terdengar seksi di telingaku, apa lagi saat dia sedang berbicara dalam bahasa ingris.

Aku sebenarnya tidak ingin menyebutkan namanya. Karena aku takut kau akan menyukainya juga. Tapi tak apa, selama kau sahabatku, aku akan mengatakan namanya.

Namanya adalah Kim Namjun. Dan dia 2 tahun di atasku.

Entah dapat bisikan darimana, aku mengambil kertas kemudian menuliskan pesan singkat yang kutujukan padanya.

"Stay there, Senior. So I can see you from here."

Setelah menulis itu, aku langsung membalik kertas itu agar jangan ada yang melihatnya. Karena jika ada yang melihatnya, aku akan malu sekali.

Setelah kelas, aku masih tetap duduk di tempat bersama 3 sahabatku. Kami masih mencatat apa yang Namjun seonbae tulis di papan. Begitu selesai, kami berempat langsung bangkit dan hendak keluar dari kelas. Tiba-tiba namaku di panggil. Dengan reflek, kami berempat menoleh ke arah meja guru yang sudah berada di belakang kami.

Tapi yang memanggilku tidak ada di meja guru. Tapi berada di depan tempat dudukku tadi.

"bisa aku bicara berdua denganmu, sebentar saja?" tanya Namjun seonbae. Aku terdiam karena terkejut, sedangkan teman-temanku mulai heboh, dan akhirnya mereka pergi meninggalkanku sendirian di kelas bersama Namjun seonbae.

Namjun seonbae berjalan menghampiriku yang sudah hampir di ambang pintu. Kemudian dia berhenti tepat di hadapanku, membuatku harus mendongakkan kepala agar bisa menatapnya. Karena tinggiku hanyalah 165cm.

Dia tidak bicara apapun. Dia tidak melakukan apapun selain menatapku dengan matanya yang tidak bisa kuartikan. Ada kelembutan, sorotan mata yang tegas, dan hanya itu yang bisa kukatakan tentang tatapan matanya saat ini, itupun aku tidak yakin.

Sedekit kemudian dia menyunggingkan senyum hingga lesung pipinya terlihat.

"aku tidak akan berdiri di sana. Aku hanya akan berdiri di sini. Tepat di hadapanmu. Agar kau bisa melihatku dengan sangat jelas, (Y/n)." kata Namjun seonbae dengan nada yang sangat lembut dan juga tersenyum sangat manis. Tapi aku menatapnya dengan bingung sambil mengedipkan mataku beberapa kali.

Kemudian Namjun seonbae mengacungkan sebuah kertas yang membuatku teringat sesuatu. Aku membelakakkan mataku saat mengenali kertas apa yang ada di tangan Namjun seonbae itu.

Dengan segera aku langsung melayangkan tanganku untuk mengambil kertas itu dari tangan Namjun seonbae. Karena kertas itu sudah membuatku malu sekarang. Tapi Namjun seonbae langsung meninggikan kertas itu agar aku kesulitan untuk meraihnya.

"be-berikan padaku kertas itu." Kataku sambil melompat-lompat agar bisa meraih kertas itu.

"tidak sampai kau menjawab pertanyaanku." Kata Namjun seonbae. Aku berhenti melompat dan menatapnya bingung.

Suga ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang