Mulmed : Gessa Askara yang malu-malu saat difoto, hahaha. Kalian bayangin dulu aja gimana wajahnya Gessa.
**
Gessa menunggu Kevin di cafe dekat sekolahnya malam ini. Tadi siang Kevin mengajaknya berbicara dan Gessa menyanggupinya. Hampir jam tujuh malam, Kevin belum muncul juga. Padahal perjanjian mereka adalah pukul setengah tujuh.
Gessa mengetuk meja di depannya dengan bosan.
"Maaf gue telat," ucap Kevin setelah duduk di kursi seberang Gessa.
"Nggak papa, kok. Mau ngomong apa?" tanya Gessa.
Kevin segera memanggil pelayan cafe tersebut. "Makan dulu, ya. Perutku udah nggak kuat," ucapnya sambil menerima lembaran menu dari pelayan cafe tersebut.
Gessa hanya mengangguk. Ia juga belum makan sejak sepulang sekolah tadi. Cacing di perutnya pun sudah berteriak meminta jatah.
"Lo mau makan apa Ges?"
"Hm, waffle ovomaltine sama jus jeruk aja," jawab Gessa.
Pelayan yang berdiri di samping Gessa segera mencatat pesanan mereka dan mengucapkan terima kasih lalu pergi.
"Ulang tahun sekolah nanti nggak berniat buat berpastisipasi, Ges?" tanya Kevin untuk memecahkan keheningan yang beberapa menit menjadi atmoser di antara mereka.
"Rencananya mau buat bazar soalnya dari kelas lain belum ada. Lumayan lah sambil nonton festival musik, sambil bazar juga."
"Wah, bagus."
"Kalau kamu?" tanya Gessa balik.
"Niatnya mau ikut festival musik. Barangkali menang lumayan juga uangnya. Apalagi bisa tampil di acara puncak ulang tahun sekolah," ujar Kevin.
Gessa mengangguk menyetujui. "Katanya kamu diajukan sama Bu Maria untuk ikut perlombaan musik bulan depan, Vin?"
"Kok tau?" tanya Kevin heran.
"Di kelas kan ada satu grup yang nggak pernah ketinggalan informasi," sahut Gessa sambil tertawa.
"Gue sepopuler itu ya di mata anak-anak?"
Gessa memandang cowok itu. "Hahaha, mungkin karena kamu masuk tim voli."
Kevin terkekeh mendengar jawaban Gessa. "Nggak gue aja kok. Adit juga."
"Adit juga ikut?"
"Awalnya dia memang dipilih sama Bu Maria. Tapi setelah meminta usul dari yang lain, akhirnya gue yang dipilih."
Gessa terkejut mendengar hal ini. Ia pikir kemahiran Adit di segala bidang musik tidak dapat diragukan lagi. Bahkan Adit sejak SD sudah banyak membawa piala dalam kejuaran musik. Tidak hanya di tingkat kota atau provinsi, ia bahkan pernah masuk tiga besar nasional.
Cukup aneh jika Kevin lah yang dipilih. Atau memang, Kevin lebih baik dari Adit dalam bermain musik?
"Wah, hebat ya. Jadi bulan depan kamu bakal mewakili sekolah di tingkat kota?" tanya Gessa sambil mengetukkan jarinya di meja.
Kevin mengangguk.
Baru saja Gessa akan membuka mulutnya, pelayan cafe sudah berada di hadapannya sambil meletakkan pesanan mereka. Pelayan itu tersenyum ramah pada Kevin. Hanya pada Kevin karena setelah itu ia melirik Gessa dengan sinis.
Pelayan itu kenapa? Pikir Gessa heran. Ia tidak terlalu memperdulikan dan segera menyeruput jus jeruknya. Ia lalu memandang waffle yang ada di hadapannya tanpa berkedip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jones Has Taken || #wattys2018
Teen FictionHighest Rank #158 "Dasar Jones." "Kamu juga belum pacaran." "Kalau gue emang dasarnya pengen single. Single itu prinsip kalau jomblo itu nasib, sama kaya lo." Gessa Askara, siswi yang paling anti buku terpaksa masuk ekskul Perpuswork karena menghind...