Vote dan Comment banyak, Ekstra Part II segera meluncur :)
**
14 bulan kemudian...
Dua pasang sepatu converse putih membelah pinggiran jalan beraspal di salah satu universitas negeri yang ada di Yogyakarta. Pijakan atau lompatan kecil kadang dilakukan pemilik sepasang converse tersebut.
"Yeay, aku duluan!" seru Gessa ketika sepatunya mendarat di pelataran gedung FEB UGM. Hanya selisih beberapa detik dengan Adit yang menyusul di belakangnya.
Adit memasang senyum tipis melihat tingkah laku Gessa yang tidak ada berubahnya setelah lulus SMA dan bahkan sudah memasuki bangku perguruan tinggi.
Setelah setahun berlalu dilewati dengan perjuangan belajar yang sangat ekstra, akhirnya seluruh murid SMA Tunas Bangsa dinyatakan lulus 100%.
Gessa yang ikut mendaftar PTN jalur SNMPTN harus puas ketika namanya masuk menjadi salah satu mahasiswa baru Akutansi UGM. Selain Gessa, jalur SNMPTN juga berhasil didapatkan Daniel yang masuk Desain Komunikasi Visual di UNS dan Bejo yang berhasil masuk ke Hukum UI.
Masuknya Bejo di UI membuat teman-temannya tercengang. Sebab sosok yang dijuluki King of Sleepy itu benar-benar beruntung bisa masuk kampus yang identik dengan jaket kuningnya. Gilang dan Vio yang memang sejak awal mempunyai satu tujuan yang sama, akhirnya bersyukur saat nama mereka tercantum sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Unpad.
Aura harus rela ketika dirinya berpisah dengan Redo karena gagal masuk pilihan pertamanya di Undip dan bersyukur masuk ke Ekonomi Pembangunan UNS. Sedangkan Redo sukses di jalur SBMPTN-nya dan masuk Manajemen Undip. Meskipun masih dalam provinsi yang sama, namun Aura belum rela ketika harus jarang bertemu Redo.
Tristan yang memang sejak awal mengincar kedinasan STAN, cukup bangga ketika namanya tercantum di kelas D3 Perpajakan. Cowok itu memang pintar di segala akademik dan ditunjang dengan dirinya yang pintar lari hingga bisa lolos sekolah yang menjadi incaran banyak murid tersebut.
Vito yang memang memilih Unbraw sejak awal akhirnya masuk ke prodi impiannya yaitu Hubungan Internasional. Cowok itu menyesal ketika harus berjauhan dari teman-temannya. Apalagi bakal jauh dengan Bejo yang menjadi bahan jahilannya setiap di kelas.
"Cepetan, Dit!" seru Gessa yang sudah beberapa langkah di depan Adit.
Cowok itu menghela nafas sebelum berjalan cepat dan memiting leher Gessa sehingga membuat cewek itu agak terangkat. Dengan mengabaikan teriakan minta ampun dari Gessa, Adit berjalan setengah berlari membuat Gessa terseret-seret.
"Aduh, lepasin Adit!!" pekikan Gessa membuat beberapa mahasiswa yang melintas di sekitar gedung turut memperhatikannya.
Beberapa cowok menatap Gessa dengan tatapan kagum. Terlebih melihat bagaimana wajah cantik Gessa yang ditunjang dengan tingkah laku menggemaskannya.
Adit yang melihat tatapan genit dari cowok-cowok kepada Gessa segera melayangkan tatapan tajamnya. Cowok-cowok yang sempat bersiul ke arah Gessa akhirnya melewati pasangan tersebut dengan tawa renyah mereka.
"Cowok mata keranjang," umpat Adit yang dibalas dengan cekikikan Gessa.
"Jangan marah-marah gitu dong, Dit. Itu kan wajar."
Adit mengangkat alisnya heran. "Wajar darimana? Jelas-jelas pacarnya ada di sampingnya, masih kegenitan juga mata mereka."
"Cemburu ya?" tanya Gessa dengan cengiran khasnya. "Kalau kamu marah aku juga bisa lebih marah loh. Cewek-cewek di sini juga suka banget genit ke kamu."
"Cewek kan wajar kalau genit."
"Aku nggak genit. Fans-fans kamu aja tuh yang kegenitan sama kamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Jones Has Taken || #wattys2018
Ficção AdolescenteHighest Rank #158 "Dasar Jones." "Kamu juga belum pacaran." "Kalau gue emang dasarnya pengen single. Single itu prinsip kalau jomblo itu nasib, sama kaya lo." Gessa Askara, siswi yang paling anti buku terpaksa masuk ekskul Perpuswork karena menghind...