Sorak-sorak dari tim cheerleaders sekolah memenuhi GOR SMAN Tunas Bangsa yang menjadi tempat pertandingan kali ini. Pertandingan yang merebutkan juara tiga dan harapan 1 ini semakin ramai oleh penonton.
Redo yang kali ini memimpin tim menggantikan Vito yang harus absen. Ia datang bersama pembinanya satu jam yang lalu. Pemanasan sudah dilakukan tadi pagi di sekolahnya.
Jika biasanya sekolahnya yang menjadi tempat bertanding, kali ini sekolah lawanlah yang menjadi tuan rumah.
"Kevin sama Adit belum datang?" tanya Pak Danu sambil menyerahkan minuman dingin pada Redo.
"Belum, Pak. Habis ini pasti dateng," jawab Redo.
Pak Danu mengangguk mengerti lalu berjalan ke arah anak voli lainnya. Ia memberikan semangat dan saran-saran untuk meraih kemenangan kali ini.
Sedangkan Redo sejak tadi melirik pintu depan untuk memastikan bahwa Aura sudah sampai. Ia sudah meminta maaf karena tidak menjemput Aura. Untungnya cewek itu menerimanya tanpa protes sama sekali.
Baru saja akan bergabung dengan Deo dan Bobby, matanya menangkap sosok Aura yang berlari ke arahnya. Redo menyapu pandang ke arah Aura, mencari Gessa. Cewek itu biasanya selalu berangkat bersama Gessa.
"Nggak telat, kan?" tanya Aura ngos-ngosan.
"Pertandingan masih satu setengah jam lagi. Gessa nggak ikut?"
Aura menggeleng. "Dia ikut kok. Tapi nggak bareng."
"Berangkat sama Adit?" tanya Redo cepat.
"Nggak tau. Dia bilangnya nggak bareng sama aku. Emang kenapa?"
"Kalau mereka beneran berangkat bersama, aku yakin nggak bakal sampai gedung ini," sahut Redo yakin.
"Kayaknya nggak bareng Adit, deh. Soalnya mereka bertengkar hari ini."
"Lagi?" tebak Redo.
"Kayaknya serius."
"Aku tanya Gilang aja nanti, pasti dia tau. Kamu duduk sama Gessa atau di sini?"
Aura melirik beberapa cewek yang tengah menatapnya tidak suka. "Sama Gessa aja. Di sini bahaya," jawab Aura kesal.
Redo mengernyit bingung. Ia memandang Aura untuk memperjelas ucapannya. Dan cewek itu mengedikkan dagunya pada cewek-cewek yang masih menatap sinis.
"Resiko punya pacar ganteng," bisik Redo sambil merangkul Aura.
Cewek itu terkikik geli. Redo memang percaya diri sejak masuk geng CCI, Cogan-Cogan Imut. Jadi geli ngomongnya.
Beralih pada Adit yang sejak tadi berjongkok di dekat gerbang rumahnya. Ia beberapa kali mengintip keadaan rumah Gessa. Sebelum keluar dari rumah, ia masih mendegar teriakan Mama Gessa saat menyuruh cewek itu makan.
Jadi, Gessa belum berangkat.
Baru saja akan mengintip lagi, deru motor terdengar bising di telinga Adit lalu berhenti tepat di depan rumah Gessa. Ia melongokan kepalanya sedikit dan melihat Kevin yang baru saja melepas helm nya.
Adit mendengus malas.
"Tuh cowok jadi nyusul Gessa," gumamnya.
Adit segera menyembunyikan badannya saat Gessa keluar dari rumahnya. Dari samping begini, Adit yakin Gessa tidak akan menyadari keberadaannya. Begitu pula si Kevin.
"Nggak nyasar kan, Vin?" tanya Gessa sambil membetulkan tas selempangnya.
"Nggak kok. Lagian rumah tanteku di blok sebelah," jawab Kevin sambil tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jones Has Taken || #wattys2018
Novela JuvenilHighest Rank #158 "Dasar Jones." "Kamu juga belum pacaran." "Kalau gue emang dasarnya pengen single. Single itu prinsip kalau jomblo itu nasib, sama kaya lo." Gessa Askara, siswi yang paling anti buku terpaksa masuk ekskul Perpuswork karena menghind...