Gessa memasuki ruang perpustakaan yang terlihat lenggang karena tidak ada pengunjung. Hari sudah mulai sore saat Gessa akhirnya memutuskan untuk berjalan menuju barisan rak-rak buku.
Gessa sempat bertemu dengan Bu Anya di depan ruang UKS dan terlihat wanita dewasa itu sedang terburu-buru. Beliau menyuruh Gessa untuk segera ke perpus.
Gessa terkejut bukan main saat melihat Adit duduk bersimpuh di lantai perpus dengan buku-buku yang berantakan.
"Ngapain kamu di sini? Berantakan lagi bukunya! Kamu kira nggak cape yang merapikannya?!"
Gessa berteriak frustasi saat didapatinya buku yang tadi pagi ia rapikan bersebaran di lantai. Dan ia lebih jengkel lagi saat Adit hanya menatapnya tanpa rasa bersalah. Bahkan tidak menujukkan sama sekali muka atau raut wajah salahnya.
"Itu kertas apa lagi? Serahin, mana!"
Adit menghindar saat Gessa duduk meraih kertas yang ada di tangannya. Ia menepis beberapakali tangan Gessa.
Gadis itu tidak menyerah begitu saja. Ia mencoba mengambil kertas putih yang tadi sempat menjadi perhatian utama Adit. Ia yakin Adit sedang melakukan tindak kriminal di perpustkaan.
"Kamu maunya apa sih ke perpus? Mau nyuri buku, ya? Kalau kemarin kamu bisa kabur, sekarang nggak bakal lagi." Gessa merentangkan tangannya sambil mendekati Adit. Ia menutup jalan yang kemungkinan bisa digunakan Adit untuk kabur. "SERAHIN!!"
"Kalau lo mau meluk gue, nggak usah sok-sok marah gitu kali," timpal Adit sambil memarekan gigi rapinya.
"Nyebelin, sumpah. Mama kamu ngidam apa sih pas hamil kamu?"
Adit menyengir kuda. "Lo tanya aja sendiri."
Gessa semakin mendekati Adit yang sudah bersandar di rak buku. Tanpa diduga gadis itu meloncat dan mengambil alih kertas yang tadi ada di tangan Adit.
Adit yang tau kertasnya berpindah lalu menarik tangan Gessa dan mencengkramnya. "Balikin. Lo kepo banget sih jadi cewek. Itu bukan apa-apa."
Gessa tidak menghiraukan Adit yang tengah meringis kesakitan. Cowok itu meraba punggungnya yang terasa nyeri karena bergesekan dengan rak buku. Melihat Adit yang sedang lengah, Gessa segera membaca isi kertas tersebut.
Dahinya mengernyit saat membaca barisan-barisan yang ada di kertas HVS milik Adit.
Jenis Buku Tersedia SK
Biografi Pahlawan 93 99 (-6)
Budidaya Kelautan 46 46 (0)
Budidaya Pertanian 35 41 (-6)
Home Industry 58 69 (-11)
Kerajinan Indonesia 70 75 (-5)
Akademik IPA 90 120 (-30)
Akademik IPS 110 120 (-10)
Non-Fiksi Ilmiah 70 80 (-10)
Non-Fiksi A
"Kamu ngapain bikin data buku perpus?"
Adit memandang Gessa kesal. "Buat pemenuhan standar keperpustakaan sekolah. Habis ini kan ulang tahun sekolah, kepala sekolah ngadain bazar buku. Dan tamunya dari Dinas Pendidikan."
"Tau darimana?" tanya Gessa heran.
"Bu Anya." Adit lalu kembali bersila dan merapikan buku-buku yang berserakan di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jones Has Taken || #wattys2018
Genç KurguHighest Rank #158 "Dasar Jones." "Kamu juga belum pacaran." "Kalau gue emang dasarnya pengen single. Single itu prinsip kalau jomblo itu nasib, sama kaya lo." Gessa Askara, siswi yang paling anti buku terpaksa masuk ekskul Perpuswork karena menghind...