Part 44 - AIlika Wijaya 2

1.3K 225 98
                                    

Siders, minta bintang nya ya? Hitung-hitung tambahan pahala di bulan ramadhan.

**

Ai yang melihat itu jadi merasa bersalah. "Bukan badai peristiwa kok. Itu!"

Ai menunjuk cowok yang saat ini berjalan menuju bangku dimana mereka duduk. Cowok itu mengabaikan bisikan dari pengujung wanita yang sejak tadi menatapnya kagum.

"Sori, telat," ucap cowok yang dipanggil Badai itu.

Adit membalasnya dengan gelengan tenang. "Nggak masalah."

Gessa yang mendapati wajah terkagum-kagum dari Vito, Tristan serta Bejo ikut menoleh. Ia juga sadar betul bahwa Redo tadi sempat melongo beberapa saat. Tak luput Gilang dan Vio yang duduk di sebelah Vito.

Hanya Daniel dan Aura yang tidak ia ketahui ekspresinya karena duduk di barisan yang sama dengannya. SedangkanAdit sudah berkutat kembali dengan waffle ovomaltine nya.

Gessa membenarkan ekspresi teman-temannya yang tadi terkejut. Bagaimana tidak, jika dia dihadapkan pada seorang cowok yang sangat tampan. Astaga!

Pipi Gessa bersemu seketika. Bahkan tadi ia sempat meledek teman-temannya yang terlihat alay karena melihat sosoknya. Namun ia segera menarik ucapannya karena cowok itu benar-benar tampan.

Katakanlah dia norak tidak pernah melihat cowok tampan. Tapi, ais, sulit mengungkapkan kata-kata untuk cowok itu.

"Lo pada ngapain bengong gitu?" tanya Adit menghentikan sikap berlebihan temannya.

"Badai, sini." Ai menepuk kursi sampingnya yang tadi sempat diduduki Bejo.

Cowok bernama Badai itu segera mengambil tempat. "Iya tau kok gue tampan. Tapi jangan lihatin gue kaya mau mangsa gitu," ucap Badai membuat Vito dan Tristan tersenyum malu karena ketahuan sedang menatapnya.

Sedangkan Gilang memandang Badai dengan kening berkerut. Ia tadi mengira cowok bernama Badai ini dingin dan cuek, seperti karakter yang sering Vio baca di novel. Namun melihat sikap percaya dirinya itu, Gilang mulai berani berbicara meski hanya berkenalan.

"Gue Gilang," ucap Gilang sambil mengulurkan tangannya.

"Badai Galatoma, panggil Badai aja," jawab Badai dengan membalas jabatan tangan Gilang.

Setelah itu semua cowok di sana kecuali Adit saling berebut berkenalan dengan Badai. Meskipun baru kenal, Badai sudah terlihat akrab dengan mereka. Ia bahkan sudah berani memiting Vito yang sejak tadi menggodanya.

"Badai, lo perawatan dimana?"

Hening. Suasana seketika menjadi diam karena pertanyaan Bejo barusan. Tiga detik kemudian, semua tertawa. Tentunya menertawakan sikap Bejo.

"Lo ngapain tanya begitu?" sahut Daniel.

"Kan gue juga pengen seganteng dia," jawab Bejo polos.

"Gue nggak pakai perawatan apa-apa. Emang dasarnya keturunan Galatoma ganteng semua sih," jawabnya percaya diri.

Gilang dan Tristan tercengang mendapat jawaban seperti itu. Dalam benak Gilang, sudah menebak bahwa Badai adalah playboy seperti dirinya.

"Habisin makanan kalian dulu, nanti disambung."

Tak ada orang bijak selain Redo bukan di sana? Tentu saja itu ucapan kekasih Aura tersebut.

Anjuran dari Redo itu membuat Bejo yang akan bertanya lagi, mendengus kesal. Daripada mendapat nasihat panjang lebar dari teman-temannya ia segera menghabiskan siomaynya. Wajah Bejo semakin tertekuk saat dilihatnya gelas berisies jeruknya sudah tandas.

Jones Has Taken || #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang