Aku tidak menyangka kamu bisa setega ini terhadapku. Kamu melakukan ini tidak memikirkan perasaanku. Kamu hanya peduli pada dia.***
Semua yang kurasakan tidak seindah dulu, aku ingat betapa indahnya awal aku mengenal sosok Rio,cowok pertama yang menjadi kekasihku dibangku Sma.
Awalnya Rio type yang sangat perhatian dan peduli terhadapku dia baik dan aku nyaman berada disisi nya. Perawakan Rio tinggi banyak wanita yang menyukai dirinya.
Maka dari itulah aku merasa bangga bisa menjadi kekasih Rio.Namun kini semua berubah ,berubah seiring waktu.
Rio bukan lagi Rio yang ku kenal ,dia yang sekarang sangat jauh berbeda dengan dia yang dulu.
kian hari sikapnya semakin tidak baik terhadapku, padahal aku sangat sayang padanya.
Mungkin ia sudah bosan denganku karena hubunganku dengan Rio sudah 11 bulan berjalan.
Namun karena sikapnya yang tak lagi hangat ,aku tak yakin jika hubungan ku sampai satu tahun.
"Sayang,kamu bisa anterin aku ke toko buku gak?" Ucapku kepada Rio saat dikantin.
"Oh bisa kok, emang kapan Fy?" Jawab Rio sambil mengaduk bakso sapi ala Mak Ijah.
"Emm sehabis pulang sekolah, kamu bisakan?" Ucap ku dengan mengharap balasan iya.
"Bisa kok,tapi aku nganterin Shilla dulu ya." Pinta Rio yang membuat aku merasakan ada sesuatu yang aneh dihatiku,semacam tergores mungkin.
Terlalu berlebihan memang tapi inilah yang kurasa padahal ku tau Rio dan Shilla bersahabat.
"Loh,memangnya Deva kemana?" Tanyaku dengan penasaran.
"Devakan sibuk jadi Shilla gak ada yang jemput. Kamu ngizininkan?" Rio menjawab sambil melihat manik mataku dan aku pun hanya mengangguk. Mengangguk pasrah tepatnya.
***
Kami bertiga berada dalam mobil Rio dan Shillapun memecah keheningan.
"Hubungan Kalian berdua awet ya,sedikit lagi genap satu tahun." Shilla memecah keheningan.
"Ya memang awet seperti yang kamu lihat Shill." Jawab Rio dengan menoleh kebelakang kearah Shilla.
"Mana bisa sampe satu tahun, sampe sebelas bulan aja sudah bersyukur walau banyak selisihnya." Benak Ify.
***
Setelah sampai di depan toko buku Rio berjalan terlebih dahulu di depan ku.
Ada yang berbeda dengan Rio, kini ia Tak lagi menggenggam tangan ku seperti biasanya. Hati ku mencelos memahami kenyataan seperti ini.
"Rio tungguin aku." Teriak aku karena Rio sudah masuk kedalam terlebih dahulu sedangkan aku ketinggalan sebab kebanyakan berpikir.
Gdebukkkkkk!!!!!!!!
"Kok bisa jatuh sih?" Rio keluar toko dan langsung menghampiriku.
"Aku tadi lari sayang, abisnya kamu ninggalin aku." Wajahku memelas berharap belas kasihannya.
"Yaudah bangun dong! Gitu aja manja, kamu bangun dan kita ketoko atau kamu diam dan kita langsung pulang?!"
Ucapan Rio yang begitu lembut tak terdengar lagi, kini hanyalah ucapan yang membuat hatiku sakit dengan ucapan kasarnya.
Padahal aku berharap Rio mengulurkan tangannya untuk membantuku tetapi mungkin kini itu semua hanyalah sebuah mimpi. Mimpi disiang bolong tepatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah TakdirKu
Nezařaditelné[CERITA LENGKAP] [Jangan lupa follow me] Hubungan yang bertahan lama itu bukan menjadi jaminan kebahagiaan. Begitupun dengan hubungan Alyssa dan Rio. Mereka berpacaran cukup lama namun perlahan sikap Rio berubah. Alyssa merindukan Rio yang dul...