Hong Jisoo - [Never Enough]

17.4K 883 169
                                    

Special Thanks for aliefhia 😆



~°~°~



Aku melangkahkan kaki keluar dari kelas setelah merapihkan beberapa kertas yang berceceran akibat mencatat mata kuliah tadi.

Ahh... akuntansi memang merepotkan!


Kelas sudah mulai kosong. Menyisakan diriku seorang diri.

Derap langkahku terdengar nyaring di seisi ruangan. Langkahku terhenti begitu mendapati sepasang sepatu kulit berwarna hitam berada di hadapanku. Aku mendongak dan mendapati pria itu tersenyum.


Pria itu... Hong Jisoo...

Entah kenapa rasanya malas sekali melihatnya akhir-akhir ini. Tapi dia selalu datang dan menjemputku di depan kelas. Bahkan jika aku dengan sengaja pulang telat, dia akan tetap menungguku... di hadapan pintu dengan senyuman yang selalu sama setiap harinya.

"(y/n)-ahh... Ada apa dengan wajahmu? Apa kau lelah?" tanyanya masih dengan senyuman yang tersungging.

"Hmm... aku sedikit pusing," jawabku tanpa sedikitpun ingin tersenyum.

"Eoh? Apa kau sakit?" Dia menangkup kedua pipiku dan menatapku dengan khawatir.

Biasanya ini akan menjadi moment paling menyenangkan dan mendebarkan. Tapi... saat ini bahkan aku tak ingin tersenyum.

"Kajja! Kita pulang..." ujarnya kemudian menggenggam tanganku dan menarikku menuju mobil berwarna putih miliknya.


"Masuklah..." ujarnya masih dengan senyum yang sama setelah membuka pintu.

Di dalam perjalanan, tak ada satupun pembicaraan. Aku terus menghindari pandangannya dengan menatap jendela. Melihat apapun yang terlihat di pinggir jalan. Rasanya itu lebih menarik daripada melihat ke arahnya. Walaupun aku tahu... dia sesekali melirikku.

Tanpa terasa kami sudah sampai di depan rumahku. Jisoo menghentikan mobilnya kemudian menatapku.

"(y/n)-ahh..."

"Hmm?" dehemku dingin seraya menoleh ke arahnya.

Dia tersenyum kemudian menangkup pipiku dan mengelusnya dengan lembut. "Jangan sakit... istirahat yang cukup dan makan sesuatu yang bergizi. Jangan membuatku khawatir dan tidak bisa tidur. Berjanjilah padaku, eoh?"

Aku hanya mengangguk kemudian Jisoo mendekat dan mengecup keningku. "Get well soon sweety..." ujarnya kemudian kembali menatapku dengan senyumnya.

"Hmm..." aku mengangguk, "gomawo."

Aku keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah.


Hong Jisoo... dua tahun belakangan ini kami berkencan. Dia sangat mencintaiku dan memperlakukanku bak putri raja. Tetapi akhir-akhir ini ada yang berbeda. Apa yang dilakukannya tadi adalah hal yang paling kusuka. Tapi..., tak ada sedikitpun yang kurasakan ketika menerima kecupan hangatnya. Tak sedikitpun ada rasa senang ketika dia memerhatikanku. Ini sudah satu bulan dan semuanya tak lagi sama. Bahkan aku malas melihat wajahnya atau mendengar suaranya. Ya... semua yang kusuka dan selalu membuatku berdebar kini lenyap. Tak ada satupun perlakuannya yang dapat membuatku mengembangkan senyuman.

"Aku pulang!" ujarku setelah menyimpan sepatuku di rak dan menggantinya dengan sandal rumah.

"Ohh... kau sudah pulang? Di mana Jisoo?" tanya eomma seraya menengok ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan Jisoo.

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang