Chapter 9 - The Choice

436K 31.8K 1.8K
                                    

Soundtrack : Sweet Dream - Andra & Mara

Aku gatau soundtrack nya cocok apa engga sama chapter ini tapi aku nulis chapter ini sambil dengerin lagu ini, ya begitu wkwk

Jangan lupa komentar ya, biar aku semakin semangat🙈😍💕❤️

-----

"Apa tidak boleh seorang mafia mengkhawatirkan seseorang?" Tanya Liam langsung mengerti mengapa Alexa sangat heran.

Alexa membisu, ia tidak bisa menjawab nya.

'Liam Hamilton, pemimpin mafia ini? Mengkhawatirkan aku? Apa aku masih bermimpi sekarang?' Batin Alexa

'I can't believe him, pasti dia ingin sesuatu,' batin Alexa

-------

"Semalam kau baru saja akan membunuh ku, dan pagi ini kau datang ke kampus ku bertanya 'apa kau tidak apa-apa?' Apa kau mabuk?" Tanya Alexa

Liam mengangkat alis nya,

"Aku tidak ingin bertemu dengan mu lag-" ucapan Alexa terpotong oleh ciuman Liam yang begitu mendadak.

Dia mencium Alexa tepat di bibir nya, membuat bibir nya begitu panas dengan sentuhan bibir Liam.

'Perasaan apa ini?' Batin Alexa, lalu  ia cepat sadar apa yang terjadi.

Aksi yang selanjutnya membuat Liam kaget, Alexa medorong dada Liam, lalu ia menampar keras pipi Liam.

Membuat semua yang berada di kampus itu kaget juga,

"Don't ever touch me again!" Ucap Alexa dingin, lalu Alexa pergi meninggalkan Liam yang hanya diam dengan seribu bahasa.

ia sangat sadar kalau dirinya telah menampar pemimpin mafia yang paling di takuti, dia tau itu adalah hal yang paling bodoh ia lakukan. Tapi ia tidak menyesalinya, Liam pantas mendapatkan nya.

Liam menatap tubuh kecil Alexa yang menjauh, Alexa adalah wanita pertama yang berani menampar pipinya, selama seumur hidup nya itu. 

"Boss tidak apa? " Tanya Peter, anak buahnya.

Liam hanya terdiam, melihat reaksi boss nya, Peter tidak yakin kalau boss nya ini marah atau tidak marah, karena ekspresi nya tetap menyeramkan baginya.

"Apa kau ingin aku membunuh nya?" tanya Peter langsung, Liam menoleh, dan menatap Peter tajam, seolah Liam akan membunuh dirinya saat itu juga. Lalu mendekati telinga Peter.

"Jangan pernah kau menyentuh nya, hanya aku yang boleh membunuh nya," ucap Liam dengan nada rendah, lalu ia pergi menuju mobil nya.

Peter menghela nafas ketika boss nya berjalan menjauhi nya, lalu ia megerutkan dahi.

Baru kali ini boss nya menunda untuk membunuh seseorang. Biasa nya siapa pun yang sudah mengetahui keberadaan mereka.

Akan Liam bunuh dalam waktu beberapa detik.

Walaupun perempuan secantik apa pun itu.

Peter menghela nafas, dia tidak pernah mengerti pikiran boss nya.

----

Setelah kampus nya selesai, ia berjalan menuju dimana mobil nya di parkir. Lalu ia menyadari sesuatu.

Ada seorang yang mengikuti dirinya. Alexa tetap berjalan menuju parkiran mobil nya dengan santai, ia langsung memasuki mobil nya, dan menyalakan mesin nya.

The Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang