Chapter 52 - I Will Protect You

348K 29.6K 2.2K
                                    



(AUTHOR NOTE: SEBELUM NYA AKU MAU NGOMONG, KALIAN BACA CHAPTER INI WAJIB SAMBIL DENGERIN LAGU YANG AKU TARUH DI ATAS)

Soundtrack : Ciara - Body Party

Wkwk udah itu aja sih, padahal ga terlalu penting wkwk

Happy reading
-------
Liam menghela napas, ia mengambil ponsel nya, di layar terdapat tulisan 'Mom'

"Halo," jawab Liam sambil duduk di sebelah Alexa,

"Liam apa kau di Washington?" Tanya Fiona, Alexa dapat mendengar pembicaraan mereka dengan sangat jelas.

"Tidak aku sedang di Miami," jawab Liam, Fiona menghela nafas,

"Cepat kembali ke Washington, ayah mu mengadakan pertemuan dengan keluarga Melisa nanti malam," ucap Fiona

"Untuk apa?" Tanya Liam

"Untuk merencanakan acara pernikahan kalian," jawab Fiona, kaki Alexa langsung lemas, ia mendengar ucapan Fiona dengan jelas.

----------------------------

Liam kaget,

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Liam dingin, Fiona menghela napas

"Aku sudah bilang ke ayah mu juga kalau ini terlalu cepat, tapi sepertinya karena kau membawa Alexa ke Las Vegas, ia tiba-tiba ingin acara pernikahan dipercepat," ucap Fiona, Liam menjadi sangat kesal.

"Bilang ke Franco, aku tak akan datang, aku sibuk di sini," ucap Liam, Fiona menghela napas

"Liam dia ayah mu," ucap Fiona

"Aku tutup telpon nya ibu," ucap Liam, Fiona tau kalau kedua nya, suami dan anak nya begitu keras kepala.

"Iya," jawab ibu nya lalu Liam menutup telpon nya,

Sedangkan Alexa yang di sebelah nya hanya menatap Liam

"Sibuk? Kau pintar berbohong juga," sindir Alexa, ia berdiri dari sofa

"Bukankah lebih baik kembali saja ke Washington, kalau kau tidak ada kerjaan seperti ini?" Tanya Alexa, Liam berdiri dari sofa nya, lalu memeluk Alexa dari belakang.

"Aku sibuk bersama mu," ucap Liam sambil mencium tengkuk Alexa, tapi Alexa sedang tidak mood karena mendengar kabar tadi.

"Liam, apa kau lupa kau akan menikah? Kau memiliki tunangan yang menunggu mu disana, Oh aku tidak percaya ini, aku sekarang benar-benar merasa seperti wanita simpanan, kalau Melisa sampai tau aku baru saja tidur dengan mu, dia akan membunuh ku," ucap Alexa kesal, ia baru sadar kejadian yang semalam akan membuat dirinya menjerumus ke banyak masalah lagi.

Liam terdiam sejenak lalu membalikkan tubuh Alexa. Ia menyelidiki Alexa sejenak.

"Bukankah semalam kau mengatakan kalau kau mencintai ku?" Tanya Liam tiba-tiba, membuat Alexa malu, sekarang ia benar-benar menyesal mengatakan nya tanpa pikir panjang.

Mungkin efek mabuk dan obat perangsang kemarin.

"Apa hubungan nya dengan ini?" Tanya Alexa tidak dapat menahan malu, oh dia sudah membuat harga diri nya turun.

"Kalau kau menyuruhku kembali ke Washington, itu sama saja kau ingin aku cepat-cepat menikahi Melisa," ucap Liam, Alexa menghela napas.

"Sudah ku bilangkan, pada akhirnya kita akan kembali ke jalan kita masing-masing, aku sudah menyatakan perasaan ku tetapi kau tidak bisa menjawab nya kan?" Tanya Alexa sambil tersenyum paksa, Liam tidak bisa menjawab nya.

Lalu Alexa melanjutkan ucapan nya sambil menyentuh dada bidang Liam.

"Aku menyuruhmu untuk kembali ke Washington karena aku takut, semakin sering aku menghabiskan waktu bersama mu, aku takut itu malah membuat ku tidak dapat melupakan mu," ucap Alexa sambil menunduk, ia tidak dapat melihat mata Liam sekarang.

Liam sangat ingin mengatakan

'Aku tidak akan membiarkan mu melupakan ku,' tapi dia rasa itu begitu egois, ketika dirinya akan menikah. Ketika Liam ingin menyentuh punggung Alexa

Alexa langsung mundur

"Aku harus berganti baju dahulu," ucap Alexa lalu ia berjalan menuju kamar dengan tubuh bagian bawah nya yang masih terasa perih.

Liam tidak tau ada apa dengan nya, ia sangat marah rasanya, ia marah dengan ayah nya, dengan Melisa, gara-gara mereka.

Liam mengepalkan tangan nya. Ia tidak ingin berpisah dengan Alexa.

Ada apa dengan dirinya? Jangan bilang kalau ia mulai jatuh cinta kepada Alexa.

Ia tidak boleh jatuh cinta lagi, ia sudah belajar dari masa lalu, dia sudah berjanji pada Sofia, Liam tidak akan pernah mencintai wanita lain selain Sofia.

Liam berjalan ke kamar dimana Alexa berganti baju, Alexa sedang memakai dress itu, Liam dapat melihat punggung mulus Alexa.

Alexa menoleh,

"Liam, bisa kah kau membantu ku dengan resleting di belakang?" Tanya Alexa sambil mengangkat rambut nya, Liam mendekati Alexa.

Ketika Liam tepat di belakang Alexa, angin laut yang begitu besar memasuki ruangan, dan saat itu, Liam dapat menyium aroma Alexa yang begitu memabukkan.

Liam memejamkan mata nya, wangi nya, tubuh nya, rambut nya, suara nya, Liam menyukai semua nya tentang Alexa.

Alexa melirik

"Liam?" Tanya Alexa, Liam membuka mata nya, dan mata mereka bertemu, Liam tidak pernah bosan menatap mata itu, Liam tidak pernah melihat ketakutan di mata itu, dan bibir Alexa, Liam ingat dengan jelas bagaimana rasanya mencium Alexa, bibir nya begitu lembut dan terasa begitu manis.

"Liam?" Panggil Alexa sekali lagi karena ia merasa salah tingkah tiba-tiba Liam menatapi nya dengan begitu serius.

"Oh ya,"

Alexa mengangkat rambut nya ke atas, lalu kepala nya kembali menghadap kedepan.

Liam menaikkan resleting Alexa dengan begitu pelan, Alexa menahan napas, sepertinya ia salah meminta Liam membantunya, tetapi ia juga tidak bisa melakukan nya sendiri.

Tengkuk putih Alexa tertampang begitu jelas di depan nya, Liam lihat di situ masih terdapat bekas ciuman nya yang belum hilang.

Liam mulai frustasi, Liam tidak pernah menjadi begitu frustasi hanya karena melihat tengkuk perempuan.

Ketika resleting nya sudah naik, Liam melepaskan tangan nya dari punggung Alexa.

Setelah itu Alexa langsung melepaskan rambut yang ia angkat tadi,

Liam melihat rambut Alexa, begitu halus dan hitam, Liam memegang rambut Alexa lalu mencium nya, sambil memejamkan mata nya.

Alexa menoleh, ia kaget ketika melihat apa yang Liam lakukan.

"Liam apa yang kau lakukan?" Tanya Alexa

Tapi Liam tidak menghiraukan Alexa

'Sofia, kalau kau mendengarkan ku, aku ingin mengatakan, maaf, aku sudah melanggar perjanjian itu, karena aku sepertinya mencintai wanita di depan ku ini,' batin Liam

"Liam?" Panggil Alexa bingung

Liam membuka mata nya, mata mereka bertemu, dan saat itu juga entah kenapa jantung Alexa berdebar dengan kencang.

Tiba-tiba Liam menarik tubuh Alexa lalu memeluk nya dengan begitu erat,

"Aku akan melindungi mu," ucap Liam, dia tidak ingin melukai orang yang ia sayang untuk kedua kali nya,

Liam berjanji akan melindungi Alexa dari ayahnya yang tidak memiliki hati itu.

TO BE CONTINUED
--------------
Demi apa pun di chapter ini kyk nya aku menghayati banget wkwkw, entah kenapa aku merasa Liam so sweet parah di sini😂 iya ga sih apa perasaan aku doang wkwk, andai ada laki-laki seperti Liam di dunia nyata.
#authorlagingigau

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR NYA YA HEHEHEH BIAR AKU SEMANGAT.

THANK YOU
INSTAGRAM : yessynut

The Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang