Chapter 3 - He's The Boss

413K 32.8K 701
                                    

Alexa tidak bisa mengendalikan mobilnya, dan tidak jauh di depannya adalah jalan buntu.

"Kita harus keluar dari mobil ini sekarang juga," ucap Liam.

"Kau tidak perlu memberitahuku," ucap Alexa. Tanpa menunggu Liam, ia langsung membuka pintu dan lompat dari mobilnya.

Liam mengangkat alisnya, seolah ia sedang menonton suatu yang menarik, setelah itu Liam menyusul. Tidaklama kemudian mobil Alexa menabrak tembok. Sampai mobil tersebut tidak berbentuk.

"Hampir saja," ucap Alexa.

Liam berjalan mendekati Alexa, tiba- tiba mobil hitam yang mengikuti mereka berhenti beberapa meter didepannya.Alexa menunggu mereka keluar.

"Kau di sini saja, cukup diam, dan jangan mengeluarkan suara," perintah Liam. Alexa mengerutkan dahinya tidak suka.

Pintu mobil hitam itu terbuka dan di situ terdapat tiga lelaki berbaju hitam.

"Aku dengar kau datang ke kota ini, aku kira hanya gosip tapi ternyata benar," ucap lelaki berambut pirang.

"Wah rumor sudah menyebar luas. Sepertinya aku begitu populer," ucap Liam dengan gaya santai, tapi tatapan matanya begitu menyeramkan.

"Sudah reuniannya? Omong-omong wanita cantik itu siapa? Bagaimana kalau kau menyerahkan wanita itu, aku ampuni dua puluh lima persen dosamu karena sudah membunuh tangan kananku," ucap lelaki berambut pirang sambil menatap Alexa.

Alexa kaget mendengarnya, apa ia tidak salah dengar? Membunuh? Alexa langsung menatap Liam, tapi Liam santai saja ia tidak mengucapkan apa pun. Alexa menunggu Liam menjawab 'tidak', tapi jawaban Liam di luar dugaannya.

"Aku tidak keberatan. Bagaimana kalau kau tanya sendiri kepadanya," jawab Liam. Lelaki di depannya menyipitkan matanya, seolah iaberharap Liam memberikan perlawanan.

"Nona, bagaimana kalau kau ikut kami? Kami jamin lebih aman bersamaku dibanding lelaki busuk di sebelahmu ini," tawar lelaki di depannya. Alexa benar-benar ingin menjawabnya, tapi Liam menyuruhnya untuk tetap diam.

"Listen, Asshole, aku bukan milik siapa-siapa, jadi kau tidak bisa mengatur hidupku!" ucap Alexa pada lelaki itu dengan masker yang masih berada di mulutnya

"Damn you!" ucap lelaki itu.

Lelaki itu mengambil pistol, lalu dengan cepat Liam menembak lelaki itu terlebih dahulu tepat di jantung. Ketika anak buahnya akan menembak Liam, Alexa langsung mengeluarkan dua pistol dan menembak kedua anak buahnya dengan cepat, keduanya tepat ditarget. Mereka bertiga berlumuran darah.

"Masih ada di belakang," ucap Liam.

"Aku tahu," jawab Alexa, ia langsung menembak seorang lelaki yang sedang mengawasi mereka.

"Masih ada lagi," ucap Alexa. Dia mengarahkan pistol tersebut ke Liam. Liam mengangkat alisnya, seolah tidak menyangka.

"Aku tahu kau marah karena tadi kau pikir aku tidak membantumu," ucap Liam.

"Kau memang tidak membantuku!" jawab Alexa kesal. 

"Dengar, kalau aku bilang tidak, dia akan berpikir kau ini wanita spesial, dan pasti dia akan menargetkanmu," ucap Liam. 

"Siapa kau ini sebenarnya? Jawab dengan jujur atau aku akan menembakmu,"ucap Alexa dengan nada dingin. Sedangkan Liam terlihat santai, ia mengeluarkan rokoknya, menyelipkan batang rokok itu di mulut dan ia nyalakan apinya.

"Aku mafia," ucap Liam seolah mengatakan ada kucing lewat.

Alexa terdiam sejenak. "Apa?"

"Apa aku belum memperkenalkan diriku dengan jelas? Oke, aku ulang. Namaku Liam, tapi dikenal sebagai Dravo Black, pemimpin mafia Geng Marvo, kalau kau pernah dengar," ucap Liam dengan tatapan malas tapi berbahaya.

Tubuh Alexa benar-benar lemas. Lelaki di depannya ini adalah pemimpin mafia yang ia cari?

The Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang