Chapter 58 - It Should End Here

304K 26.9K 1.6K
                                    


Double update
-------
"Alexa, apa kabar? Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan informasi?" Tanya Evan,

Alexa mengambil sesuatu di tas nya, ketika ia ingin mengambil amplop coklat yang berisi laporan, ia melihat di situ terdapat amplop kecil berwarna putih.

Ia akhirnya mengambil amplop putih, lalu langsung ia taruh di meja Evan, Evan mengerutkan dahi.

"Apa ini?" Tanya Evan, Alexa memejamkan matanya sejenak, ia sudah memutuskan semua ini, ia akan lakukan ini, ini lah keputusan nya.

Alexa membuka mata nya, lalu menatap Evan serius

"Surat pengunduran diri," jawab Alexa, ia sudah memikirkan ini secara matang, ia tidak bisa terus menghianati lelaki yang ia cintai.

------------------------------------------------
Evan kaget karena tiba-tiba Alexa mengundurkan diri di tengah misinya.

"Apa alasan mu?" Tanya Evan serius,

"Aku tidak cocok untuk pekerjaan ini, keluarga ku begitu terkenal dan disisi lain aku sebagai CIA harus menyembunyikan identitas ku sebagai CIA," ucap Alexa yang jelas berbohong, ia sangat menyukai pekerjaan nya, tetapi ia tidak bisa terus menghianati Liam. Ia ingin melindungi Liam,

FLASHBACK END

---------------------------------------------

Alexa hanya menatap laporan tersebut,

'Apa aku harus membuang nya?' Batin Alexa, Alexa memasukan laporan tersebut ke amplop coklat tadi, lalu memasuki ruangan rahasia dia.

Kemudian ia taruh amplop tersebut ke tempat yang aman.

'Nanti akan ku bakar laporan tersebut,' batin Alexa lalu ia menutup pintu kamar rahasia itu.

Alexa berjalan menuju pintu penthouse dan keluar, ia memberanikan diri untuk berjalan menuju penthouse Liam.

Tangan Alexa gemetar ketika jari nya ingin menekan bell penthouse Liam.

Dan pada Akhirnya Alexa dapat menekan bell tersebut. Tidak lama kemudian pintu terbuka dan bukan Liam yang membuka pintu, melainkan, Melisa yang membuka pintu. Entah kenapa mengetahui Melisa dan Liam berduaan membuat hati Alexa sangat sakit.

Melisa menatap Alexa tajam,

"Ada apa?" Tanya Melisa

"Aku ingin berbicara dengan Liam," ucap Alexa, Melisa menyipitkan mata, lalu memanggil Liam.

"Liam ada seorang yang mencarimu," panggil Melisa, jantung Alexa berdetak dengan kencang, ia merindukan Liam, walaupun hanya 4 hari tidak bertemu dengan nya, tetapi Alexa merasa begitu merindukan Liam.

Tiba-tiba Liam muncul dari dalam, Alexa bisa melihat perubahan penampilan Liam, Liam terlihat begitu lelah, mata dia seperti menunjukan kalau ia belum tertidur sama sekali, tetapi mata nya langsung berubah ketika bertemu dengan Alexa.

"Alexa?"

Alexa mengerutkan dahi melihat Liam seperti ini. Sedangkan Melisa menatap Alexa tajam lalu masuk kembali ke penthouse Liam. Meninggalkan mereka berdua di koridor.

"Ada apa, tiba-tiba datang?" Tanya Liam

"Ada yang ingin ku bicarakan," jawab Alexa

"Aku kira kau datang karena merindukan ku?" Tanya Liam sambil tersenyum miring, Alexa memutar bola mata nya.

Lalu Alexa menjadi serius..

"Liam aku mau keluar dari gang mu," ucap Alexa, wajah Liam pun berubah menjadi serius

"Kenapa?" Tanya Liam

" Aku tidak bisa lakukan ini, semua ini, dan aku akan berjanji tidak memberitahu siapa pun tentang dirimu, aku akan menutup mulut, tetapi kau harus membiarkan ku keluar," ucap Alexa, ia harus keluar bagaimana pun juga, ia memiliki alasan tersendiri.

Wajah Liam menegang, ia seperti marah?

Di hati kecil Alexa berharap Liam menahan nya, karena Liam tidak ingin berpisah dari nya. Tetapi kadang kita harus menerima kenyataan yang begitu pahit.

"Kalau itu mau mu, kau bebas," ucap Liam dingin, Alexa menahan nafas nya. Alexa menunduk, ia tidak ingin menatap mata Liam, ia takut itu malah akan membuat dirinya menangis.

Ini artinya mereka tidak ada alasan lagi untuk bertemu,

"From today we're just a strangers," ucap Alexa

"Jangan temui aku aku, jangan cari aku lagi, dan jangan mencoba untuk mengikuti kemana aku pergi, jangan lakukan hal yang membuat diriku berpikir kalau kau peduli dengan ku, walaupun kenyataan nya kau tidak peduli dengan ku," ucap Alexa sambil tersenyum pahit.

Kalau Liam peduli padanya, Liam akan segera meninggalkan Melisa, Liam malah berduaan di penthouse.

"Pada akhirnya semua berakhir seperti ini, 4 hari yang lalu, aku begitu senang mendengar kau menyatakan cinta padaku, aku masih tidak percaya, dan sepertinya kau sudah melupakan nya dalam 4 hari, sekarang kau sudah bersama tunanangan mu, tidak ada artinya aku berada di sini," ucap Alexa, Liam menahan nafas.

Liam sangat ingin memeluk Alexa, tetapi Liam yakin Melisa sedang mengintip di dalam penthouse,

"Aku berharap kau bisa bahagia," ucap Alexa menatap Liam dengan tatapan sayu, lalu ia membalikkan badan nya dan berjalan menuju penthouse nya.

Ketika ia sudah masuk penthouse milik nya, ia tidak bisa menahan tangisan nya, ia menangis, mengapa kisah cinta nya tidak pernah berakhir happy ending seperti di dalam cerita Disney,

"Kadang aku berharap cerita kita seperti kisah disney yang selalu happy ending, tetapi sepertinya tidak ada kata happy ending untuk kita," ucap Alexa entah dengan siapa, air mata tidak berhenti membasahi mata Alexa, ia tidak bisa menahan semua rasa sakit ini,

Ia masih ingat dengan jelas ketika mereka berada di Miami, rasanya itu seperti mimpi yang begitu indah, Alexa ingat tangan kekar Liam memeluk nya dengan begitu erat, Alexa ingat mata Liam yang tidak berhenti menatap nya, Alexa ingat semua perasaan bahagia itu, tetapi ternyata waktu berjalan dengan begitu cepat.

Sekarang semua kenangan indah itu hanya menjadi kenangan yang sangat menyakitkan jika mengingatnya kembali.

TO BE CONTINUED
-----------------------------------------------
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR BIAR AKU SEMANGAT NULIS NYA.

Thank you
Y E S S Y
instagram : yessnut

The Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang