Chapter 41 - Poison

336K 27.8K 1.2K
                                    

"Karena sepertinya aku mulai percaya padamu," ucap Liam sambil menarik tangan Alexa lalu mencium punggung tangan Alexa sambil memejamkan mata nya.

Entah kenapa ucapan itu membuat dirinya hancur, karena Alexa tau, kalau dirinya ini penghianat. Seharus nya Liam tidak perlu memberitahu semua,

Dia ke sini untuk menemukan informasi, untuk menggali informasi tentang semua ini.

Untuk menghancurkan apa yang Liam dan keluarga nya pertahankan sampai sekarang.

'Kenapa aku harus berada di posisi ini?' Batin Alexa frustasi

------

Setelah itu tidak ada yang berbicara, sampai mereka sudah di bandara.

"Liam aku ingin ke toilet dulu," ucap Alexa ketika turun dari mobil, kali ini mereka turun di lobby bandara.

"Kalau begitu aku tunggu di sini," jawab Liam, Alexa langsung pergi menuju kamar mandi.

"Tuan," panggil sopir nya tiba-tiba

"Ada apa?" Tanya Liam

"Bukankah tuan hari ini tidak ada acara lain? Anda sebenarnya bisa saja langsung kembali ke Washington?" Tanya sopir nya

"Aku sudah lama tidak ke Miami, aku ingin ke sana," jawab Liam

"Kalau begitu, apa perlu saya telpon pilot nya lagi? Kalau tujuan anda berganti menjadi pergi ke Miami?" Tanya sopir

"Iya bilang sekarang," jawab Liam sambil menatap keluar jendela

-----
Sekarang mereka berdua berjalan menuju pesawat, di situ terdapat pesawat jet milik Liam sudah siap.

Liam mempersilahkan Alexa masuk duluan, Alexa pun memasuki pesawat duluan.

Di situ terdapat dua pramugari cantik menyambut mereka.

Alexa tidak begitu heran, ternyata pesawat ini berbeda dari yang kemarin berangkat, Alexq langsung duduk di bangku pesawat itu.

Liam duduk tepat di depan nya,

"Memang sekarang ke Miami ada urusan apa?" Tanya Alexa

"Pekerjaan," jawab Liam, Alexa menyipitkan mata dia karena curiga apa mungkin saja Liam sengaja membawa nya ke Miami agar tidak bisa datang ke makan malam itu?

"Lalu pulang jam berapa?" Tanya Alexa

"Mungkin besok, mungkin 2 hari lagi," jawab Liam, Alexa menatap Liam tajam

"Apa kau sengaja membawa ku ke Miami?" Tanya Alexa, Liam mengangkat alis

"Untuk apa aku sengaja?" Tanya Liam balik

"Agar aku tidak bisa makan malam bersama tunangan ku?" Tanya Alexa, Liam mendehem

"Aku tidak perduli kau ada acara atau tidak, karena kau sudah masuk gang ini, kau harus mengikuti kemana pun aku pergi, pekerjaan mu mudah kan?" Tanya Liam

"Oh dan kau mengharapkan ku menjadi wanita simpanan mu? Maaf jangan terlalu berharap," sindir Alexa seperti tau mengapa Liam membawa nya.

Liam hanya tertarik pada tubuh nya sejak awal.

Liam mengangkat alis dia

"Ku kira kali ini kau sudah sadar kalau kita saling tertarik pada diri masing-masing?" Tanya Liam, entah kenapa Alexa tidak bisa membantah nya karena dirinya memang tidak menolak ketika Liam mencium nya, memeluk nya dengan begitu erat.

Alexa langsung membuang muka nya keluar jendela pesawat.

Liam hanya tertawa geli, tidak lama kemudian mereka take-off,

Sepanjang perjalanan Alexa hanya membaca buku, sedangkan Liam sibuk dengan laptop nya,

Tiba-tiba ia merasa pesawat sedikit bergetar, tapi ia hiraukan mungkin cuaca sedang buruk.

Liam pun juga merasa begitu.

Setelah sekitar 15 menit berlalu tiba-tiba salah satu pramugari mendekati mereka berdua dengan wajah panik.

"Ada apa?" Tanya Liam langsung, Alexa hanya menatap pramugari itu

"Mr. Anderson dan Mr. Johnson terlihat tidak begitu sehat ketika Mr. Anderson meminta untuk dibikinkan coklat dari swiss yang ia bawa!!" Ucap pramugari tersebut dengan panik. Mr.Anderson dan Mr.Johnson adalah Pilot dan Co-pilot yang sedang mengendarai pesawat ini.

Liam langsung berdiri, begitu pula dengan Alexa. Mereka menuju cockpit.

Di situ terdapat pramugari yang satu lagi berteriak teriak

"Tuan, apa anda baik-baik saja?" Tanya dia panik

"Minggir," ucap Liam langsung, pramugari tersebut langsung minggir, Liam melihat wajah mereka berdua seperti begitu pucat.

Alexa memeriksa Co-pilot nya sedangkan Liam memeriksa pilot nya.

"Ini," ucap Alexa

"Keracunan," ucap Alexa dan Liam bersamaan, setelah itu mereka berdua saling pandang-pandangan.

Liam melihat pesawat sekarang sedang mode otomatis.

"Cepat angkat mereka," perintah Liam pada pramugari, akhirnya pilot dan co-pilot di pindahkan, Liam langsung duduk di kursi pilot.

Alexa mengangkat alis dia.

"Kau bisa mengendarai pesawat?" Tanya Alexa

"Iya, aku diam-diam sejak umur 20 tahun, belajar hanya untuk hobi" jawab Liam, setelah itu Alexa duduk di kursi Co-pilot.

"Pilot selau membutuhkan Co-pilot, hari ini aku mau tidak mau menjadi Co-pilot mu," ucap Alexa, Liam menoleh

"Kau bisa mengendarai pesawat?" Tanya Liam, ia tidak bisa menyembunyikan kekagetan nya.

"Ayah ku pemilik Heaton Airlines, bagaimana mungkin aku tidak bisa?" Tanya Alexa kembali.

TO BE CONTINUED
-----------
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR YA BIAR AKU SEMANGAT GUYS

THANK YOU
Y E S S Y
kalau kalian gak mau ketinggalan setiap kali aku update kalian bisa follow instagram ku : yessynut

The Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang