MY AUTISM BOY CHAP :01

1.9K 84 11
                                    

" MY AUTISM BOY "

Author : Lee Syla
Cast : Park Chan Yeol , Park JiYeon
Other cast : keluarga Park , keluarga Byun

      *** Chapter-01***

~~

_ JANUARY 1996_

"Berita terkini, ramalan Cuaca pada hari ini,!!
akan ada
Badai  salju yang cukup lebat, dan sangat di himbau untuk para masyarakat, untuk tidak keluar rumah pada hari ini, karna suhu akan mencapai -20°c,  dan kemungkinan untuk terjadi kemacetan dan kecelakaan  lalu lintas sangat tinggi, Sekian dan trima kasih"
Seluruh berita televisi penuh dengan himbauan , akan datang nya badai salju di kota Seoul.
Kota di mana yang selalu ramai oleh penduduk nya, kini akan berubah menjadi kota yang amat sepi, bagai tak berpenghuni.
Seluruh jalanan kota, pusat perbelanjaan semua mulai di tutup. Lalu lintas terlihat sangat sepi,  yang terlihat hanya polisi yang bertugas untuk memantau para pengguna jalan yang belum mengetahui akan datangnya badai besar.  kabut asap dingin mulai tebal, angin bertiup mulai
Kencang, dan butiran-butiran kecil nan lembut mulai berjatuhan di tanah.
Langit mulai menghitam meskipun saat ini waktu baru menunjukkan pukul 12:00 siang,. Matahari yang tertutup awan tebal
Membuat langit semakin gelap, jarak pandang yang hanya mencapai 2meter, menjadikan kota Seoul benar-benar menjadi sangat sunyi.
Sepintas dari kejauhan di jalanan kota Seoul yang amat sunyi, namun nampak terlihat sebuah titik kecil berwarna biru muda
Yang bergerak lambat, seolah titik itu sedang berjalan menyusuri jalan kota yang mulai berangin kencang dan kabut yang mulai tebal, hingga suhu pun mencapai
-20°c,.
Perlahan namun pasti, titik biru yang bergerak itu pun mulai menampakkan sesuatu,
Dan kini mulai terlihat dengan jelas titik itu apa.
Dia seorang balita yang berjalan sendirian di tengah badai salju yang tengah turun menghantam
Kota Seoul, yang hanya mengenakan kaos tipis kaus biru, dan celana jens berukuran hingga lutut ia bahkan tidak mengenakan alas kaki apapun.
Balita itu Terus berjalan pelan tanpa henti, bagai tubuh yang seperti super Hero yang mampu melawan badai besar.
Tatapan kosong di matanya, dan wajah yang datar tanpa ekspresi, ia masih  dan terus melanjutkan langkah kaki mungil nya.
Bibir yang mulai membiru, wajah yang hampir membeku, dan langkah kaki yang semakin pelan.
"Yeol-aaah.... Yeol-aaah...."
Terdengar suara seorang wanita yang memanggil anaknya.
"Yeol-aaah.. yeol-aaah..!!"  Teriakan itu pun terdengar kembali bahkan lebih keras dari sebelumnya.
Benar wanita itu sedang mencari putranya, dengan wajah yang mulai memerah dan mata mulai berkaca-kaca wanita itu terus memanggil dan mencari anaknya di tengah badai yang sedang turun di kota  yang teramat sepi. Terpaan angin yang begitu besar dan dingin seolah tak berarti bagi seorang ibu yang sedang mencari anaknya yang menghilang di tengah-tengah badai.
"Yeol-aaah..Kau di mana nak!!"  rintihan kecil terus keluar dari bibir sang ibu yang begitu khawatir mencari anaknya.
"Bagaimana bisa kau menghilang di saat seperti ini nak,, ini begitu dingin , bahkan kau tak mengenakan sepatu ataupun mantel mu" air mata yang mulai membeku di pipinya, namun tak terasa di bandingkan rasa cemas dari seorang ibu yang kehilangan anaknya.
Hampir 60menit berlalu,, wanita itu terus mencari di seluruh jalanan kota hingga taman kota. Mulut tak henti berteriak dan memanggil nama sang anak, dengan mata yang terus mencari.
"Buukkhh"  suara dekapan dari belakang tubuh mungil balita berbaju biru muda itu.
"Yeol-aaah..." Isak tangis haru seorang ibu yang telah menemukan anaknya di tengah-tengah badai.
"Bagaimana bisa kau sampai di sini hah.? Ini begitu dingin untuk keluar rumah nak, " ujar nya sembari memakai kan mantel yang ia kenakan untuk putra ya,. "Dan bagaimana bisa kau memakai sepatu mu.? Tubuh mu bahkan sudah seperti es," lanjut nya ,.
Wanita itu pun menggendong putranya untuk kembali ke rumah, rasa lega kini dirasa oleh seorang ibu yang sudah menemukan anaknya yang menghilang.
Wanita itu pun menuju Apartemen yang terletak 2km dari lokasi saat menemukan putranya.
Seorang ibu dengan Wajah bahagianya sambil terus mencium putranya dalam gendongan nya di dalam lift menuju lantai 5,.
Perlahan pintu lift terbuka kaki yang mulai membeku mulai melangkah keluar dari pintu lift.
"Yeobu/eomma.."
Mata bahkan belum melihat pintu rumah namun, suara yang terdengar akrab menyaring di telinga wanita paruh baya itu. Perlahan mata pun memandang sepatu seorang pria yang berdiri di depan pintu rumahnya, dengan membawa seorang gadis kecil disampingnya.
"Untuk apa kau kesini ?!" Ucapan yang terdengar tidak menyambut seorang tamu, yang notabenenya adalah suami dari wanita itu, dengan Putri sulung nya.
"Kami merindukan mu.. Sangat merindukan mu" ujar pria itu dengan lembut.
"Kau hanya merindukan ku eoh?? Kau.. Begitu egois!!" Jawab wanita itu dengan nada yang teramat sinis.
"Yura-yah..Ajak adikmu masuk dulu!" Ujar wanita itu sambil menekan tombol sandi pintu rumahnya.
"Baik eomma...chani-yah..Mari masuk!!" Ujar gadis kecil itu mengajak adiknya masuk rumah.
"Sekarang pergilah Tuan Park.. Atau kau takkan pernah bisa menemukanku lagi" ancam Ny.park dengan tatapan tajam pada sang suami.
"Yeobu... Marilah kita pulang, jangan lah kau terus seperti ini.!" Ajak Tn.park memohon.
"Kau akan membawa Chanyeol juga ke rumah.?" Tanya NY.park dengan sinis.
"YEOBU!!" jawab Tn.park dengan nada yang tinggi.
"Lihat lah.!! Kau masih seperti itu tuan Park, kau masih egois, tidak, kau bahkan begitu egois, kau hanya memikirkan dirimu sendiri, kau hanya ingin aku sajah yg kembali, namun tidak dengan putra mu, " pekik NY.park dengan mata yg mulai berkaca.
"Yeobu.. Percaya lah.. Tempat itu bagus untuk Chanyeol kita, percayalah yeobu..Eoh!!" Tegas Tn.park meyakinkan sang istri.
"Inilah alasan ku kenapa meninggal kan rumah bersama Chanyeol,, karena kau terus ingin membuang nya dari ku" lirih NY.park dengan air mata yang mulai meluncur di wajahnya.

My AUTISM BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang