" My Autism Boy-21 "

252 42 7
                                    

Selamat pagi... selamat akhir pekan semua....yuukk baca lagi chapter berikutnya ini. Dan jangan lupa untuk selalu memberikan kritik dan saran kalian yang amat berharga bagi saya. Sangat terima kasih sudah selalu menunggu FF GAJE saya ini . Terima kasih juga sudah selalu setia menanti kelanjutan kelanjutan ceritanya semoga selalu terhibur dengan cerita yang saya buat ini.
Selamat membaca 😇😇😇

           " My Autism Boy " 21

Cast: Park Chanyeol , Park Jiyeon, Byun Baekhyun
Other cast : Chanyeol's family, Jiyeon's family, Baekhyun's family (fiksi)
Author :Lee syla

•••

11 hari sudah semenjak Chanyeol mengirimkan pesan email pada jiyeon, dan pertama kali jiyeon tak memeriksa kotak masuk email miliknya untuk waktu yang cukup lama. Jiyeon sedang berada dalam kondisi yang tak mendukung untuk bermain chating bahkan bersama Ahyeon sekalipun. Jiyeon benar benar dengan kondisi nilai yang hampir di bawah rata-rata dan ini untuk pertama kalinya, bahkan jiyeon sudah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan paruh waktu yang ia kerjakan selama ini. Bukan karena jiyeon menjadi bodoh lagi ataupun malas belajar tapi saingan yang semakin berat dan begitu banyak orang-orang yang pintar di kampus, serta jiyeon yang tak merasa percaya diri dengan kemampuan yang ia miliki. Bahkan di jurusan kedokteran yang Baekhyun jalani juga serupa, lulusan yang dari sana sudah di janjikan pekerjaan di rumah sakit rumah sakit ternama di seluruh dunia di mana para mahasiswa itu sendiri berasal. Bukan hanya jurusan kedokteran tapi seluruh jurusan di universitas itu sendiri sudah begitu menjanjikan .
Baekhyun yang dua tahun lagi akan lulus berjuang dengan keras untuk terus mempertahankan nilai-nilai, mengurangi waktu tidur dan menggantikannya dengan belajar di rumah sakit terdekat dan di klinik klinik kecil untuk mendapatkan sesuatu untuk belajar juga hampir tak pernah mengabari orang tuanya yang sebelumnya Baekhyun selalu rajin untuk menghubungi ibu nya sebelum tidur. Sudah cukup lelah bagi Baekhyun untuk menelpon ibu atau orang-orang terdekatnya , setelah kembali apartemen dan melihat kasur dan bantal Baekhyun sudah bagaikan mendapatkan jackpot ia akan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang dan tertidur lelap sampai alarm yang di pasang nya berbunyi. Bahkan Baekhyun yang sangat rajin berberes rumah untuk kondisi saat ini ia tak mampu untuk mengerjakan tugas rumah sendiri , Baekhyun meng loundry semua pakaiannya, membersihkan lantai hanya seminggu atau hingga dua Minggu sekali, isi kulkas pun masih teramat penuh terisi bahan makanan yang belum ia sempat masak, mungkin hanya piring mangkok dan gelas saja yang selalu Baekhyun bersih kan setelah ia menggunakan nya, tapi tetap saja tak sempat untuk merapikan kembali ke tempat semula dan masih menumpuk di rak cuci piring , Baekhyun menggunakan mencuci dan kemudian memakai nya kembali. Belum lama ini Baekhyun mendapatkan komplain dari salah seorang penghuni apartemen karena Baekhyun tak memilah sampah-sampah nya dan membuangnya dengan satu kantong, Baekhyun benar-benar sampai tak sempat untuk mengurai sampah miliknya dengan baik. Yang Baekhyun lakukan hanyalah terus belajar dan mempertahankan nilai-nilai miliknya. Setelah terbangun dari tidurnya Baekhyun hanya sempat untuk mencuci muka dan menggosok gigi nya, bagi Baekhyun dari pada membuang waktu untuk mandi, lebih baik di gunakan untuk belajar , meskipun terkadang Baekhyun tak sempat membersihkan diri saat pulang ke apartemen. Baekhyun pun tak terlalu perduli dengan apa yang orang fikirkan tentang nya, selama ia terlihat bersih dan harum Baekhyun tak mempermasalahkan dirinya, karena meskipun Baekhyun hanya sempat mandi seminggu 3 atau 4 kali dalam seminggu, tapi ia tak pernah melupakan untuk mencuci rambutnya juga, dan memastikan agar sangat bersih dan wangi.

' praakkk... '
Bantingan gelas bir pecah berkeping-keping memenuhi lantai, butiran butiran kaca berserakan.
" Apa kau gila ? " Ucapan dengan nada yang sangat kesal seorang ayah kepada putrinya yang berdiri di hadapannya, gadis itu tertunduk dengan wajah yang amat sedih dengan reaksi ayah nya yang tak terduga.
" Kau seharusnya lebih giat belajar! Bukan malah berhenti kuliah !!" Pria itu kembali mengatakan dengan suara yang meninggikan nada. Pertama kalinya selama di Amerika ayah jiyeon begitu marah dengan anak nya yang selama ini ia dukung kegiatan yang Jiyeon lakukan, bukan tanpa alasan pastinya kemarahan ayah jiyeon, ini karena permintaan jiyeon yang tak bisa di terima oleh kedua orang tuanya yang sebelumnya telah meminta ijin pada sang ibu untuk tak berkuliah di tempat dimana ayahnya bekerja. Permintaan yang begitu sulit untuk di kabulkan oleh orang tua  manapun.
" Ayah..Aku  tak meminta untuk berhenti kuliah, aku hanya ingin pindah kuliah saja, disini begitu berat dan aku rasa aku takkan mampu bertahan lagi disini, jadi sebelum kau malu karena aku di keluarkan karena aku bodoh dengan nilai-nilai ku yang buruk, sebaiknya aku pindah saja" kata jiyeon dengan nada pelan dan menyakinkan ayah nya.
" Malu katamu?? Bahkan seluruh staf tidak ada tahu kau adalah putri ku, kau masuk dengan nilai-nilai mu sendiri ayah dan ibumu hanya mengajukan pendaftaran dan kau masuk dengan kemampuan mu, kau bilang aku akan malu karena kau di keluarkan? Kau jangan bicara omong kosong " jawaban ayah jiyeon dengan berteriak dan wajah yang semakin kesal, hingga ibu jiyeon hanya bisa menyaksikan nya dan tak berbicara sepatah kata pun.
" Ayah, aku  akan kuliah di universitas negeri Seoul tempat Ahyeon juga kuliah, dan itu universitas terbaik di Korea. Aku juga ingin tinggal bersama nenek dan kakek lagi seperti dulu. Ayah... Mungkin nilai-nilai ku tak cukup  di sini tapi nilai-nilai ku akan bagus di Korea,,  Ijinkan aku pulang ke Korea aku juga ingin menjaga Nenek dan kakek. Aku mohon ayah " jiyeon tak menyerah dan tetap membujuk ayah dan ibu berusaha agar ia dapat kembali ke negara asalnya bertemu dengan nenek dan kakek dan agar dapat mencari Chanyeol. Jiyeon sangat merindukan udara Korea, makanan yang di buat Neneknya dan hal hal tentang Korea yang selama ini jiyeon tinggalkan. Jiyeon memang tak pernah betah tinggal bersama orang tuanya di Amerika, jiyeon begitu berat hati meninggalkan Korea namun jiyeon tak ingin mengecewakan orang tuanya sehingga ia terus belajar dengan giat agar dapat bertahan di sekolah ayahnya.  orang orang di sekolah hingga universitas semua orang asing dari berbagai negara bahkan sangat sedikit dari Korea termasuk jiyeon. Jiyeon mengenal beberapa orang Korea dan pernah sesekali mengobrol sedikit dengan nya, tapi karena mereka berbeda kelas dan jurusan juga berbeda tingkat angkatan membuat mereka pun hampir tak lagi saling berbicara. Seperti dulu awal masuk kuliah di mana Baekhyun menjadi senior bagi jiyeon dan mengadakan acara perkumpulan untuk orang-orang yang berasal dari Korea mereka mengumpulkan seluruh nya dalam suatu komunitas di sana Baekhyun dan jiyeon bertemu dan hanya saling menyapa saja antara junior dan senior. Setiap tahun nya komunitas itu memang mengadakan acara seperti itu untuk saling memperkenalkan diri satu sama lainnya agar terus terjalin hubungan yang baik. Selepas dari acara itu jiyeon dan Baekhyun bahkan sangat sulit untuk saling menyapa walaupun hanya sebatas junior dan senior, lantai kelas yang berbeda jurusan yang berbeda dan angkatan yang berbeda itulah penyebabnya.
" Ayaah.." kata jiyeon terus memohon . Ayahnya masih terdiam dan terus memikirkan apa yang Jiyeon katakan. Bagi ayah jiyeon yang tak mengerti apa yang di fikirkan oleh jiyeon sendiri serta tak mampu untuk membiarkan Putri tunggal nya pergi sendirian ke Korea untuk tinggal bersama lagi dengan Neneknya.
Jiyeon kembali ke kamar nya dan membuka tugas tugas kuliah nya di dalam laptop, hanya duduk termenung fikirkan nya begitu kacau, banyak sekali yang di fikirkan jiyeon . Jiyeon terus menggigiti kuku kuku jari nya dan sesekali tangan nya mengetik keyboardnya , jiyeon benar benar melupakan kotak masuk email yang selama ini ia rutin untuk di buka dan di baca nya, meskipun hanya email spam dari situs situs yang ia ikuti. Dan kali ini Jiyeon membuka laptopnya untuk mengerjakan tugas kuliah miliknya.

My AUTISM BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang