MY AUTISM BOY "CHAPTER 02 "

825 54 16
                                    

                    "  MY AUTISM BOY "

- Cast :  PARK CHAN YEOL
           : PARK JI YEON

       ~~~* CHAPTER 02*~~~

#sesaat sebelum Tn. Dan Ny.Park masuk ruangan dokter.
Para staf RS. Baru saja menyelesaikan waktu istirahat mereka untuk makan siang di kantin RS. Begitu pula dokter anak yang akan orang tua Chanyeol temui untuk hari ini, sang dokter berjalan menuju ruangan nya, sembari memperhatikan semua pasien yang sedang menunggu giliran di ruang tunggu RS. Bagian anak. Tak terkecuali sang dokter yang mendadak menghentikan langkah kaki nya, dan mata terpaku saat melihat Chanyeol yang sedang  bermain mobil mainan nya, di pangkuan  ibu nya. Cukup lama sang dokter menatap Chanyeol dan sangat memerhatikan gerak gerik Chanyeol, wajah yang datar dan tatapan kosong Chanyeol pun membuat sang dokter merasa bahwa Chan adalah anak yang istimewa. Sejenak sang dokter berfikir, dokter pun segera memasuki ruangan miliknya dan duduk di kursi.
" Nona Jang, segera panggil pasien yang bernama PARK CHANYEOL " ujar dokter segera sesaat melihat berkas daftar pasien yang ada di mejanya. Meskipun sebenarnya urutan milik Chanyeol masih beberapa  panggilan lagi.
"Baik dok" jawab perawat singkat, tanpa protes.
"Anak PARK CHANYEOL.!! anak PARK CHANYEOL!! "
Panggilan untuk giliran CHANYEOL pun tiba, dengan cepat Tn.dan  NY.park segera memasuki ruangan dokter yang hanya beberapa meter dari tempat mereka menunggu.
"Silahkan !!"  Sambut dokter memperhatikan kedua orang tua Chanyeol duduk menghadap nya.
" Kamsahabnina.." jawab  Tn. Dan Ny. PARK dengan senyum ramah.
Setelah di persilahkan duduk oleh sang dokter, nyonya Park dengan jelas dan rinci menjelaskan kondisi yang terjadi pada diri CHANYEOL dari ia  usia 0- hingga saat ini, nyonya Park menjelaskan dengan detail , berharap bahwa Chan akan baik-baik saja, dan menghapus semua rasa kekhawatiran yang terus berada di hati dan fikiran keluarga PARK.
" Dokter..Apa yang sebenarnya terjadi pada Chanyeol kami, apa chan tuli.?? Sehingga dia tidak pernah mendengar apa yang kami ucapkan padanya, dan bahkan Chan tidak pernah menoleh saat kami memanggilnya, atau dia buta.?? Bahkan dia tidak pernah menatap kami meskipun kami di hadapannya, dan tatapan kosong yang selalu di dalam matanya., Atau jangan-jangan dia bisu.? bahkan dia tidak pernah mengucapkan satu kata pun dari mulut nya ini,." Ujar Ny.park dengan pertanyaan yang beruntun.
" Tapi dok... Chan kami tidak lah buta, karna aku selalu bersama nya setiap hari, dia bahkan menonton Televisi,dengan mata indahnya, dan dia pun tidak tuli karna dia mendengar sesuatu yang menurut ku Chan sukai,. Dan Bisu.?? dan aku rasa dia pun tidaklah bisu, karena aku pernah mendengar CHANYEOL mengatakan sesuatu dari mulut nya, namun saat ku minta untuk di ulang, chan tidak merespon sedikit pun padaku. Jadi...Apa yang sebenarnya terjadi pada anak kami dok?!" Sambung ny.park yang sangat mencemaskan anaknya.
" Yeobu.. Bertanya lah pelan-pelan, kita sedang di depan dokter." Ujar Tn.park menenangkan.
" Apa kau tidak mencemaskan kondisi CHANYEOL eoh.?" Jawab NY. Park singkat.
"Bagaimana bisa aku tak mencemaskan, aku ayah nya, hanya saja kita sedang di depan dokter, bukan di ruang interogasi yeobu, kau sudah bertanya bahkan tanpa jeda, jadi sekarang biarkan dokter menjelaskan kondisi CHANYEOL, eum.!" Sambung Tn.park mencoba menenangkan sang istri.
" Maaf dok, kami hanya mencemaskan kondisi putra kami" ujar Tn.Park.
Untuk sesaat ruangan dokter tiba-tiba menjadi sunyi, dokter yang hampir tak mampu memberikan penjelasan kondisi CHANYEOL pada orang tua nya, karena pasti akan benar-benar menyakitkan bagi mereka. Namun ia adalah seorang dokter yang harus menjelaskan segala yang telah terjadi pada pasien nya, sekecil apapun, karena itu lah tugas sang dokter.
"Huuffftt"sang dokter menarik nafas panjang, dan mencoba  tenang untuk menjelaskan kondisi CHANYEOL.
" Saya sungguh minta maaf kepada kalian,. Saya seharusnya tidak bisa mengatakan ini sebelum kami melakukan TES pada CHANYEOL setidaknya 6bulan untuk melakukan TES tersebut. Namun dengan menyesal saya harus mengatakan hal ini pada kalian." Ujar dokter mencoba menenangkan orang tua Chanyeol dengan begitu hati-hati.
" Sebelum kalian memasuki ruangan ini, saya sempat memperhatikan CHANYEOL , dan melihat kondisi CHANYEOL, dan saya berharap CHANYEOL tidak lah seperti yang saya pikirkan,. Namun setelah mendengar semuanya dari kalian, itu cukup untuk meyakinkan diri saya terhadap kondisi  yang di alami Chan,, saya pun untuk sekarang tidak berhak untuk memvonis Chanyeol, namun dengan sangat menyesal saya harus mengatakan bahwa CHANYEOL kalian  menyandang syndrom AUTISME" jelas dokter.
Penjelasan dokter begitu mengiris hati kedua orang tua Chanyeol, bagai tersambar petir di siang hari, hati hancur berkeping-keping bagai tak mampu lagi untuk menyatukan nya. Jawaban dokter begitu sulit di terima oleh mereka, air mata pun meluncur tanpa izin di raut wajah ny.park. jawaban singkat yang begitu menyayat, yang sangat sulit di terima bagi orang tua manapun, yang telah mendengar anaknya di vonis AUTISME.
" APAH.??/ Aa... AUTISME.???" Ujar kedua orang tua Chanyeol dengan terbata, dengan rasa yang hampir tak percaya, bahwa putra mereka seorang penyadang autisme,. Putra yang mereka banggakan, seorang putra yang akan meneruskan marga keluarga PARK dan mewarisi seluruh usaha keluarga PARK. Dengan kondisi CHANYEOL yang seperti sekarang ini, membuat TUAN PARK begitu shock dan seolah harapan besar pada diri CHANYEOL pun hancur.
" Tidak mungkin kan dok.? Ini tidaklah benar kan dok?." Tanya TUAN PARK, dengan rasa tak percaya.
" Kau benar dokter, kau tidak berhak untuk memvonis putra kami begitu saja, kalian belum melakukan TES dan penelitian untuk Chanyeol kami, jadi kau tidak berhak mengatakan CHANYEOL kami autis" lanjut tuan Park, yang masih belum terima.
Sang dokter pun tak mampu mengatakan apapun, saat melihat reaksi orang tua Chanyeol,. Begitu juga dengan nyonya Park, dia sedari tadi banyak bicara untuk kondisi CHANYEOL, tiba-tiba berubah diam dan mematung, seolah jantung berhenti berdetak, seolah nafas tak berhembus, kondisi CHANYEOL begitu sulit untuk mereka  sebagai orang tua yang begitu berharap besar pada putranya.
***
Mereka pun kembali dengan perasaan penuh kecewa, nyonya Park,yang masih dalam kondisi mematung tak bergeming sedikitpun, hanya air mata yang terus menerus menetes di pipinya.
" Tidak.!! Dia tak seharusnya seperti ini, mereka belum melakukan TES apapun pada Chan" gumam tuan Park sembari mengemudi kan mobil nya.
"Yeobu...Kita harus ke RS.lain , bila perlu kita keuar negeri untuk memeriksakan kondisi CHANYEOL" sambung tuan Park, namun nyonya Park masih dalam kondisi nya teringat ucapan dokter sebelum mereka pergi.
#sesaat sebelum tuan dan nyonya Park meninggal kan rumah sakit.
"Tuan dan nyonya, dengan kondisi CHANYEOL  yang seperti ini sebaiknya kalian melakukan terapi untuk CHANYEOL, saya lihat kondisi CHANYEOL pun  tak begitu bersemangat saya rasa motorik CHANYEOL tidaklah bagus, saya takut Chanyeol mengalami mati rasa pada tubuh nya, ini bisa terjadi pada penyandang Autisme" ujar dokter.
" Jika itu salah satu dari sekian banyak ciri-ciri penyandang Autisme, maka yang Anda katakan benar dokter" sahut nyonya Park dengan kondisi yang hampir tak tersadar.
" Yeobu...Apa maksud mu??" Kejut tuan Park mendengar ucapan istri nya.
" Ayah Chan.. beberapa hari yang lalu Yoora tidak sengaja  menginjak tangan Chanyeol, hingga tangan Chanyeol begitu memerah, itu begitu menyakitkan untuk anak usia CHANYEOL, tapi Chan tidak merasakan apapun, karna dia tidak menangis jadi aku bilang ' CHANYEOL anak yang kuat dan hebat, tidak menangis ' dengan bangga aku mengatakan hal itu karena Chan benar-benar tidak menangis dan aku kira Chan anak yang tidak cengeng, tapi tak ku duga bahwa itu adalah kondisi yang dialami penyandang Autisme." Tutur nyonya Park dengan perlahan. Tuan Park terdiam mendengar ucapan dari mulut sang istri.
#kediaman keluarga PARK
Sesampai tuan Park mengantar kan sang istri pulang , Tuan Park segera pergi menuju kantor kembali, , nyonya Park pun   turun dari mobil nya dan mempercepat langkah kaki nya  segera menuju kamar miliknya tak lupa ia pun mengunci diri di dalam kamar,.
Chanyeol di dudukkan di ranjang, dan nyonya Park hanya berbaring tak berdaya di samping Chanyeol yang sedang duduk, dengan hati yang hancur, dan air mata yang terus menerus mengalir tanpa henti. Menatap sendu wajah Chanyeol yang begitu lugu dan polos, wajah datar  tanpa ekspresi di balik itu semua ternyata tersembunyi kekurangan CHANYEOL yang tak mereka sadari. Tak berbeda dengan perasaan tuan Park yang begitu mencintai putranya, di kantor pun tuan Park tampak murung, bahkan di dalam ruangan meeting, dia tak memperhatikan seluruh isi meeting itu.
"Tuan Park, apa anda baik-baik saja.??" Sahut sekertaris Cho, yang membuat tuan Park terbangun dari lamunannya.
" Iya....Aku baik baik saja," jawab tuan Park
" Adik ipar.. Maksudnya Tuan Byun.. kau urus proyek ini, aku yakin kau mampu memimpinnya, dan aku menyerahkan proyek ini padamu!!"  sambung tuan Park, lalu ia segera meninggalkan ruangan meeting.
"Baiklah..Hasil meeting berjalan baik, meeting di bubarkan!!" Seru tuan Byun sembari bertepuk tangan ringan.
Tuan Byun yang tak lain adik ipar nya, suami dari sang adik, sedikit merasa khawatir pada kondisi tuan Park yang benar benar berbeda jauh dari seorang tuan PARK, tuan PARK yang penuh semangat dan pekerjaan keras, tiba-tiba,  menjadi berdiam diri saat di ruang meeting.
Tuan Byun yang merasa cemas pada Kaka ipar nya, ia segera merogoh kantong jas milik nya dan menggambil ponsel.
'Tuuut....Tuut.....'  tuan Byun mencoba menghubungi istri nya.
' neeeh.. Yeobu...'. NY.byun menjawab ponselnya
" Yeobu.. Kakak mu sungguh berbeda hari ini, dia habis mengantar kan kakak ipar ke RS untuk memeriksa kan CHANYEOL, sebenarnya apa yang kau katakan pada mereka.? Sehingga membuat kakakmu nampak aneh hari ini.?" Tanya TUAN Byun pada sang istri
'  aku hanya mengatakan agar  Chan di bawa ke dokter, karena  Chan tidak terlihat seperti anak seusianya, hanya itu'  jwab ny.byun singkat
" Seharusnya kau tak menyuruh nya melakukan itu,!!" Ujar tuan Byun
' yeobu.. Kenapa kau marah padaku!! Aku sangat menghawatirkan keponakan ku saja!!, '. Sahut nyonya Byun sedikit kesal.
' tunggu...Kalo mereka tidak baik.... Yeobu..Apa terjadi sesuatu pada Chan..!?'  sahut nyonya Byun yang sedikit mengejutkan sang suami.
" Aku tidak tau..akupun tidak berani bertanya pada kakakmu, sebaiknya kau temui kakak ipar mu, ajaklah Baekhyun juga untuk menghibur Chan!!" Pinta tuan Byun.
'   baiklah.!! Aku akan kesana, yeobu aku akan naik taksi, jadi jangan lupa jemput aku eoh!! ' ujar ny.byun
"Baiklah!" Jawab tuan Byun singkat.
***
" Eonni.... aku datang.." seru ibu Baekhyun , namun suasana berbeda, nyonya Park yang selalu menyabut dengan hangat kini rumah tampak sepi dan sunyi.
" Oh.. Nyonya kau datang" sapa pembantu NY.park
"Ajuma..Di mana eonni ku.?" Tanya ny.byun sembari melihat rumah yang tampak sepi.
" Nyonya ada di kamar nya, sepulang dari rumah sakit dia hanya mengurung diri di kamarnya, dia hanya keluar untuk mengambil makanan untuk tuan muda Chan, hari ini bahkan nona muda belum saya ijinkan menemui nyonya, karena saya takut mengganggu nya" Jawab ajuma .
" Apa Yoora di kamarnya.??" Tanya ny.byun
" Iya..Dia  kamar nya, dia baru saja pulang dari sekolah" jawab ajuma.
"Baiklah.. Ajuma.. Terima kasih" ujar ny.byun dan segera menuju kamar Yoora.
' tookk.. tookk..Tokk!!' ny.byun mengetuk pintu kamar Yoora.
"Yoora-yah.. Boleh bibi masuk" ijin ny.byun
"Silahkan bibi.." Jawab Yoora dengan lembut
" Gumawo..!! "
" Yoora-yah.. Boleh bibi tinggalkan Baekhyun disini?? Biar kan dia menggambar sesukanya, bibi mau menemui ibumu ," ujar NY.byun sambil mempersiapkan peralatan menggambar untuk Baekhyun.
"Neeeh" Jawab Yoora singkat.
Ny.byun beranjak  keluar dari kamar Yoora dan melangkah kan kaki nya menuju kamar nyonya Park.
" Eonni.... Eonni..." Panggil ny.byun dari balik pintu kamar ny.park.
'Cekkreekk' NY.byun mencoba memutar kenop pintu, namun pintu tak terbuka,
"Eonni..." Lanjut NY.byun memanggil , namun hasilnya tetap sama seperti sebelumnya nya.
Nyonya Byun pun harus kembali dengan perasaan kecewa,.
" Huuffftt...Aku mencemaskan keadaan nya" gumam NY. Byun
'Cekkreekk' suara pintu dari kamar nyonya Park, dan seketika membuat nyonya Byun berbalik badan menoleh kearah kamar.
"EONNI..!!" seru NY.byun yang begitu terkejut melihat kondisi kakak ipar nya, dengan wajah yang bengkak.
"Eonni..Apa yang terjadi.??" Tanya nyonya Byun dengan cemas, sambil mengusap wajah sang kakak ipar nya yang yang terlihat begitu malang.
"Baekhyun eomma...." Ujar nya Park di iringi dengan tangisan.
"Tidak apa-apa...!! Tidak apa-apa eonni.." sahut nyonya Byun sambil memeluk menenangkan nyonya Park.
"Chan.... Chanyeol kita..." Nyonya Park mengatakan sambil menangis tersedu-sedu.
" Jangan katakan apapun... Jangan katakan apapun sekarang eonni.!, Tak apa, kau tak mengatakan nya," bisik ny.byun , seolah tak ingin mendengar apapun yg terjadi pada Chanyeol.
Nyonya Byun menemani nyonya Park dan terus menenangkan nya hingga waktu malam tiba, hingga ia tertidur pulas begitu pun dengan Chanyeol, wajah yang begitu menggemaskan saat tertidur.
" Chan-ah...Kau baik baik saja kan?? Eum.??" Gumam NY.byun sambil mengusap pipi chuby Chanyeol.
"  Sekarang sudah malam ,Bibi pulang dulu.. Jangan buat ibumu khawatir, eoh!!" Sambung NY.byun ,
Nyonya Byun keluar meninggalkan Chanyeol dan ibunya yang sedang tertidur di kamarnya.
" Ajuma... Apa Baekhyun dan Yoora sudah makan malam.?" Tanya nya.byun , yang melihat Yoora dan Baekhyun sudah tertidur pulas.
" Sudah nyonya " jawab nya singkat
" Oiya.. mungkin kakak ku akan pulang malam, dan jangan bangunkan eonni , Sampai dia benar-benar bangun sendiri , ajuma.. Tolong gendong Baekhyun " printah ny.byun
"Baiklah nyonya"
"Ajuma..Aku pinjam mobil Oppa dulu, " ujar nyonya Byun, segera mengambil kunci mobil , segera ia mengambil mobil dari bagasi.
" Baiklah..Aku pulang dulu" pamit NY.byun
"Hati-hatilah di jalan" seru ajuma sambil meletakkan Baekhyun di kursi belakang.
"Neeeh.." seru NY.byun sambil melajukan mobil, dan meninggalkan kediaman keluarga PARK.
***
Satu jam berlalu setelah nyonya Byun meninggalkan kediaman keluarga PARK, tuan Byun yang di mintai sang istri pun datang menjemput ke rumah tuan Park.
" Ajuma...Apa istri ku sudah tidur.??" Tanya Tn.byun
" Dia sudah pulang satu jam yang lalu tuan" jawab ajuma .
"APAH !!" Kejut tuan Byun " oh.. Baiklah" sambung tuan Byun, dan segera meninggalkan rumah tuan Park, dengan wajah yang sedikit kecewa bercampur malu.
#rumah keluarga BYUN
" Kau sudah pulang ??" Sambut nyonya Byun pada suami.
" Aigoo...Kau membuat ku malu pada ajuma" Jawab Tn.byun
"Astaga..!!! Mian,.. aku lupa kalau aku minta kau menjemput ku, mianhae.."ujar nyonya Byun, sedikit merayu.
"Kau sudah makan.?" Tanya sang istri
" Sudah, tadi bersama para karyawan" Jawab tuan Byun.
" Oiya bagaimana keadaan Chanyeol.?? Apa keadaan  kakak ipar sama dengan suami  nya.?" Sambung pertanyaan tuan Byun pada istri nya.
" Aku tidak tau jelas apa yang terjadi pada Chanyeol,.. tapi kondisi kakak ipar sangat mengerikan.. Bahkan lebih parah dari Oppa ku," jawab nyonya Byun dengan nada yang sedih. " Kau.. Jangan bertanya apapun pada mereka eoh!! Aku pun tak berani bertanya padanya, setelah melihat kondisi kakak ipar" sambung nyonya Byun.
"Baiklah" ujar tuan Byun.
***
Sudah beberapa hari dari saat mereka ke RS, nyonya Park yang masih mengurung diri di kamarnya, dan tuan Park yang mulai mencemaskan keadaan sang istri yang semakin terlihat lebih kurus dari biasanya. Kondisi sang istri yang masih mengurung diri, membuat Tuan Park jarang masuk kantor, dan di wakilkan pada Tuan Byun. "Yeobu.. Sudah beberapa hari kau seperti ini, mari!! Kita ke RS lain, pasti hasilnya akan berbeda" bujuk tuan Park pada sang istri.
"Tapi .. Bagaimana jika hasilnya tetap sama.?" Ujar nyonya Park dengan begitu sedih.
" Aniiyaa.. lagi pula hasil TES rambut dan feses Chanyeol di RS.itu belum keluar, jadi masih ada harapan kalau Chan akan baik-baik saja" tuan Park terus menghibur sang istri.
"Baiklah..Mari kita ke RS lain nya" jawab ny.park dengan nada yang putus asa.
" Gerrae.." pekik Tuan Park lirih.
***
Mereka pergi mengunjungi berbagai rumah sakit besar di Seoul hingga ke kota Busan, mengharap hasil akan berbeda, namun rasa kecewa dan hati yang hancur kembali menghampiri mereka, karena Jawaban dari para dokter itu sama, bahwa CHANYEOL menyandang AUTISME.
Tuan dan Nyonya Park yang semakin sedih  melihat kondisi  Chanyeol dan semakin yakin bahwa dia  benar-benar menyandang AUTISME.
***
Setelah hampir 3 Minggu, nyonya Park yang terus bersedih melihat kondisi Chanyeol yang semakin membuat nya tak berdaya dan hanya mengurung diri di kamar, bahkan ia melupakan anak gadis nya.. Tiba tiba saja nyonya Park terbangun dari rebahan nya, dan segera berlari menuju ruang kerja suaminya. Seolah tak ingin terus berdiam diri, nyonya Park segera membuka laptop milik sang suami, dan browsing mengenai AUTISME, dan segala  penanganan, cara makan dan diet nya, segala terapi dan pendidikan kan , hingga obat dan penyembuhan syndrom AUTISME. Setelah melihat isi berbagai blogger yang membahas tentang Autisme, kini nyonya Park kembali tersenyum kecil di wajahnya, ia melihat ada secercah harapan indah untuk masa depan Chanyeol meskipun ia penyandang Autisme. Dengan wajah yang begitu tak biasa akhir belakangan ini, kini wajah yang cerah yang kembali pada nyonya Park,. Ia berlari kecil menuju kamar nya dimana Chanyeol sedang duduk diam seperti biasa.
"Yeol-ahh...Mari kita pergi ke toko buku!!" Ajak sang ibu penuh semangat, meskipun hati kembali tersayat saat melihat wajah Chanyeol yang begitu polos dan tanpa ekspresi. Air mata pun kembali menetes.
"Kajja !! " Pekik ny.Park  dengan tersedu sambil menggedong Chanyeol menuju mobilnya.
Nyonya Park terus menatap wajah Chanyeol melalui spion depan, sambil mengendarai mobil nya menuju toko buku .
Nyonya Park segera memarkir kan mobil nya , mengambil Chanyeol dari kursi belakang dan membawa masuk kedalam toko buku,. Dengan wajah yang masih bengkak, nyonya Park pun tak lepas dari pusat perhatian para pengunjung dan pegawai di toko buku, langkah tergesa dengan tatapan yang terus tertuju pada buku yang berada di dalam fikiran nyonya Park.
Setelah 10menit nyonya Park akhirnya menemukan buku yang ia cari,.  Berbagai buku tentang pembahasan autis ia ambil,. Tanpa tersadar begitu banyak buku yang telah ia ambil,.
Nyonya Park pun kembali menjadi pusat perhatian saat di depan kasir toko, seorang pegawai terperangah saat melihat buku yang telah di bawa ke meja kasir oleh nyonya Park, karena semua buku itu tentang Autisme. Tanpa disadari oleh nyonya Park, sang kasir terus memperhatikan CHANYEOL dan dirinya, sang kasir  yang terkagum karena Chanyeol begitu menggemaskan, dan merasa iba karena  mungkin Chanyeol lah yang menyandang Autisme,. Wajar saja sang kasir langsung mengetahui bahwa anak yg nyonya Park bawa , ialah penyandang Autisme, karena melihat wajah nyonya Park yang begitu bersedih dan mata yang masih bengkak, dan juga semua buku yang ia beli, membuat siapapun langsung mengetahui bahwa Chanyeol Autisme.
" Nyonya..Total semua 725 ribu won " ujar sang kasir memberi tau seluruh harga yang harus ia bayar.
" Tunggu sebentar!! " Jawab ny.park sambil membuka dompet dan mengambil kartu debit miliknya.
" Naah" lanjut ny.park memberi kartu.
" Tolong PIN nya nyonya !! "
Nyonya Park pun menekan tombol PIN dan segera menyelesaikan transaksi pembayaran nya.
"Silahkan nyonya tanda tangan nya!!"
Sembari nyonya memberikan tanda tangan nya, sang kasir pun menyapa Chanyeol.
" Kau tampan sekali.... Siapa namamu.??"  Ujar sang kasir berbasa-basi, namun ia pun harus merasa kecewa karena Chanyeol tak merespon nya.
Tak ingin anaknya terlihat berbeda,. Nyonya Park pun segera menjawab nya untuk Chanyeol.
" CHANYEOL..PARK CHANYEOL namanya" sahut nyonya Park. " Nona.. Sudah selesai " ujar nyonya Park.
"Oh iya.. terima kasih.. Semoga hari anda menyenangkan!!" Ucap sang kasir, nyonya Park pun segera meninggalkan toko buku, dan kembali pulang.
Dengan membeli semua buku tentang Autisme,  dan mencoba mempelajari seluruh isi buku yang di beli nya, nyonya Park berharap ada harapan untuk masa depan Chanyeol, agar Chan hidup selayaknya orang biasa, tanpa di pandang rendah oleh siapapun karena ia penyandang Autisme.
Sesampai di rumah, nyonya segera menuju ruang kerja suaminya, dan membuka seluruh belanjaan miliknya.
Satu persatu ia baca dan pelajari isi seluruh buku. Ia menyadari betapa sulitnya untuk merawat, dan memberikan pendidikan untuk penyandang Autisme. Ia hanya tertegun, dan berfikir ' akan kah aku bisa melakukan nya ? '
Rasa cemas pun timbul kembali di hati nyonya Park, yang sempat memiliki sedikit harapan untuk Chanyeol.
Waktu telah menunjukkan pukul 09:30pm, waktu begitu cepat berlalu tanpa nyonya Park sadari, sudah begitu malam, dan ia bahkan tak menyadari bahwa sang suami belum pulang dari kantor.
#Di tempat lain.

My AUTISM BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang