" My Autism Boy-47 "

112 17 8
                                    

Annyeong... Selamat malam semua.. semoga kalian tidak bosan dengan cerita yang saya tulis ini, meskipun saya selalu lama untuk memposting update'an - update'an untuk tiap chapter nya. Semoga kalian senantiasa sehat dan gembira ,hanya itu yang selalu saya harapkan untuk kalian semua .
Jangan lupa juga Yasa untuk selalu memberikan saya saran dan kritik nya di kolom komentar yang tersedia , dan mohon koreksi nya jika ada kesalahan-kesalahan baik yang terkecil sekalipun . Terima kasih selamat malam dan selamat beristirahat ... Oiya besok Senin lhoooo 😇😇😇

~ salam K-poprs Indonesia ~



" My Autism Boy-47 "

Cast : Park Chanyeol, Park Jiyeon , Byun Baekhyun, Bae. Suzy
Other cast : chanyeol's family , Jiyeon's family , Baekhyun's family
Author : Lee syla




***

Yura kembali ke kantor setelah ia mengantarkan ayahnya ke rumah sakit . Yura pergi setelah memastikan ibu dan bibi nya sudah ada di sana. Yura bahkan tak dapat meninggalkan pekerjaannya meskipun sang ayah masih dalam kondisi yang kritis. Operasi darurat dari dokter belum selesai, tapi Yura benar benar pergi meninggalkan rumah sakit untuk pekerjaan, dengan perasaan yang begitu cemas untuk ayahnya .

Sesampai Yura di ruangannya, Suasana ruangan Yura tampak begitu canggung, mata tertuju pada Yura memasuki ruangan dengan wajah yang tak begitu baik. Kini tak ada lagi rahasia Yura, dimana Yura merahasiakan identitas diri nya sebagai anak dari pemilik perusahaan dimana yura menjadi staf biasa dikantor hingga menjadi manager pemasaran . Seluruh isi kantor mungkin sudah mengetahui bahwa dirinya adalah putri dari PARK SUNGJIN dari perusahaan SUNGJIN GRUP , salah satu perusahaan terbesar di negeri ini.
" Kenapa? Ada apa dengan kalian?" Kata Yura saat menyadari staffnya ruangannya memperhatikan dirinya. Yura berusaha untuk tetap tenang dengan situasi yang mungkin bisa jadi situasi yang sulit bagi rekan-rekan nya.
" Jadi kau putri dari ketua?" Tanya pimpinan tim
" Iya, tapi..." Jawab Yura
" Tidak, kami tidak perlu tahu alasan nya !" Sela pimpinan yang memotong ucapan Yura .
" Cepat, kalian bekerja !!" Seru nya lagi pada staff . Seluruh orang pun segera kembali ke meja masing-masing dan mulai bekerja. Para staf saling bertatapan satu sama lain, merasa canggung pada situasi yang telah terjadi.
Semua orang bekerja dengan perasaan yang tidak begitu nyaman karena di sana ada Yura yang notabene nya sebagai putri dari pemilik perusahaan tempat mereka bekerja. Dan pimpinan tim pun merasa canggung karena putri dari atasannya adalah bawahnya di ruangan yang dia pimpin .
" Yura-ah to..." Kata pimpinan tim yang tiba tiba terpotong dan menghentikan ucapannya.
" Ya pimpinan tim" jawab Yura seperti biasanya
" Tidak, tidak ada !" Sahut nya, . Pimpinan tim pun merasa tak nyaman untuk menyuruh Yura melakukan hal yang biasa ia perintahkan pada Yura, setelah ia tahu bahwa Yura putri dari ketua.
Sesekali mereka curi-curi pandang pada Yura, melihat sosok Yura sebagai wanita yang cerdas didepan komputer kerjanya.
Ruang kerja yang biasa cukup bising karena Senda gurau, tampak sunyi dan semua tampak begitu serius mengerjakan pekerjaan mereka. Tak ada yang berani melihat sekeliling, karena mereka merasa sedang di awasi langsung oleh atasan. Yura tak ingin yang lain merasa tak nyaman dengan keberadaan nya yang sudah mereka ketahui. Yura memutuskan untuk pulang lebih awal dari biasanya.
" Pimpinan, aku pulang dulu. Aku harus ke rumah sakit " kata Yura
" Eoh baiklah.!" Jawab pimpinan.
Yura pergi meninggalkan ruangan dengan perasaan yang kurang nyaman, karena mereka pun juga tidak nyaman dengan Yura yang sekarang.
" Huufftt... akhirnya aku bisa bernafas lega" ujar seorang staf
" Aku juga. Pimpinan apa kita akan mampu bekerja jika seperti ini ?, aku merasa sedang di mata-matai " sahut yang lain.
" Tapi... apakah aku sudah bersikap baik  padanya? Aku ragu dia akan melaporkan semuanya pada ayahnya" sahut yang lain.
" Tidak !! Yura bukan orang yang  seperti itu. !" Tegas pimpinan
" Jika Yura ingin melakukan hal itu, Yura pasti akan melakukan nya dari dulu. Tapi dia tidak melakukan tindakan yang kita takutkan !jadi kalian tak perlu khawatir kan hal itu ! " Imbuhnya
" Benar sih,tapi tetap saja aku mengkhawatirkan nya. Karena kita kurang serius dalam bekerjaa dan membuat nya dia selalu bekerja lembur" pukas yang lain.
" Di selalu lembur ? Apa maksudnya?" Tanya pegawai baru
" Ah, kau pegawai baru . Kami satu ruangan dengan Yura sudah hampir 4 tahun. Saat dia masih junior kami kadang membuat dia melakukan sedikit pekerjaan kita." Jelas nya
" Heol.. kalian.? Sungguh?" Tanya nya lagi
" Tapi dia tak pernah mengeluh, oleh karena itu kami lama lama menjadi tak enak dengan nya, jadi kalau dia menawarkan bantuannya kami menolak dan kami lembur sama sama" jelasnya teman Yura.
" Tadi di depan pintu lift dia bilang, ' jika lift nya bermasalah bagaimana dengan ayah' . Aku pun bertanya apa ayahmu bekerja di sini. Di mengatakan iya. Dan aku pikir ayah Yura adalah OB di sini. Karena Yura begitu dekat mereka, Yura juga selalu mengirimkan makanan bagi para OB. Dan yang sering kulihat dulu dia sering tidur di tempat istirahat para OB. Tapi tak ku sangka, ayahnya justru pemilik perusahaan ini " kata pimpinan tim.
" Dunia ini memang tak bisa di tebak. Apa  pim...ah dia sudah jadi wakil direktur sekarang, apa dia tahu tentang Yura ? " Kata  staf lama.
" Aku rasa tidak ada yang mengetahui identitas Yura. Kau ingat? Saat kita memiliki kesalahan sebelum tender tahun lalu? Yura di bentak habis-habisan oleh pimpinan saat itu. Harusnya aku sudah curiga saat Yura dengan mudah nya merombak total seluruh ruangan ini. Dia bahkan memberi lemari es, dispenser baru, AC dan pemanas ruangan baru juga lemari makanan untuk ruangan ini , huufftt.. bodoh nya aku" tambah pimpinan.
" Tapi saat itu Yura membuat proposal untuk mengajukan permohonan itu" imbuh yang lain
" Lalu bagaimana Yura dapat masuk perusahaan ? Apa di suruh orang tuanya atau kemauan sendiri ?" Tanya nya lagi.
" Kalau itu, kau tanyakan saja sendiri  pada Yura !" Pukas pimpinan.

My AUTISM BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang