" My Autism Boy-44 "

172 17 12
                                    


Selamat malam.... selamat hari raya idul Fitri yaah..eh udah telat, tapi dengan tulus saya ingin mengucapkan mohon maaf lahir dan batin, mohon maaf bila kira saya mempunyai banyak salah dan khilaf nya,baik  yang saya sengaja ataupun yang tidak ku sengaja . Semoga kalian selalu sehat dan bahagia, dan di berikan usia yang panjang agar selalu bertemu dengan Ramadhan Ramadhan berikutnya .

Sekali lagi saya ingatkan, dan akan terus saya ingatkan kepada kalian para readers setia ku yang selalu sabar menunggu update'an cerita GAJE saya ini , jangan lupa untuk terus berikan dukungan kalian pada FF ini dengan cara kalian memberi kritik dan saran kalian yang berharga
Terimakasih atas kesetiaan kalian pada FF GAJE saya ini yang padahal update nya pun tak terduga duga
Terimakasih... selamat malam dan selamat istirahat .






             " my Autism 44 "

Cast : Park Chanyeol, Park Jiyeon , Byun Baekhyun, Bae Suzy
Other cast : Chanyeol's family , Jiyeon's Jiyeon " Baekhyun' family
Author : Lee syla





***

Jiyeon menemani chanyeol ke rumah sakit. Chanyeol kekeh ingin cepat pergi ke sana, meskipun bibi nya belum menghubungi. Sesampainya di rumah sakit, benar, nyonya Park belum sadarkan diri. Dia masih terlelap oleh obat yang di berikan oleh dokter.
Pintu kamar ruangan Ny.park terbuka, . Yura baru saja datang setelah jadi beri kabar oleh bibi nya bahwa ibunya berada di rumah sakit. Menjadi seorang manajer di tim nya, membuat Yura semakin sibuk, Yura lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor. Lebih banyak bahkan dari saat ia menjadi pegawai baru. Waktu berkunjung ke toko pun semakin berkurang, Yura benar benar tak mudah untuk meninggalkan meja kerja nya. Jabatan yang tinggi membuat Yura memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi dari itu.
" Nunna kau baru datang?" Kata chanyeol
" Eoh, maaf Yeolie..aku sangat sibuk" jawab Yura menyesal.
" Eonni...hallo " tambah jiyeon
" Halo Jiyeon-ah..." Sapa Yura .
" Bibi, bagaimana kondisi ibu? Dia belum siuman juga?" Kata Yura,
" Iya, ibumu belum siuman. Hasil tes darah nya juga belum keluar. Aku sangat kahawatir padanya. Sebenarnya apa yang sedang dia fikirkan, mengapa dia sampai seperti ini" kata ny.byun
Mendengar itu, chanyeol hanya bisa menunduk diam, merasa bersalah lagi. Jiyeon dengan lembut mengelus lengan chanyeol, mengisyaratkan agar chanyeol  untuk baik baik saja pada chanyeol. Kedipan mata yang lembut menatap wajah Chanyeol yang juga menatap Jiyeon yang berada di sebelahnya.
Mata nyonya Park perlahan bergerak, mata perlahan terbuka dengan pelan, di iringi kejutan dari orang yang ada di sana, orang yang sedang menatap wajah nyonya Park dan menunggu dirinya siuman.
" Ibu../ ibu." Kata chanyeol dan Yura
" Eonni " kata nyonya Byun
" Bibi .." lirih Jiyeon
" Ibu ..ibu baik baik saja?" Tambah Yura .
Mata Chanyeol berkaca, sesekali mengusap nya dengan tangan nya. Chanyeol begitu merasa bersalah sekaligus merasa lega karena ibunya sudah siuman . Nyonya Park pun menatap putra istimewa nya yang sedang tampak begitu bersedih melihat nya terbaring di ranjang rumah sakit.
Nyonya Park mengedipkan matanya dan berbisik lembut, mengatakan   ' ibu tak apa apa yeol-ah  ' dengan wajah yang tersenyum kecil .  Tangisan sesegukan yang lembut di keluarkan oleh chanyeol. Tangan nyonya Park seraya memanggil chanyeol untuk mendekat pada dirinya. Ibu yang begitu tak kuasa melihat putranya menangis sesenggukan karena melihat seseorang yang amat di cintai sedang terbaring tak berdaya.
Chanyeol menghampiri ibunya dengan langkah yang pelan dan sedikit ragu ragu, menoleh ke arah Jiyeon untuk memastikan dirinya apakah harus ke sana atau tidak. Kedipan mata Jiyeon menyuruh chanyeol untuk datang pada ibu, . chanyeol duduk dengan mata berlinang air mata,dan kepala yang menunduk, dan nyonya Park membelai lembut wajah Chanyeol. Wajah putra nya yang begitu istimewa.
" Tak apa yeol-ah..ibu baik baik saja" kata nyonya Park menenangkan si pria jangkung itu.
" Maafkan aku ibu, kau seperti ini pasti karena ku"  ucap Chanyeol penuh rasa bersalah.
" Tidak, ibu seperti ini pasti karena ibu yang begitu lemah. Ini bukan karena mu " kata nyonya Park.
" Tapi, .. kenapa kalian begitu tampak bersedih?" Kata nyonya Park pada semuanya. Karena rasa khawatir mereka begitu sangat jelas terlihat di wajah mereka.
" Bagaimana kami tidak sedih, kau dari pagi pingsan dan baru siuman. Kami begitu cemas. " Jawab nyonya Byun.
" Maaf, aku sebenarnya sudah siuman tadi siang saat kau pergi setelah dokter mengambil darah ku. Dan aku tertidur lagi karena obat bius nya. Maafkan aku adik ipar" kata nyonya Park menjelaskan.
" Mengapa kau meminta maaf ? Aku sudah sangat senang kau baik baik saja " kata ny.byun
Mereka begitu lega mendengar nya. Nyonya Park yang merasa dirinya baik baik saja, karena sudah siuman dari beberapa jam lalu.
" Yeol-ah..kau pulang lah,biar aku yang menjaga ibu disini " kata Yura .
" Tidak mau, kakak saja yang pulang. Kakak pasti lebih capek karena kakak sudah bekerja." Timpal Chan.
" Yeol-ah... kakak tidak apa-apa. Kau pulang saja yah ," bujuk Yura
" Tapi kaak.." rengek Chan
" Kau besok harus kuliah, kakak sudah ijin akan masuk siang ke kantor. Jadi kakak bisa jaga ibu disini, lagipula kakak sudah bawa pakaian ganti jadi besok aku akan berangkat dari sini. " Tambah Yura.
" Baiklah, kakak menang kali ini. Yeol akan pulang " jawab Chan dengan nada polos.
"Jiyeon-ah.. bisakah kau temani Chan pulang?" Pinta Yura
" Tentu eonni" jawab Jiyeon
" Naiklah taksi karena sudah cukup malam." Kata Yura , sambil memberikan beberapa lembar uang pada Jiyeon.
" Hey Yura...kau tak melihat ku?" Protes nyonya Byun. Dia begitu merasa di abaikan dan bersikap seperti Baekhyun saat dia ' ngambek ' . Bukan nyonya Byun yang mirip Baekhyun, tapi Baekhyun lah yang mirip seperti dia. Tingkah kesal dan ngambek nya Baekhyun ,dia dapatkan dari ibunya.
" Kenapa bi?" Tanya yura
" Kenapa kau menyuruh mereka pulang naik taksi, aku kan bisa mengantarkan mereka pulang. Jahat sekali kau, aku seperti tak nampak" keluh ny.byun
" Bukan begitu bi, bibi sudah seharian penuh disini, aku takut justru akan merepotkan bibi lagi" jawab Yura.
" Bagaimana mungkin aku direpotkan, aku kan mengantarkan keponakan ku sendiri," kata ny.byun dengan wajah yang begitu sedih tapi juga begitu imut untuk seusia nya. Dia tampak seperti gadis yang sedang merengek pada kekasihnya.
" Kalian, aku yang akan mengantarkan kalian pulang." Tambah ny.byun , chanyeol dan Jiyeon pun segera menatap wajah Yura dan ibunya, mengisyaratkan untuk meminta ijin darinya.
Yura mengedip kan matanya tanda bahwa dia harus ikut dengan bibi manja nya ini.
" Kalian ikutlah dengan bibi " kata ny.park .
" Oya eonni, ini aku kembalikan uangmu tadi " kata Jiyeon seraya menyerahkan uangnya pada Yura.
" Tidak, kau simpan saja. Belilah makanan yang enak saat bersama Yeol nanti " jawab Yura menolak.
" Tapi ini terlalu banyak, aku juga sudah bekerja jadi aku sudah sedikit menghasilkan uang jajan sendiri" tolak jiyeon dengan sopan.
" Aku tak menyuruh mu untuk menghabiskan dalam satu kali belanja, tapi itu untuk beberapa kali belanja" jawab Yura , kekeh menolak menerima kembali uangnya.
" Baiklah, aku simpan uangnya" kata Jiyeon.
" Itu sudah seharusnya. " Balas Yura.


My AUTISM BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang