" My Autism Boy -18 "

291 37 8
                                    

Apa kabar semua... Semoga kalian senantiasa sehat yaaah,  di lancarkan puasanya, (amiinn🙏) . Jangan lupa untuk sholat tarawih dan tadarus yaah setelah itu baru deh baca lagi lanjutan dari si ganteng Chanyeolie dan si syantiek Jiyeon. Jangan lupa untuk selalu memberikan kritik dan saran juga yaah.
Selamat membaca dan selamat berpuasa bagi yang menjalankan. Terima kasih banyak 😇😇😇


••• " My Autism Boy chapter 18 " •••

Cast : Park Chanyeol, Park Jiyeon, Byun Baekhyun
Other cast : Chanyeol's family , Jiyeon's family baekhyun's family ( fiksi )
Author: Lee syla

•••

Hari yang di tunggu-tunggu oleh chanyeol telah tiba, dimana lembar pengumuman ujian telah di ambil kembali. Wajah bahagia nya begitu terlihat jelas saat chanyeol menatap papan Mading, bibirnya tersenyum kecil, dan mulai menggerakkan kakinya untuk melangkah menuju tempat favoritnya. Bukan hari di mana chanyeol telah selesai melakukan ujian namun hari di mana pengumuman itu telah tiada lagi di MADING.
" aku merindukan mu " kata chanyeol sambil mengambil stik drum dan segera duduk di tempatnya.
Drum di tabuh dengan begitu keras dan semangat, seolah sudah menyelesaikan puasa nya selama seminggu.

•••
#seoul
( Rumah AhYeon )
Jiyeon masih di Seoul, karena berkas-berkas nya belum selesai semuanya, dan jiyeon pun masih belum mengatakan pada sahabat nya. Dan yang jiyeon lakukan hanyalah bermain-main dengan AhYeon sembari menunggu hari wisuda mereka yang berbeda tempat.
" Jiyeon-ah..Lusa kau akan datang ke wisuda ku kan ?" Kata AhYeon,
" Entahlah..Kalau aku kalah aku akan datang ,tapi kalau aku menang, seperti nya aku tidak akan datang " jawab Jiyeon.
Mereka terus bermain game di rumah AhYeon
" Jawaban mu menyakiti ku " sahut AhYeon
" Hey!! Kau tahu acara wisuda mu itu pagi pagi, dan aku malas sekali Bagun pagi untuk kesana,."  Balas Jiyeon.
" Tapi bagaimana bisa aku mengalahkan mu, kau begitu jago dalam permainan ini, dan aku ingin sekali kau datang " rengek AhYeon
" Oleh karena itu! Kalah kan aku, agar aku rela Bagun pagi demi dirimu !" Jawab Jiyeon begitu percaya diri.
" Yeesshh!!!" Seru Jiyeon
" Aku menang lagi, jadi aku tak perlu datang ke wisuda mu " ujar Jiyeon dengan wajah menggoda. Wajah AhYeon begitu kecewa karena tak dapat mengalahkan jiyeon untuk hari ini, hari yang ia harapkan agar sahabat nya datang ke wisuda nya.
" Kau sedih ?" Hibur jiyeon
" Ah, tak tahu !" Ujar AhYeon kesal.
"AhYeon-ah..!" Jiyeon mulai membuka percakapan nya, untuk menghibur teman nya
"Kenapa ? Kau akan datang kan " seru AhYeon
" Tidak, aku mau menanyakan karena aku begitu penasaran, kau memiliki Timezone ini dirumah, tidakkah membosankan jika hanya bermain sendirian ? " Tanya Jiyeon
" Aku tidak pernah bermain sendirian, aku selalu memiliki partnerku untuk bermain" jawab AhYeon.
" Siapa ??" Tanya Jiyeon lagi
" Ayahku !" Jawab AhYeon singkat
"Hah " kejut Jiyeon " si..Siapa? Ayah mu?" Jiyeon melanjutkan pertanyaannya dengan rasa yang begitu kaget, mendengar jawaban sahabat nya, AhYeon hanya menanggapi nya dengan mengangguk dan tersenyum kecil.
" Waah. Luar biasa, " seru Jiyeon dengan kagum.
" Kau sebegitu takjubnya kah ? " Kata AhYeon
" Tentu saja, ayah dan ibuku boro2 membuat kan Timezone seperti ini, bermain dengan ku saja mereka tidak pernah, mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, oleh karena itu aku di taruh di desa" jelas jiyeon
" Jiyeon ku yang malang.." kata AhYeon menggoda jiyeon. AhYeon dan jiyeon mengobrol sambil bermain kembali seperti semula, tanpa taruhan apapun. Mereka tertawa lepas sampai melupakan waktu seperti sebelumnya. Suara bising dari game membuat mereka tak menyadari ada seseorang yang datang, " AHYEON-AH...!!"  Seorang pria memanggil dengan suara yang begitu keras pria itu ayahnya AhYeon sambil membawa dua dus di kedua tangannya,  mereka pun segera menengok.
"Ayaah!!" Seru AhYeon
"Apa kabar paman !" Sambut jiyeon sambil memberi hormat
" waahh..Kalian pasti belum makan kan ?"
" Iya..Kami berdua belum makan" jawab AhYeon
"  Mari kita makan pizza,!! AhYeon-ah..Kau sangat kejam, semenjak ada jiyeon kau tak pernah mengajak ayah bermain lagi " ujar ayah.
"Oya !! Kamu kapan berangkat ke Amerika menyusul ayahmu ?" Tanya ayah AhYeon yang begitu tiba-tiba, membuat AhYeon tersedak oleh makanan yang ia makan
' uhukk uhukk '
" Apah ? Amerika ? Jiyeon-ah kau akan pergi ke sana ? " Tanya AhYeon , wajah nya begitu sedih
" Aaah..Jadi kau belum  mengatakan nya yah, maaf " ujar ayah AhYeon
" Tidak paman, kau tidak bersalah. Aku memang belum sempat mengatakan nya kok," jawab jiyeon lirih
"Apa kau berniat tidak mengatakan pada ku? Apa kau akan pergi tanpa pamit pada ku? Apa kau akan pergi begitu saja? " Tanya AhYeon sambil menitikkan air mata.
" AhYeon ah  jangan seperti itu " kata ayah
" Tidak AhYeon-ah..Aku akan mengatakan nya padamu, hanya saja aku tak tega jadi aku menunda nya karena Kita sedang gembira sekarang," jawab Jiyeon memeluk erat AhYeon
" Jadikau datang ke Seoul hanya untuk sebentar dan akan meninggalkan ku lagi ? " Ujar AhYeon sambil sesegukkan
" Eum.." Jawab jiyeon
" Sampai kapan ?" Tanya AhYeon
" Entahlah.. Mungkin sangat lama dan mungkin juga tidak pernah kembali ke Korea, ayah ku sudah jadi direktur utama di yayasan itu , untuk SMP hingga universitas nya," jelas jiyeon .
" Tak bisakah kau di desa saja? Lebih baik kau di sana daripada kau pergi ke Amerika, itu sangat jauh.. huaaaaa..." Kata AhYeon sambil menangis begitu lepas.
"AhYeon-ah.. Jangan seperti ini.." ujar ayah menghibur,
" Ayah.. Bolehkah aku sekolah di sana juga? Aku mau bersama jiyeon " pinta AhYeon
" Tapi nilai mu tidak cukup " jawab ayah dengan begitu jujur, seolah mematahkan semangat anaknya, AhYeon kembali menjerit dengan keras dan menangis di depan ayah dan teman nya.
" Paman mengapa kau mengatakan seperti itu ?" Ujar jiyeon
" Saat ini aku sangat menyesal menjadi bodoh, aku ingin pintar juga kalau tau kau akan pergi jauh lagi, aku akan lebih giat belajar jika tau bahwa nilai begitu penting saat ini. " AhYeon menangis namun ia terus berbicara,
" Jadi kapan kau berangkat ? " Tanya ayah jiyeon
" Entahlah paman, seperti nya sampai aku wisuda dulu dan memproses legalitas ijazah ku, paling lambat 2minggu dari sekarang" Jawab jiyeon lirih. AhYeon kembali menjerit dengan keras mendengar jiyeon akan pergi dalam 2 Minggu ini, begitu berat bagi AhYeon untuk berpisah lagi dengannya.
" Tapi bukan nya ayahmu direktur utama di sana ? Harusnya tidak memerlukan itu semua " ujar ayah AhYeon lagi
" Paman tahu sendiri kan, ayahku tidak menyukai hal hal yang berkaitan dengan koneksi dirinya untuk keluarga nya, dia ingin aku masuk ke sana dengan nilai ku sendiri dan kemampuan ku sendiri bahwa aku mampu di sana" jelas jiyeon
" Kau benar jiyeon-ah, oleh karena itu Ayah mu sampai ke tempat itu, karena ketekunannya dan tanggung jawabnya yang begitu jujur " sambung ayah AhYeon.
" Lalu kapan kau wisuda nya ?" Ayah AhYeon kembali bertanya , " hari Jumat ini paman, jadi hari Kamis aku akan pergi ke desa lagi untuk melakukan wisuda, serta serah terima ijasah " jawab Jiyeon
" Jiyeon-ah... Wisuda ku, kau akan datang kan ?" Ujar AhYeon lirih.
" Tidak!, Kan kau sudah kalah Jadi aku tidak perlu datang, lagi pula sudah ku jelaskan tadi kan, aku tidak suka bangun pagi " jawab jiyeon ,.
"Jahat sekali !!" Seru AhYeon cemberut
•••

My AUTISM BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang