" My Autism Boy 43 "

177 21 16
                                    

Selamat malam... Adakah di sini yang EXOL terkhusus nya Kyung-soo stand? Semoga kalian baik baik saja Yaaa hati nya 😇. Tetap dukung member yang tersisa, karena wamil bukan akhir dari segalanya. Tak perlu bersedih terlalu lama, tak perlu kecewa karena dia pergi untuk sementara dan untuk negara 😉 , hausnya kita jadi bangga bukan kecewa 😄. Maaf harus nya kemarin malam Minggu saya post, tapi berhubung Minggu kemarin ada acara nature republik jadi saya gak jadi post soalnya saya sedang sibuk bikin sesuatu untuk bertemu teman-teman saya di acara itu sekaligus untuk buka bersama,  sekali lagi saya minta maaf 🙏.
Maaf juga karena saya selalu post di jam jam seperti ini dan mengganggu waktu istirahat kalian semua . Karena di jam segini saya bisa merasa bebas untuk melakukan sesuatu ,.
Oh iya jangan lupa untuk terus memberikan kritik dan sarannya untuk FF gaje saya ini, supaya saya bisa selalu belajar dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada pada penulisan saya disini. Terima kasih banyak karena sudah selalu menunggu dan mengingatkan saya untuk update tiap chapter nya, jujur kadang saya memang lupa, jadi semakin kesini saya semakin lambat untuk memposting chapter terbaru . Sekali lagi saya minta maaf 🙏 karena telah mengganggu waktu kalian di saat kalian sedang istirahat untuk terbangun nanti sahur,. Dan terima kasih sudah selalu menunggu update'an FF GAJE saya .

Selamat malam dan selamat beristirahat 😇😇😇

~ salam K-Pop'rs Indonesia ~

" My Autism Boy-43 "

Cast  : Park Chanyeol, Park Jiyeon , Byun Baekhyun,  Bae Suzy
Other cast : Chanyeol's family, Jiyeon's family, Baekhyun's family
Author : Lee Syla


Drama yang dilakukan oleh Tn.park pada Yura, kini sudah tidak ada lagi. Janjinya kepada Baekhyun sudah di d tepati nya dengan baik. Tn.park mengetahui Yura berkerja di kantor nya, dan bertemu secara langsung dalam pengangkatan Yura sebagai manajer tim nya sekarang. Di situlah Yura menemui sang ayah, dengan bangga , dengan hasil kerja keras sendiri dan pendapatan pengakuan dari seluruh petinggi perusahaan bahwa sangat pantas mendapatkan jabatan itu. Tak ada lagi yang Yura sembunyikan dari ayahnya, tapi Yura masih tetap menyembunyikan identitasnya pada seluruh staf di Tim nya, yang mana Yura sebagai putri sulung dari pemilik perusahaan SUNG JIN GRUP . perusahaan keluarga yang memiliki mall sendiri dan berbagai merek milik perusahaan sendiri. Salah satu grup terbesar di Korea. Yura menemui ayahnya secara pribadi saat di rumah. Memberi tahu seluruh nya pada sang ayah kala itu. Yura mengatakan bahwa dirinya pantas dengan jabatan yang saat ini Yura raih. Tim pemasaran yang kerjakan bersama rekan-rekannya. Yura pun mengabari ibunya bahwa dirinya sudah menjadi manajer tim, dan memohon agar ibu dan chanyeol dapat kembali ke rumah. Tapi nyonya Park tetap menolak permintaan Yura, meskipun Yura meminta nya sebagai hadiah dari ibunya karena Yura sudah berhasil di perusahaan . Penolakan nyonya Park pun bukan tanpa alasan, melainkan keberhasilan itu milik Yura, oleh karena itu nyonya Park menolak. Sedangkan janji yang nyonya Park buat, adalah saat chanyeol benar benar berhasil di kemudian hari, barulah nyonya Park akan kembali dengan kaki yang begitu ringan. Tanpa beban di pundak, dan menunjukkan betapa hebatnya anak istimewa keluarga ini yang sempat akan di letakkan di panti AUTISME dahulu. Janji yang yang tak pernah tertulis di kertas, namun nyonya Park tetap memegang janji itu dengan penuh keteguhan. Janji yang mana di buat untuk memotivasi diri sendiri sebagai seorang ibu dari anak penyandang Autisme. Meskipun sering kali menemui sang suami, tapi tak ada keniatan untuk kembali, sekali pun sang suami memohon padanya. Mungkin bagi yang tak pernah merasakan nya, sikap nyonya Park sangat lah egois dan keras kepala,bagi siapapun yang hanya melihatnya saja. Tapi bagi nyonya Park sendiri itu adalah sebuah bentuk kasih sayang dan pelajaran hidup bagi siapapun yang memiliki anak anak ISTIMEWA. Karena tak mudah bagi seorang istri untuk meninggalkan anak dan suaminya, nyonya Park ingin yang lainnya pun melihat, bahwa keluarga lah yang lebih penting dari apapun dan guru manapun untuk anak-anak ISTIMEWA. Karena meninggalkan anak istimewa di panti AUTISME bukanlah hal yang tepat, justru akan membuat sang anak semakin menjauh dari keluarga dan lingkungan. Nyonya membuktikan nya dengan keberhasilan mendidik chanyeol dan menemani chanyeol hingga sekarang. Waktu yang berlalu begitu saja, ketegangan-ketegangan yang dulu nyonya Park alami, untuk terus bersembunyi demi menghindari suaminya, kini sudah tak ada lagi seiring berjalannya waktu. Namun demikian, nyonya Park belum mempunyai keniatan untuk kembali ke rumah. Karena Chanyeol dan nyonya Park masih belum percaya diri dengan hal itu. Akhir akhir ini, Tn.park sedang dilanda rindu pada putra istimewa nya. Rasa bersalah pun selalu muncul tatkala ia mencoba untuk menemui chanyeol di kampus,. Hanya air mata yang mengalir saat menemui chanyeol. Duduk di hadapan chanyeol, putra yang dulu ingin di ' buang nya ' membuat Tn.park semakin merasa berdosa pada chanyeol dan ibunya. ' andai saja dulu ia tak egois dengan reputasi keluarga dan perusahaan, andai saja dia mendengarkan istri nya kala itu, andai saja dia dapat menahan kepergian nya dahulu. '  penyesalan demi penyesalan terus muncul saat Tn.park berada di hadapan chanyeol. Tak ada yang keluar dari mulut Tn.park sat bersama dengan chanyeol, mereka hanya berdiam satu sama lain, hingga chanyeol berpamitan untuk meninggalkan lokasi. Hanya mata  memerah dan terus berkaca Tn.park yang berbicara. Chanyeol selalu bercerita pada ibunya bahwa dia bertemu dengan ayahnya.  Tak ada yang ditutupi oleh Chanyeol pada ibunya, tentang pertemuan nya dengan sang ayah. Karena sebagi ibu, nyonya Park ingin chanyeol merasa dekat dan takut apalagi harus mendendam pada ayahnya, karena chanyeol hidup terpisah dengan ayahnya. Chanyeol pun mengetahui apa yang ayahnya lakukan atas dirinya, sehingga dia dan ibunya harus pergi dari rumah. Namun hati chanyeol yang begitu bersih, begitu tulus , dan begitu lembut menerima nya dengan baik. Tak ada dendam, tak ada sakit hati, dan tak ada rasa membenci untuk ayahnya. Yang chanyeol rasakan justru rasa rindu pada Ayah, karena setiap tahun dia selalu gagal merayakan hari ayah tanpa seorang Ayah. Chanyeol rindu, selayaknya anak anak lain yang selalu menghabiskan waktu dengan ayahnya, bermain dan mengendarai mobil bersama sama, bermain golf bersama, memancing bersama dan mendaki gunung, chanyeol merindukan itu semua, chanyeol menginginkan semua itu terjadi padanya, suatu saat nanti. Chanyeol benar benar berharap hari itu akan tiba untuk nya. Hari hari bersama ayahnya, dan menghabiskan waktu akhir pekan bersama ayah.
Tidak seperti Tn.park  yang menangis saat berhadapan langsung dengannya, chanyeol justru menangis saat ia kembali ke rumah dan saat sendiri di rumah. Bahkan chanyeol menyembunyikan hal itu pada ibunya. Chanyeol selalu menangis seusai bertemu dengan ayah. Chanyeol pun sering menyalahkan diri sendiri karena dirinya terlahir sebagai penyandang AUTISME , yang menyebabkan dirinya harus berpisah dengan ayah dan kakak nya.
" Tuhan...kenapa aku Autis? Kenapa KAU memberi ku Autisme? "
" Aku pun ingin seperti yang lainnya, dapat menjadi kebanggaan di keluarga ku. Aku ingin menghabiskan waktu akhir pekan juga bersama dengan ayah seperti yang lainnya. Kenapa Tuhan ? Kenapa harus aku ? "
" Apakah dikehidupan ku terdahulu aku seorang penjahat? Atau aku seorang penculik anak-anak? Sehingga kau memberiku Autisme? . Kenapa Tuhan... kenapa? "
Tangisan tangisan chanyeol di dalam kamarnya, keluhan keluhannya yang di utarakan olehnya, tanpa sengaja di dengar oleh Ny.park yang tiba-tiba pulang kerumah untuk mengambil sesuatu.
Mendengar semua yang di katakan oleh Chanyeol, membuat nyonya Park pun tak sanggup lagi menahan air matanya. Ibu mana, yang akan sanggup mendengar hal itu dari anaknya sendiri. Seperti yang nyonya Park rasakan dulu, ' mengapa harus chanyeol dari jutaan anak di dunia ini ' seperti itu lah nyonya Park merasakan kesakitan didalam hatinya. Saat nyonya Park mengatakan hal yang sama, sambil memeluk erat-erat tubuh chanyeol kecil. Chanyeol pun mendengar ibunya mengatakan hal yang menyakitkan. Nyonya Park merasa, bahwa perasaan chanyeol saat itu, saat dirinya mengatakan hal ' buruk ' itu, seperti yang nyonya Park rasakan saat ini. Saat nyonya Park juga mendengar ' hal buruk ' yang dikatakan oleh Chanyeol sekarang.
Tak ada keberanian untuk mengetuk pintu, nyonya Park hanya pergi begitu saja dan kembali ke toko. Wajah sembab nya melukis kan betapa hancur 'lagi' hati dan perasaan seorang ibu dengan keluh kesah anaknya, yang tak pernah dikatakan pada orang tuanya.
Nyonya Park melayani pelanggan dengan mata yang masih berkaca, dengan cairan di hidung yang mulai mencair dan hendak meluncur keluar.
Luka hati yang sudah kering, kini tiba tiba tergores lagi. Seperti halnya dengan perasaan nyonya Park saat ini.
Di apartemen, Chanyeol keluar dari kamar dengan  raut wajah yang seperti nyonya Park. Wajah bengkak dan sembab akibat tangisan . Chanyeol menyadari bahwa ibunya mengetahui dirinya menangis, karena chanyeol melihat mantel ibunya berada di sofa .  Chanyeol pun merasa bersalah pada ibunya, atas yang dilakukannya tadi,. Chanyeol begitu menyesali tangisan dan keluhannya. Chanyeol merasa bersalah karena mungkin saja melukai perasaan ibunya, yang mendengar apa yang di ucapkan.
" Ibu, maafkan Chan, ibu pasti mendengar semua yang Chan katakan pada Tuhan. Maaf ibu...maaf " gumamnya. Sambil menyeka air mata.
" Chan janji, Chan takkan menangisi ,    ataupun mengeluhkan  kalau Chan penyandang Autisme. Chan janji ibu, Chan janji. " Lanjut Chan.
Chanyeol juga merasa sangat beruntung karena memiliki ibu yang begitu menyayangi nya sepenuh hati. Ibu yang selalu ada untuknya meskipun keistimewaan yang Chan miliki. Seorang ibu yang tak pernah menyesali melahirkan dirinya sebagai penyandang Autisme, dan tak pernah meninggalkan nya sedetikpun untuknya, chanyeol begitu merasa begitu bahagia dan bersyukur memiliki malaikat berada di hidup nya. Chanyeol tak lagi merasa bahwa dirinya tak beruntung karena terlahir Autisme, justru chanyeol merasa bersyukur karena terlahir Autisme karena Autisme yang di sandang nya, di gantikan dengan hadiah seorang malaikat yang mencintai nya sepanjang waktu.

My AUTISM BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang