Apa kabar semua... Saya harap kalian dalam keadaan yang sangat baik, dan terus bahagia. Saya kembali membawakan chapter lanjutan kemarin. Alhamdulillah..Kali ini saya bisa lebih cepat mengupdate nya, semoga seterusnya akan lebih cepat lagi,. Tetap jaga kesehatan yaa, selalu bahagia dan jangan lupa terus bersyukur 😇😇😇~ selamat membaca ~
" My Autism Boy chapter 14 "
Cast : PARK CHANYEOL, PARK JIYEON , BYUN BAEKHYUN
Other cast : Chanyeol's family, Baekhyun's family , Jiyeon's family ( fiksi )
Author : Lee syla****
Nyonya Park terus memegangi piano nya dengan begitu kuat, karena Chanyeol masih berusaha untuk membalikkan nya.
" Chan-ah.. mari main rubik !!" Ajak nyonya park, mengalihkan perhatian Chanyeol.
" Tidak !! Chan mau main drum, Chan harus main drum! ini bukan saat nya bermain rubik!" Jawab Chan menolak.
" kalau begitu bagaimana kalau kau menggambar saja ? Ibu sudah membeli kan mu buku baru dan alat-alat tulis yang banyak juga, bagaimana kau mau?" Kata nyonya park yang tak pantang menyerah untuk menjauhkan Chanyeol dari piano, karena Chan terlihat begitu emosi dan tak dapat mengendalikan diri.
Perlahan tangan Chanyeol mulai melepaskan piano nya, dan berjalan pelan menuju ibu nya.
Usaha nyonya Park kali ini berhasil, Chanyeol duduk dengan begitu tenang di depan meja ruang tamu, sambil menunggu ibunya yang sedang mengambil barang-barang yang ia janjikan pada nya.
Chanyeol menggambar kegiatan di hari pertama nya sekolah dengan begitu jelas, bagaikan sebuah KOMIK series. Mulai dari ia terbangun dari tidurnya, sarapan , berjalan dengan sepedanya bersama sang ibu, tak tertinggal juga pemandangan di jalan dan atribut2 nya,. Bahkan kegiatan di kelas pun tak tertinggal oleh Chan, hingga benar-benar saat ia TANTRUM beberapa saat yg lalu. tangan ajaib nya yang luar biasa, bahkan siapapun akan terpesona melihat gambar yang Chanyeol buat.
" Chan-ah..Mari makan malam!! " Panggil nyonya Park dari dapur.
Tak ada respon dari Chanyeol, Chan masih fokus terhadap kegiatan menggambar nya. Sesekali ia meraut pensilnya yang mulai tumpul, dan kembali melanjutkan menggambar. Nyonya Park masih terus berusaha memanggil Chanyeol, agar ia datang ke dapur untuk makan malam, namun hingga nyonya park menyerah Chan tak kunjung datang menghampiri nya, dan berakhir nyonya park lah yang datang menjemput Chanyeol.***
Sementara di desa, pemandangan tak biasa di rumah kepala desa yang tak lain ialah kakek dan nenek Jiyeon. Jiyeon yang selalu mengeluh akan dingin nya cuaca , dan makan malam yang seperti biasa, ia kini tak menolak atau pun protes pada kakek dan neneknya Jiyeon pun selalu berada di meja belajarnya. Beberapa hari tanpa Chanyeol, Jiyeon berusaha untuk menepati janjinya agar kelak dapat bertemu dengan Chanyeol di kemudian hari.
" Jiyeon-ah... Ayo makan dulu !! " Panggil nenek
" Baiklah, aku datang " seru Jiyeon dengan lantang.
Jiyeon duduk dengan manis, dan memakan makanannya hingga habis, dan meninggalkan nenek dan kakeknya untuk kembali ke kamar dan melanjutkan belajar nya.
" Apa itu Jiyeon kita ?? " Kata kakek yang sangat heran.
" Entahlah..aku pun merasa heran, baru beberapa hari di tinggal Chan, dia berubah drastis, padahal saat Chan dan ibu nya ke Busan dia begitu kelimpungan bagai cacing yang di beri garam" jawab nenek.
" Benar, ini sangat menghawatirkan, " sambung kakek Jiyeon.
Kakek dan nenek kepala desa kembali ke kamar dan ' lagi ' di kejutkan oleh Jiyeon yang sudah tertidur pulas di kursi belajar, dengan kasur lantai yang sudah Jiyeon siapkan untuk kakek dan neneknya.
" Aigoo... Gadis itu " gumam nenek.
" Apa perlu kita pindahkan Jiyeon di kasur ? Aku takut punggungnya akan sakit jika di biarkan sampai pagi" kata kakek yg mencemaskan Jiyeon.
" Tak perlu!! itu justru akan membangun kan nya, dia sedang pulas sekarang, biarkan saja dia satu jam lagi juga dia akan terbangun dan tidur di tempat nya " jawab sang nenek.
" Kau yakin tak apa di biarkan seperti itu? " Tanya kakek.
" Tentu saja, dia sangat mirip dengan ibunya " jawab nenek meyakinkan sang suami.
" Baiklah, mari kita tidur !!" Ajak kakek , sambil merapatkan tubuhnya dengan selimut tebalnya.
Tepat seperti yang nenek Jiyeon katakan,. Jiyeon terbangun setelah satu jam kemudian, Jiyeon terbangun karena hembusan angin yang begitu kuat dan dingin yang memasuki lubang-lubang dinding rumah.
Jiyeon segera menatap layar ponselnya, namun ponsel itu telah mati karena baterai yang sudah habis,. Sejak Chanyeol pindah ke Busan memang Jiyeon tak terlalu fokus pada ponsel nya, sehingga sejak saat itu Jiyeon tidak mengecarg ponsel. " Aahh.. HP ku lowbat, bagaimana bisa aku melihat jam nya " gumam nya , tanpa ada rasa kecewa. Jiyeon berjalan keluar kamar dan melangkahi kakek dan Neneknya yang sedang tertidur pulas, Jiyeon berjalan keluar kamar dengan sangat hati-hati untuk menengok jam dinding di ruang depan agar tidak mengganggu tidur mereka. " Ya.. ampun baru pukul 11, tapi aku bagaikan sudah tidur sangat lama " . Jiyeon kembali masuk ke kamar nya dan mulai duduk di kursinya , Jiyeon membuka seluruh laci di meja belajar nya untuk mencari carger hp, namun untuk pertama kalinya Jiyeon lupa meletakkan nya, Jiyeon yang selama ini tak bisa hidup dengan ponsel bahkan kini melupakan carger hp nya. " Huuftt.. di mana aku meletakkan carger nya? bagaimana bisa aku melupakan belahan jiwa ku sendiri ?" Gumam Jiyeon sambil terus mencari carger ponsel nya, namun Jiyeon akhirnya menyerah dengan pencarian nya.
" jiyeon-ah... Kau sedang apa? "
"/ Aah KAGETNYA!!"
Ucapan dari kakek Jiyeon begitu mengejutkan Jiyeon yang sedang fokus mengingat ingat di mana ia terakhir meletakkan carger.
" kakek!! Kau mengagetkan ku ! " ujar Jiyeon dengan wajah yang masih amat terkejut.
" Kakek , apa kau melihat carger ponsel ku? " Tanya Jiyeon
" Tidak, bukan kah kau melarang kami menyetuh barang-barang mu? jadi untuk apa kami mengambil nya !" Jawab kakek, tak sesuai harapan Jiyeon.
" Kau benar, aku tidak pernah mengijinkan kalian menyentuh barang-barang ku," gumam Jiyeon.
" Jiyeon-ah.. Tidurlah !! Sudah sangat larut, angin pun semakin dingin " ujar sang kakek
" Aku akan tidur jika sudah menemukan carger ku kek" jawab Jiyeon
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My AUTISM Boy
أدب الهواة#MOHON KRITIK DAN SARAN NYA YAAH..😄😄😄.. MASIH BANYAK KESALAHAN " sebuah keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus,. perjuangan sang ibu untuk menemukan jati diri hingga CINTA untuk sang anak, serta menunjukkan pada dunia bahwa AUTISME buk...