" My Autism Boy 42 "

171 17 8
                                    


Selamat malam menjelang pagi...jadi tidak enak hati saya up di tengah malam seperti ini 🙏. Maaf mungkin saya tidak sopan karena telah memberikan notifikasi pada kalian di tengah malam seperti ini,. Dikarenakan saya baru sempat mengoreksi kembali ketikan saya ini, karena sejak saya ikut menginap di mall untuk mengantre produk nature republik badan jadi kurang fit, alhasil saya selalu tidur lebih awal terus beberapa hari ini, memang sih sudah cukup lama nginep nya semaleman tapi gempornya berhari-hari gak kelar.  Saya harap tidak ada yang typo, ataupun kesalahan dalam penulisan saya. Maaf jika saya membuat kalian menunggu begitu lama untuk cerita GAJE  saya ini.
Dan juga saya ucapkan minal aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin jika saya melakukan kesalahan baik yang saya sengaja ataupun yang tidak saya sengaja 😇. Selamat berpuasa yaaaaaa....






                                 

              

                                                       " My Autism Boy-42 "

Cast : Park Chanyeol, Park Jiyeon, Byun Baekhyun, Bae Suzy
other cast : Chanyeol's family, Jiyeon's family, Baekhyun's family [ fiksi ]
Author : Lee Syla

***

*( Suzy Pov ) *

" Tak pernah membayangkan kalau akhirnya aku dan keluargaku akan hidup menjadi orang dimana aku dan keluargaku tidak memiliki apapun. Tapi sebelum itu, aku dan keluargaku menjalani kehidupan yang sangat sempurna. Dimana ayahku menjadi salah satu orang terkaya di Busan, sebelum akhirnya ayahku benar benar mengalami kebangkrutan dan menguras semua harta benda kami. Ayahku tak pernah mengatakan apapun apa yang membuat bangkrut bisnis ayah. Tapi semua itu aku sedikit merasa gembira karena hal ini, ayahku menjadi ayah yang sesungguhnya untuk anak-anak nya. Ayahku yang hampir tak pulang dan tak bertemu dengan aku dan adikku, kini setelah kejadian ini ayahku selalu bersama kita, . Ayahku yang terkadang pulang dengan rasa lelah yang dirasakan, kini dia dapat beristirahat di rumah lebih banyak. Ayah yang selalu makan entah dimana dan kapan, kini ayah menikmati makanan yang dibuatkan oleh ibuku di rumah. Tak ada deringan telepon saat makan yang menjadikan ayah segera bangkit dari kursinya saat sarapan. Dan tak ada lagi deringan telepon saat ayahku sedang beristirahat di malam hari. Terkadang menjadi orang yang kaya juga sangat sulit di lakukan. Subin, yang dulu nya anak baik baik saja, ceria dan pandai saat di rumah. Setelah turun dari mobilnya untuk bersekolah, dia justru mendapat perlakuan yang tak mengenakan oleh teman-temannya. Subin di olok-olok sebagai anak yang manja, dan berbagai olokan-olokan yang menusuk hati bagi anak seusia Subin saat itu, dan kebangkrutan ayah menjadikan Subin semakin ter-bully di sekolahnya karena menjadi anak yang tak memiliki apapun seperti sebelumnya. Begitu pun dengan ku, teman teman yang ku kira baik dan tulus saat aku jadi seorang anak dari keluarga kaya raya, ternyata itu semua palsu . Setelah mendengar kebangkrutan ayah, mereka satu persatu memblokir nomor ku, tak ada yang dapat kami hubungi untuk dimintai bantuan. Akhirnya aku bersama keluargaku pindah ke Seoul, karena rumah yang kami tempati ini adalah rumah milik kedua orang tua ibuku yang sudah lama kosong. Hanya rumah ini harta kami yang tersisa. Jika kalian bertanya mengapa aku begitu GALAK, DAN MEMILIKI SIKAP YANG MENGERIKAN . apa kalian pikir aku menginginkan nya? TIDAK !  Kedua orang tua ku tak pernah mengajarkan hal itu pada kami,. Bukan hanya adikku saja yang menjadi korban bullying, begitu pun diriku. Tak ada teman lagi, aku begitu terasingkan disekolah , tak ada yang melihat ku seolah diriku tak nampak. Orang-orang mencaci ku dan keluarga ku. Awalnya akupun diam, hanya mendengarkan dan tak pernah perduli kan.. tapi kesabaran ku pun mulai habis hingga aku akhirnya memutuskan untuk melawan mereka. Hanya ini yang dapat ku lakukan untuk bertahan di sekolah hingga lulus SMA. setidaknya aku masih memiliki kenangan indah saat SMP . Saat aku mengenal Chanyeol. Dan aku sangat memahami betapa mengerikannya menjadi korban bullying. Aku memberanikan diri untuk terus melawan siapapun mereka yang menginjak-injak ku, tak jarang aku juga sering mendapat masalah karena hal itu . Ibuku sering datang ke sekolah hanya untuk memenuhi panggilan dari pihak sekolah, . Ibuku yang begitu malang, bahkan dia melakukan hal yang tak pernah dilakukan nya seumur hidupnya. Ibuku berlutut di hadapan banyak orang di kantor kepsek agar aku tak mendapat skorsing , karena saat itu aku mendorong seseorang hingga terbentur . Aku tahu dia hanya berpura-pura pingsan agar aku mendapatkan masalah lagi. Setelah hari itu, aku semakin tak terlihat lagi oleh mereka. Bahkan saat aku bertanya pada seluruh kelas di saat buku milikku rusak, mejaku yang patah hingga robeknya pakaian olahraga milikku. Mereka tak memperdulikan ku sama sekali. Aku sempat memutuskan untuk tak masuk sekolah selama hampir dua Minggu, tapi hal tak terduga datang. Beberapa guru dan wali kelas ku datang kerumah. Mereka membujuk ku untuk kembali ke sekolah, karena aku murid terbaik di sekolah itu. Sekolah itu takkan  berarti tanpa diriku disana. Dimana seluruh penghargaan yang didapat adalah hasil kerja keras ku belajar. Sikap mereka kembali seperti semula, setelah aku beberapa Minggu masuk seperti biasa.  Aku hanya di jadikan alat bagi mereka agar nama sekolah menjadi baik, karena memiliki murid terbaik . Aku jadi berpikir ' ahhh...aku hanyalah pajangan di sekolah, sekolah ini benar benar sampah! Haruskah aku memberontak?' yaah aku berfikir seperti itu, aku memutuskan tak menggunakan otakku dengan baik lagi. Bagiku yang terpenting aku akan lulus dari sekolah ini itu saja. Saat lomba cerdas cermat aku sengaja mengalah agar sekolah ku tak menang, dan saat UTS akupun sengaja mensalahkah beberapa jawaban dari soal soal yang ada.  Yang terpenting aku naik kelas,  tak perduli berapa dengan nilai ku. Yang pasti aku akan lulus SMA dengan nilai sempurna agar aku masuk universitas Seoul, itulah tujuan pemberontakan ku. Dengan nilai ku yang turun, aku tak perduli lagi jika aku tak terlihat di sana  . Aku sekolah seperti biasa, dan tak pernah angkat tangan untuk pertanyaan-pertanyaan di kelas. Yang penting aku belajar disana. Aku juga bisa tak memperdulikan mereka.  Tapi setelah bertemu dengan Baekhyun, dia merubah semuanya. Pertemuan tak disengaja di bandara dan pertolongan nya untuk ayahku, seta bunga yang di belinya dari toko ibuku. Aku semakin berfikir bahwa ini bukanlah kebetulan . Subin yang begitu mempercayai nya, dan ibuku yang begitu berterima kasih padanya. Mengenal chanyeol seonbae, Jiyeon, Ahyeon dan seseorang yang benar-benar membuat ku teracuni oleh sikap tulusnya seorang Baekhyun. Membuat ku berfikir bahwa di dunia ini ada yang namanya benar benar teman. Mereka terus membantu ku disaat aku kesulitan meskipun aku tak pernah meminta bantuan padanya. Aku mulai luluh kembali dari hatiku yang sebelumnya begitu keras, senyum Baekhyun, dan sikap baiknya selama ini pada keluarga ku , seperti tetesan tetesan air yang perlahan melubangi batu yang begitu amat besar. Aku, aku  jatuh cinta padanya, tapi aku tak mampu untuk mengakui nya. Biarkan saja aku yang simpan rasa ini untuk nya, aku tak sanggup jika harus membuat nya berkorban lebih banyak lagi untuk ku, aku tak mampu lagi menerima nya." .

My AUTISM BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang