" MY AUTISM BOY_chapter 10_ "

385 42 9
                                    

   
Hay.... Author GAJE update lagi niih untuk fanfict GAJE " my Autism Boy " nya. Lama banget yaah update nya? , maklum min yaaa kemaren emang off untuk ngetik chap nya, karena sibuk dengan voting di berbagai award dan berbagai akun untuk bias tercinta. Walopun hasilnya bikin hati terasa mengumpat.
Yuk baca lagi kelanjutan MY AUTISM BOY, Jangan lupa untuk selalu kasih kritik dan saran ya yaaah. Karena sangat membantu banget bagi sebiji (?)  Author pendatang baru. Terima kasih banyak sudah selalu dan setia menunggu chapter-chapter nya 😘😘

Selamat membaca semuanya... 😇😇😇

MY AUTISM BOY 10

Cast: Park Chanyeol, Park Jiyeon , Byun Baekhyun
Other: chan's family , Baekhyun's family  (fiksi)
Author: Lee syla

***
Suasana hati kini terlihat kurang baik, kecewa, air mata masih menetes perlahan, di hadapan cermin wastafel sembari membasuh muka untuk menghapus makeup. Yura keluar dari toilet  di dalam kamar miliknya dan segera menata buku-buku dan memasukkan laptop miliknya ke dalam tas ransel. Sejenak Yura termenung mengingat yang terjadi beberapa saat lalu.
#flashback 2jam yang lalu

" Yura... Seperti nya hari ini kau tidak bisa pergi, " ujar bibi dengan ragu mengungkapkan hal yang terjadi sebenarnya. Tangan sang bibi begitu gemetar dan menggenggam erat sebuah ponsel miliknya.
" Kenapa bi?? Apa ayah akan menyiapkan pesta ulang tahun untukku?" Jawab Yura
" Bukan itu...Tapi.." sambung Bibi Byun dengan ragu dan cemas.
" Kenapa bi.? Apa yang terjadi??" Tanya Yura penuh penasaran, dan mata mulai memerah dan perasaan yang mulai tidak enak.
" Hari ini..Kau tidak bisa bertemu dengan ibu dan Chanyeol, ibu mu baru saja mengirimkan pesan pada bibi, bahwa Chan sedang tidak bisa di ajak keluar rumah. Karena dia bocor makanan diet nya, sehingga Chanyeol sedang tidak terkontrol dan mengamuk sejadi-jadinya, oleh karena itu kalian tidak bisa bertemu hari ini. Namun ibumu akan mengabari lagi jika Chanyeol sudah baik baik saja" ungkap nyonya Byun dengan berat hati. Hari bahagia Yura bagai tak mendukung untuk nya, rencana yang sudah di rancang dengan baik dan hati hati kini tak akan terwujud, kado ulang tahun yang Yura harapkan tidak lah akan terwujud baginya. Air mata mengalir langkah Yura perlahan mundur menjauhi pintu kamar dan merasa tidak percaya pada keadaan yang terjadi, hari yang di nanti nya kini tidak lah terwujud. Harapan sirna , rasa kecewa, sedih di hari ulang tahunnya.
" Ini adalah ulang tahunku yang terburuk bi.., bagaimana bisa ini terjadi padaku? Dosa apa yang telah ku perbuat di masa lalu sehingga Tuhan menyulitkan ku untuk bertemu adik dan ibuku sendiri ? Apa benar kalau Tuhan itu adil bi? " Ungkapan kekecewaan Yura
" Yura sayang.." bujuk sang bibi menenangkan.
" Aku rasa Tuhan tidak lah adil bagi ku bi.."
" Yura kau tidak boleh seperti itu.."
" Bi..Aku ingin sendiri, tolong katakan pada ayah aku tidak jadi kemana-mana" ujar Yura dengan mata yang sudah mulai membengkak merah.
" Baiklah, bibi akan katakan padanya" jawab sang bibi, dan segera berlalu meninggalkan kamar Yura.

#flashback end.
Yura yang masih termenung mengingat jelas dengan apa yg terjadi beberapa saat lalu, ia menyadari bahwa tindakan nya tidak lah baik .
" Aku rasa aku menyakiti bibi Byun, Tak seharusnya aku mengatakan hal itu pada nya, tak seharusnya aku mengeluarkan kekesalan ku pada nya, ini bukan salah nya ini terjadi bukan kehendak nya. Kenapa aku sangat tidak dewasa" gumam Yura menyesali .
' huuuftt..' Yura menghela nafas panjang, dan mencoba tersenyum di hadapan cermin. " Aku harus menemuinya sekarang" ujar Yura.
Sambil membawa ransel dan tas Selempang kecil milik nya, Yura melangkah keluar dari kamarnya dan menuju kamar sang bibi untuk mencari dan ingin meminta maaf kepada bibi tercinta nya.
' tok tok tok ' yura mengetuk pintu kamar, dan segera membuka pintu nya.
Mata Yura terkejut melihat kamar sang bibi mendapati suami dan juga Baekhyun Yang sedang duduk untuk menenangkan nya. Yura mempout kan wajah nya, dan melangkah masuk menghampiri sang bibi yang sedang bersedih.
" Maafkan aku bi..Tak seharusnya aku marah pada bibi..Bibi tidak berbuat salah, tapi aku justru kecewa pada mu" ujar Yura sambil memeluk erat tubuh bibinya yang duduk.
" Paman, Baekhyun-ah.. Maafkan aku, harusnya aku tak marah pada bibi ku," sambung Yura.
" Tidak...Apa apa kak" jawab Baek Hyun pelan.
" Mungkin lain hari aku bisa bertemu dengan ibu dan Chanyeol kan bi?? Tapi tidak untuk hari ini bukankah begitu bi.." ujar Yura mencoba mencairkan suasana yang teramat penuh kesedihan.
" Memang benar, harus nya tidak hari ini Chan keluar rumah, jika benar-benar Chan keracunan , pasti akan kacau dan pasti akan membuat Chan malu dan jadi bahan tontonan orang karena Chan Tantrum, bukankah begitu bi?" Sambung Yura dengan sedikit tawa.
" Bi...Hari ini aku akan ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas kuliah, mungkin aku akan pulang malam jadi bibi tak perlu menunggu ku" ujar Yura untuk pamit.
" Kau akan belajar di hari Minggu, dan bahkan di hari ulang tahun mu?" Ujar nyonya Byun, dengan cemas.
" Eum" Yura mengangguk dan mencoba tersenyum.
"Nunna, tak seharusnya kau pergi," timpal Baekhyun yang juga merasa cemas pada Yura.
" Aku sudah baik baik saja..Jangan khawatir" jawab Yura meyakinkan semua orang.
" Aku berangkat dulu, " pamit Yura.
" Nunna.. aku akan mengantar mu" ujar Baekhyun menawarkan diri.
" Hey..Kau bahkan masih di bawah umur bagaimana bisa kau mengantarkan ku, aku baik-baik saja kok, aku pergi " balas Yura
" Kalau begitu biarkan paman yang mengantarkan mu, ayo! " potong tuan Byun sambil meraih kunci yang ada di meja rias nyonya Byun.
" Iya , sebaiknya kau pergi bersama nya " kata nyonya Byun
" Baiklah bi.., " jawab Yura,
***
#di Desa
*Rumah nenek Jiyeon*
Bukan hanya di Seoul, di desa juga cuaca sangat cerah , matahari yang hangat di hari Minggu, banyak warga yang berjalan santai mendaki hanya untuk berolahraga atau pun beraktivitas sehari-hari.
" Nek.. dari kemarin rumah bibi Chan sangat sepi,  suara piano, drum pun tidak ada bahkan Chanyeol pun tak terlihat, apa dia sedang sakit?" Tanya Jiyeon yang sedang melintas di depan rumah nyonya Park bersama neneknya ,saat hendak mencari kayu bakar.
" Mereka pasti sedang di kota, nyonya Chan biasa nya mengambil obat serta vitamin untuk Chan di Seoul atau di Busan, itu memang sering dia lakukan" jelas sang nenek
" Oowh.. Begitu rupanya," ujar Jiyeon.
" Ayo cepat jalan, mumpung cuaca sangat sangat, pasti banyak yang akan cari kayu" ajak nenek
" Baiklah!!"
Mereka mendaki semakin tinggi kepuncak dan memasuki hutan, benar begitu ramai di sana hampir separuh warga desa sudah memiliki kayu yang cukup banyak di punggungnya masing-masing.
" Ini pasti gara-gara kau !! " Ujar sang nenek kesal
" Kenapa nenek marah padaku, apa salah ku!!" Jawab Jiyeon triak
" Karena kau sangat lambat, sehingga kita tak dapat kayu yg besar untuk tungku dapur!" Timpal nenek
" Kalau tau nenek akan menyalahkan ku, aku tidak akan pernah ikut denganmu" jawab Jiyeon semakin kesal.
Dengan wajah yang kesal, dan memasam kan wajah nya, Jiyeon tetap memunguti kayu ranting yang kecil di lengannya.,
" Jiyeon'ah.. Kenapa yang kau dapat kecil semua? Ambillah yang lebih besar lagi, kalau sekecil itu tak sampai 30menit sudah habis terbakar sebelum tubuh kita merasa hangat" ucap sang nenek yang terus memperhatikan Jiyeon.
Meskipun dengan kesal dan setengah hati, Jiyeon tetap melakukan perintah sang nenek tanpa protes. Ia berjalan dengan hati-hati untuk mencari kayu yang lebih besar untuk dapur.

My AUTISM BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang