Part 11 : Berubah

18.8K 966 4
                                    

Lagi pengen bikin Diandra menderita dan Bara yang nyebelin hahahaha...

Tapi jangan khawatir, hati Bara tetap untuk Diandra kok...

Budayakan vote sebelum membaca

Happy reading.... muaaaah...


Bara Pov

Aku ingin menanyakan langsung kerja samaku dengan Haris, kenapa bisa dia melibatkan perusahaan lain untuk menanam saham di perusahaan kami di Surabaya. Aku tiba di lantai ruangan Haris, tapi tak ada siapa- siapa, aku melangkah menuju ruangan Haris, aku melihat pria itu sedang mengobrol dengan wanita berambut cokelat dan sepertinya aku kenal. "Ehhm..." aku berdehem dan wanita itu melihat ke arahku "Bara??" ucapnya serak. "Oh jadi kau berada disini ya selama ini?" ucapku dingin. Aku melihat dia terdiam, tak sanggup melihat mataku yang dipenuhi amarah. Aku menarik lengannya dengan kasar "Bara.. sakkiit!!" ucapnya sambil meringgis. "Dia wanita Bar, perlakukan dia dengan pantas" ucap Haris mencoba membela gadis itu. "Kau... " ucapku kesal dan langsung menyerang Haris. Kami saling memukul, baku hantam. Diandra menjerit ketakutan "Hentikan aku mohon..." pintanya sambil mencoba menghentikan pukulanku kepada Haris, namun aku yang kalap malah mendorongnya hingga jatuh terjerembab di atas lantai. Dia memegang perutnya sambil meringgis "Aku mohon.. Bara" isaknya sambil berusaha untuk berdiri. Namun aku tak menggubris,Dia berdiri seperti menahan sakit di perutnya, aku tak peduli, yang ada aku hanya ingin memukul wajah Haris yang sudah babak belur olehku. "Siapapun, tolong akuuu" jeritnya histeris. Aku memalingkan wajahku kearah diandra. Ya Tuhan darah segar mengalir di kaki Diandra. Aku segera menggendongnya dan membawa kekasihku pergi. Di kepalaku hanya ada rumah sakit, Diandra harus ke rumah sakit. Diperjalanan Diandra tak sadarkan diri.

Aku terpukul ketika mengetahui Diandra sedang hamil, untung janin diperutnya masih bisa di selamatkan. Apakah itu buah cinta Diandra dengan Haris? Hatiku sangat sakit membayangkan mereka tengah asyik bercinta dimana aku mencari keberadaan Diandra seperti orang gila. "Kau bisa menjenguknya!" ucap suster yang baru saja keluar dari kamar Diandra. Aku menatap Diandra yang sudah siuman, wajahnya tampak pucat. "Apa kau sudah baikan?" tanyaku, dia hanya mengangguk pelan "Bayi siapa yang kau kandung?" tanyaku tak bisa basa basi lagi, Diandra tampak terkejut mengetahui dirinya hamil. "Hariskah?" tanyaku menyudutkannya, Diandra hanya terdiam. Aku menatap geram kearah diandra. "Kau tidur dengan pria itu hah?" tanyaku tajam, rasa cemburu mengalir dikepalaku dan membutakan semua. "Kau tidak percaya padaku?" ucap Diandra lirih. Aku melangkah ke arahnya dan mengguncangkan bahunya "Kau milikku, gugurkan bayi itu, kau hanya boleh hamil anakku, bukan anak lelaki berengsek itu!!" teriakku tak terima. Aku menangis sejadi-jadinya.

Seumur hidup aku tak pernah merasa hancur seperti ini. Kekasihku menghianatiku, aku tak sanggup menerima ini lagi. Diandra memelukku dengan tubuh mungilnya "Bara... dengarkan aku..." bisiknya lembut. Aku hanya bisa meraung raung menangis frustasi didadanya yang harum dan ya Tuhan... empuk!!!

"Aku dan Haris tak ada hubungan apa-apa kami murni berteman. Dan ini bayi kita, aku tak pernah tidur dengan lelaki manapun selain dirimu!" ucapnya seperti air es yang mengguyur kepalaku yang panas. Aku mendorong tubuhnya, naik keatas ranjang dan menindihnya. "Apa kau serius? Kau pasti bercanda!" tanyaku seperti anak kecil yang meminta jalan-jalan kepada ibunya dan dikabulkan. Diandra tersenyum manis dan mengangguk. Diandra menyeka air mataku dengan jari-jari mungilnya. Aku meremas payudara kirinya. "Kau tak bohongkan?" godaku. "Bara, kau menyebalkan!!" jerit Diandra sambil menepis tanganku yang kini sedang meremas-remas kedua buah dadanya yang ranum. "Kau jahaaat.... " ucap Diandra sambil mendesah, sepertinya dia begitu merindukan sentuhanku. Aku melumat bibir ranum yang kudambakan, manis dan kenyal. Aku menciumnya dalam namun tanpa nafsu hanya lumatan kecil dan hisapan yang cukup dalam.

"Ehemmm..'" seseorang berdehem didepan pintu dan kami menoleh secara bersamaan. Haris dan Nano sudah menatapku tajam dan yang mengerikan adalah Haris, dia melotot ke arahku seakan ingin membalaskan dendam. Aku segera turun dari ranjang dan menutup tubuh Diandra dengan selimut.

Buuaakkk

Dan benar saja Haris menonjokku lumayan keras, aku hanya tertawa dan kami berpelukkan. Bukan karena kami gay ya readers. Tapi itulah cara bicara kami sebagai lelaki macho...

Aku mengerti sekarang, setelah mendapat penjelasan yang panjang dari Haris. Aku mengusap rambut Diandra yang halus, dia sudah tertidur dari ketika kami mulai berbicara serius. "Terima kasih kau sudah menjaga wanitaku Mr Dragon" godaku, Haris hanya terkekeh. "Keren kan nama samaranku?" ucapnya sambil mengedipkan matanya. "Sepertinya urusan bisnis kita masih panjang!" ucapku. Haris tertawa renyah "Pasti, kita akan menjadi partner yang tak terkalahkan!!" ucapnya aku, Nano dan Haris tertawa bersama.



Driandra Pov

Semenjak kejadian itu, Bara berubah menjadi lebih hangat dan perhatian. Aku merasa tidak nyaman karena aku masih sakit hati dengan tudingan aku tidur dengan Haris. Dia pikir aku wanita jalang?? Suasana hatiku sedang tidak baik, apa karena bawaan bayi atau memang sedang sensitif saja...

Bara menatapku yang sedari tadi melamun di tepi kolam renang yang ada dibelakang mansion. "Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya dia lembut. Aku hanya menggelengkan kepala, aku merasa bosan diam di mansion. "Besok aku ada urusan, mungkin aku pulang lusa." ucapnya. Aku menatap ke arah Bara. "Kau jangan khawatir, aku bersama Haris. Dia akan menjagaku. Kau tahu dia kan?" tukasnya. "Oke!" jawabku singkat. Bara mengecup keningku lalu masuk kedalam mansion. Aku tahu akhir-akhir ini dia begitu sibuk dengan pekerjaannya.

Aku merasa jenuh diam seperti ini di mansion, apa lagi Bara tak ada. Aku mempunyai ide gila untuk clubing. Entahlah, aku sangat ingin pergi bersenang-senang. Sungguh bertolak belakang dengan tabiat asliku, aku mengajak Elena assisten di mansion Bara. Dia sempat menolak tapi aku memaksanya dengan segala bujuk rayu dan akhirnya... Bingo!!

Aku memasuki club 78 yang katanya tergolong club mewah dan berkelas. Aku mengenakan dres yang tidak terlalu ketat berwarna maroon, cukup seksi buatku.

Aku bahagia akhirnya bisa memasuki sebuah club yang berisi hal-hal yang di luar nalar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bahagia akhirnya bisa memasuki sebuah club yang berisi hal-hal yang di luar nalar. Entahlah aku sungguh tertarik melihat para wanita bergelayut manja bersama lelaki yang entah pasangan sejatinya atau cuma one night stand nya saja. Sudah 15 menit aku duduk manis di meja bar dengan hanya minum air mineral.

Hey guys.... jangan mentertawakan aku karena hanya air mineral yang aku minum, bukan vodka atau martini ya minuman yang keren dan berkelas, aku cuma ingin tahu bagaimana suasana disini tak ada niatan buat aku mabuk karena aku sedang hamil. Sekelebat aku melihat sosok tubuh atletis yang sepertinya aku kenal, aku penasaran untuk mengikutinya dan tanpa sadar aku melangkahkan kakiku. Aku melihat wanita itu bergelayut manja sambil sesekali mengecup rahang pria itu. Mereka memasuki ruangan VIP, aku tertegun, bingung haruskah aku mendobrak memergoki mereka atau aku biarkan saja?

Ada rasa panas dan sakit di dadaku. Tanpa berpikir panjang lagi aku mendobrak pintu itu

BRAAKKK!!

Aku melihat Bara dan wanita itu sedang bercumbu, air mataku meleleh tak percaya akan apa yang aku lihat. "Hey!!" hardik Bara menahan emosi, aku menatapnya terluka. "Maaf nona kau sepertinya salah kamar" ucapnya seperti tak mengenalku sambil segera menutup pintu dan melotot ke arahku. Hatiku hancur dan merasa tak percaya, lelaki yang aku cintai selingkuh. Pantas saja walau aku sudah hamil, dia tak mau menikahiku. Aku berlari meninggalkan club itu, aku tak peduli lagi. Hatiku hancur berantakkan, yang ada di pikiranku sekarang adalah MATI!!


Tbc

Diandra akhirnya bunuh diri gak ya?? hehehehe..... Diandra gak se desperate itu juga keleeesss....

Sorry ya klo ceritanya mulai aneh, beneran deh klo dah menginjak part 10 kesana suka aja nie kepala jadi buntu, huuhhh!!!

see u next part..

MY PRINCE BARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang