Part 52 : Mad

10.2K 488 1
                                    

Happy reading...


James Pov

Aku bingung dengan sikap Anabelle yang begitu terobsesi untuk aku tiduri. Tak aku pungkiri aku memang menginginkannya, tapi aku belum senekad itu. Bukankah cinta tidak di ukur dengan hubungan badan?

Anabelle belum juga pulang, hari ini aku tak bisa menjemputnya karena ada tamu penting yang datang mendadak dari Jerman. Aku sempat kaget tamu itu ternyata Hera Linch anaknya Abraham, aku bekerja sama dengan perusahaan Tonny Smith dan Hera yang sekarang menjadi Mrs Smith.

Flash on

"Hai pria tampan?" ucap Hera seduktif membuatku mual. "Mrs Smith, anda sendiri yang kemari?" tanyaku berusaha sesopan mungkin. "Emh.. yes, aku datang khusus untukmu!" ucapnya sambil tersenyum centil. "Emh.. Mrs Smith" dia memotong pembicaraanku. "Hera, panggil aku Hera, sayang.." ucapnya. "Emh... bisakah kita lebih ke profesional?" ucapku merasa tak nyaman dengan sikapnya yang mengganggu. "Kau tak menyukaiku?" ucapnya dengan mimik di buat sedih "Mrs Smith, anda punya suami dan saya tidak menyukai wanita bersuami!" ucapku tegas. Wanita itu terkekeh lalu mendekatiku. "You're so handsome Mr James Robertson" bisik Hera. Aku berdehem dan menjauhinya. " Baiklah Mrs Smith, lain waktu saya ingin Mr. Smith lah yang kemari.." ucapku sesantai mungkin membuat wanita itu menatapku tajam "Oke!" ucapnya lalu pergi berlalu dari hadapanku.

Flash off

Anabelle datang dengan wajah dingin dan berlalu begitu saja dariku. Aku mengejarnya ke kamar dan memeluknya dari belakang. "Pulang malam huh?" tanyaku, padahal hatiku kesal karena dia pulang begitu terlambat. Anabelle mengacuhkanku dan aku mulai jengah. Aku meninggalkannya dengan perasaan kesal, aku mandi di kamar sebelah dan tidur di sana. Aku sangat lelah dengan pekerjaan dan juga sikap Anabelle.


Anabelle Pov

James tidak menjemputku karena ada tamu dari Jerman, apa benar? Aku sengaja pergi ke kantornya dan menemui James yang ternyata sedang berbincang dengan wanita seperti jalang. James tampak dingin sih tapi aku tetap cemburu karena wanita itu menempel terus kepada James dan dia hanya diam saja. Aku mendengus kesal, James tidak kembali lagi ke kamarku. Aku jadi menyesal telah bersikap dingin padanya.

Aku berjalan menuju kamar sebelah dan benar saja pria tampanku sudah terlelap di ranjangnya. Aku mendekatinya dan menatap wajah letih dan masih terlihat tampan. Aku mengecup keningnya, tiba tiba dia menarik tubuhku hingga membentur dada bidangnya dan dia memelukku erat. "James..." bisikku. "Jangan pergi Anabelle...." gumannya sambil mengecup keningku. Aku tersenyum senang, ini yang aku sukai dari uncle James. Aku mengecup bibir seksinya dan tebak... Dia malah menindihku dan melumat bibirku. "Kau selalu menggodaku.." bisik James serak. aku tersenyum dan mengalungkan tanganku di lehernya. "Maafkan aku James..." ucapku tulus dan dia menatapku intens. "Kau habis darimana?" tanya James. " Hang out, aku merasa bete di rumah terus..." ucapku bohong. "Kau bohong Anabelle..." desis James. Aku tersenyum pahit, terkadang ini yang tak aku sukai dari dia. "Aku kekantormu dan melihatmu dengan seorang wanita..."ucapku sambil menatap mata hijau memukaunya. "Dia Hera, ibu Albert sepupumu, Hera bisa dijatakan kakakmu." ucapnya "Apa?" tanyaku tak percaya apa lagi penampilannya seperti jalang. "Yups... Aku risih melihatnya tapi suaminya yang mengirimnya, Mr Smith sekarang mitra bisnisku. Jadi aku tak bisa mengasarinya Anabelle..." bisiknya. Ya aku mengerti dan aku suka James yang terbuka. "Punyamu keras uncle James..." godaku karena perutku terasa tidak nyaman dengan ganjalan dari kejantanannya. pria tampan di hadapanku terkekeh dan meremas payudaraku. Aku hanya bisa pasrah karena bagiku hati dan tubuhku adalah miliknya. Aku mengecup bibirnya, kami berciuman dengan lembut dan aku kaget ketika James menarik celana dalamku dan menempelkan kejantanannya di milikku. "Milikku huh?" tanya James aku tersenyum "yes.. milikmu James..." ucapku pasrah, apa benar James akan menyetubuhiku seperti apa yang selalu aku inginkan?

James merangkak ke perutku kemudian seperti biasa dia menjilati kemaluanku hingga aku orgasme. "Kau selalu seperti itu James..." geramku sambil menahan perasaan yang membuncah karena orgasmeku sendiri.



Bersambung...

MY PRINCE BARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang