Part 65 : Wedding

14.1K 506 2
                                    

Happy Reading....





Anabelle Pov

Aku berjalan menuju altar di dampingi oleh Robert, ayah James. Aku menunduk sedih dan takut. Aku belum bisa melupakan James, aku menatap ke sekelilingku. Para undangan semua menatapku, aku kembali menunduk dan menarik nafas panjang. Semua pertimbangan dan perdebatan selama berminggu minggu di antara keluargaku berakhir di altar ini, aku tak bisa menolak karena James pun beramanah seperti itu kepadaku, aku menatap Haris yang sudah berdiri dengan gagahnya di depanku. Dia menyentuh tanganku dan kami melakukan janji suci, sehidup semati. Air mataku menetes merasakan perih, karena yang aku inginkan mengikat janji suci dengan James. Haris mengecup keningku dengan sayang dan kami membalikan badan, aku menatap sosok James tersenyum padaku, merestui pernikahan kami.


Aku menatap ranjang pengantinku, aku benar-benar merasa tertekan dengan kenyataan ini. Perutku merasa sakit. "Uncle Haris..." rintihku dan dia langsung mendekatiku. "Perutku sakit...." ringgisku dan dengan sigap Haris membawaku ke rumah sakit.

Aku mengalami stres berat dan di rawat di rumah sakit, dokter menyarankanku agar aku tak memikirkan banyak hal dan bersabar dengan keadaanku. "Maafkan aku..." ucap Haris sambil menunduk. Aku tambah merasa bersalah, aku memang belum bisa menerima Haris sama sekali, aku malah membencinya. Haris baik, dia selalu sabar merawatku dan menemaniku. Tapi aku membencinya karena seolah olah Haris ingin merebut posisi James dan menggantikannya dalam hidupku. Aku tahu dia tak begitu tapi aku tetap tidak menyukainya.

Selama pernikahan kami aku selalu merepotkannya, aku berharap Haris jengah dan menceraikanku. Aku selalu meminta dia yang tidak-tidak, padahal aku sama sekali tidak mengidam apapun. Justru aneh, Haris lah yang muntah-muntah tiap pagi dan senang memakan mangga muda.

Seperti sekarang, aku tahu Haris habis muntah dan tubuhnya lemas, namun aku memintanya mencarikan buah Jeruk bali, padahal disini belum musim. Haris dengan wajah pucatnya segera keluar rumah dan mencari jeruk bali. "Jangan pernah kembali sampai kau mendapatkan jeruk itu!" teriakku dan Haris mengangguk. Aku menyentuh perutku yang sudah menginjak bulan ke 7, aku terkekeh melihat betapa bodohnya Haris. Mana ada ngidam sampai usia kandungan 7 bulan.

Aku menarik nafasku, kenapa aku merasa pusing dan mual? Entahlah, aku tak pernah seperti ini selama kehamilanku. Aku menatap jam di nakas, sudah 4 jam Haris keluar. Aku tahu itu hal mustahil untuk Haris mendapatkan jeruk bali. Aku merasa khawatir dengan keadaanku yang mulai merasa lemas, aku tak mau terjadi apa apa dengan James juniorku. Aku mengirim pesan singkat agar Haris segera pulang.

Aku membuka mataku, mengetahui seseorang dengan aroma maskulin dan menenangkan mendekatiku. "Haris?" bisikku dan pria itu bersimpuh di hadapanku. "Maafkan aku..." bisiknya dan aku menghirup aroma tubuhnya. Keringat bercampur parfum, aku menempelkan wajahku di dadanya membuat Haris menegang. "Kau kenapa?"tanya Haris bingung. "Hmm... Aroma tubuhmu..." bisikku sambil terus menghirupnya. "Anabelle, tubuhku bau, aku habis berkeringat!" ucapnya risih lalu berdiri, aku merasa tersinggung dan mulai menangis membuat Haris kebingungan, dia kembali bersimpuh "Maaf..." bisiknya dan aku memintanya berbaring di sampingku, aku terus menghirup aroma tubuhnya.

Haris Pov

Aku tahu Anabelle membenciku, ada rasa sakit menjalar di hatiku. Apa kisah cintaku harus seburuk ini? James kenapa kau memintaku menjalani hidup seperti ini? Anabelle selalu memintaku mencari sesuatu yang susah aku dapatkan seperti jeruk bali. Ini belum musimnya dan aku tak tahu harus mencari kemana. Aku mencari di setiap toko buah yang ada dan hasilnya nihil. Anabelle pernah dengan kejam memintaku mencarikan pizza rasa keju mozarela saja padahal tubuhku sedang sakit karena muntah-muntah. Banyak hal yang dia lakukan padaku dengan penuh kebencian walau dia tak pernah mengatakan langsung kepadaku.

Anabelle terus menghirup bau tubuhku, aku merasa risih karena dia tak biasanya seperti itu. Aku memandang wajah cantiknya, rambut pirang terang lembut dan harum, menambah kecantikannya. Aku menyentuh pipinya tanpa sadar dan Anabelle mendesah, begitu seksi membuatku merasa bergairah, juniorku berdiri merasakan hembusan nafasnya yang hangat di dadaku. "Anabelle...." panggilku dan dia hanya mengguman pelan. "Kau kenapa?" tanyaku lembut dan mata biru itu langsung menatapku "Maaf... Entahlah, rasa mualku hilang dengan menghirup aroma tubuhmu..." bisiknya. Aku tersenyum. Mungkin ini karma dia selalu berbohong soal ngidamnya kepadaku. Aku memeluk tubuhnya dan aku mendengar dia mendengkur halus.



Bersambung....

Aku lagi menerjakan proyek baru, padahal 2 proyek lagi belum beres hahahaha..... Ternyata membuat cerita itu seperti melukis. Jika kita sedang tidak mood, dipaksakan malah pusing dan hasilnya begitu buruk, begitupun membuat cerita, jangankan menulis, mengetik aja malas nya minta ampun... that's the reason why "Save My Life" dan "My Love is My Secret" belum kelar-kelar hehehe....

Coming Soon....

Coming Soon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thanks for reading, jangan lupa vote dan komennya ya dan baca juga ceritaku yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thanks for reading, jangan lupa vote dan komennya ya dan baca juga ceritaku yang lain.

Love u
mmuuuuuaah....

MY PRINCE BARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang