Part 43 : Meet You

12.9K 597 3
                                    

Akhirnya bisa terlepas dari muatan 21++ hahahaha.....

Happy reading...


Diandra Pov

Aku menatap kesal kepada Bara, dia selalu menutupi sesuatu, seperti Hera yang menciumnya di Lido sekarang Selena muntah dan mengajaknya bercinta. Aku mendengus kesal. "Di, aku hanya takut akan melukaimu. Lagian aku tak melayani mereka. Hatiku hanya untukmu!" ucapnya sambil menatap wajahku dengan seksama. "Aku hanya berharap kau jujur padaku, jangan pernah berbohong atau menutupi sesuatu. Sekecil apapun.." ucapku sambil menatap mata cokelat Bara yang teduh. "Oke... Aku akan jujur apapun resikonya dan sekecil apapun aku takan berbohong lagi. Kau mau memaafkanku?" tanya Bara sambil menatapku dengan kedua tangan menggenggam tanganku. Aku hanya tersenyum dan mengangguk, Bara menciumku dengan lembut. "I miss you sweety..." desahnya membuatku meremang merasakan panas tubuhnya yang menyengat kulitku. "Stop.. ini di kantor.." ucapku berusaha menepis gairahku. Bara terkekeh, lalu memelukku erat. "Bara, aku bawakan kau makan siang.." ucapku sambil menunjukan kotak makan yang sudah aku susun rapi. "Apa saja isinya?" tanya Bara penasaran sambil melihatku membuka tiap kotak. "Nasi, rendang daging dan jagung tumbuk." ucapku. "Aku tak sempat memasak banyak karena Tarra begitu rewel tadi." ucapku sambil mengalaskan makanan untuk suamiku. Bara tersenyum lalu melahap semua makananku. Aku sangat bahagia melihat Bara yang begitu memuja masakanku.

Aku berjalan menuju tempat taksi, Bara akan ada meeting sehingga tak bisa mengantarku pulang. Aku menatap jam di ponselku. "Diandra.." panggil seseorang, aku melihat ke arahnya, ah si tampan waktu itu. "James?" tanyaku tak percaya. "Yess honey.." jawabnya santai sambil menatapku takjub. "Kau cantik sekali.." pujinya "Thanks... " ucapku senang. "Emmh... Masih lapar?" tanya James mengingatkan betapa kelaparannya.aku ketika pertama kali aku bertemu dengannya. "Ooh itu... Aku jadi malu!" ucapku dengan wajah merona. James terkekeh. "Kau mau pulang?" tanya dia "Yes, suamiku akan ada meeting jadi tak bisa mengantarku. Aku naik taksi.." ucapku "Biar aku antar Nyonya Prakasa..." ucap James sambil membawa barang bawaanku "Tak usah.." James langsung memotong. "Aku tak suka penolakan..." bisiknya sambil mengedipkan mata hijaunya. Aku tersenyum "Thanks...." ucapku malu.

James melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. "Bagaimana kabar anak-anakmu?" tanya James memecahkan keheningan diantara kami. "Baik, mereka sangat membuatku bahagia.." ucapku sambil melihat ke arah depan. "Aku dan Bara rekan bisnis. Kita akan mendirikan Kolam renang dengan wahana air." ucap James sambil mengover persneling. "Wow... Kalian memang laki-laki mengagumkan.." pujiku tulus. "Di... Bara sangat beruntung memilikimu.. " ucap James lembut. Aku terkekeh "Kau akan menggodaku huh?" candaku. James mengedipkan matanya. "Kau tahu, Bara pernah cemburu padamu?" ucapku sambil tersenyum "Oh ya?" tanya James tak percaya. "Kau tak mungkin menyukai wanita yang sedang hamil tua dan aku sendiri tak mungkin menggoda dengan perut besarku.." ucapku sambil tertawa membayangkan wajah Bara yang cemburu dan sikap posesifnya. "Instingnya cukup kuat.." ucap James serak. "Maksudmu?" tanyaku tak mengerti. "Kau sangat seksi dalam keadaan hamil tua.." godanya sambil melirikku. Aku terkekeh. "Hanya pria sakit jiwa yang menyukai istri orang, apa lagi wanita itu sedang mengandung.." ucapku sambil mengelus perutku yang masih rata. "Kau hamil lagi huh?" tanya James. Mataku membesar, memancarkan cahaya kebahagiaan " Ya, andai kembar lagi. Aku akan memiliki 8 anak.." ucapku geli. "Dijaman modern ini, masih ada wanita yang mau melahirkan sebanyak itu.." ucap James tak percaya. "Bara bilang anak itu rejeki, kita tak boleh menolaknya. Dan dia benci alat kontrasepsi.." ucapku sambil membetulkan posisi dudukku. "Kau wanita yang hebat.." puji James sambil menepikan mobilnya di depan mansionku. "Mampir? Lihatlah anak-anakku.." ajakku dan James memang penasaran melihat anakku.

James Pov

Aku menatap anak-anak Diandra yang lucu-lucu. Ada kedamaian dan kebahagiaan di dalam rumah ini. Aku memperhatikan gerak-gerik Diandra yang merawat anaknya dengan telaten dan kasih sayang yang dia curahkan. Aku sungguh kagum. Andai aku menemukan wanita seperti Diandra, hidupku akan damai. Aku akan memiliki tujuan hidup seperti Bara.

Setiap pulang kerja akan ada yang menantikanku di rumah, ada yang akan menyambutku pulang. Ada alasan untukku pulang....
Tidak seperti sekarang, aku merasa kesepian, setiap pulang kerja aku habiskan waktu di club dengan wanita jalang. Tak ada manfaat hanya pelampiasan nafsu sesaat. "James ini minumannya.." ucap Diandra membuyarkan lamunanku. Aku menatap Diandra yang lembut dan anggun. "Aku ingin menikah..." ucapku sambil masih menerawang dan Diandra terkekeh. "Player insyaf..." godanya sambil duduk dan memeluk Tarra. "Aku tertarik menikah karena melihatmu dan anak anak.." ucapku. "Sepertinya sangat menyenangkan." lanjutku. "Ya, aku merasa hidupku sangat sempurna James, apa lagi yang tidak aku miliki? Semua sudah sempurna.." ucap Diandra sambil menatap bahagia anak anaknya. "Apa kau memiliki adik? Atau saudara?" tanya James. "Emh... Kenapa?" tanya dia tak mengerti. Aku terkekeh "Aku ingin menikah dengan saudaramu. Pasti ada sifat kelembutan yang sama denganmu."pujiku. Diandra tersipu malu lalu terdiam. "Aku sebatang kara, jadi maaf..." ucapnya sambil mengelus rambut Tarra. "Mom, aku suka uncle James.. Handsome!" ucap Anabelle yang centil jika melihat lelaki tampan. Aku mengelus rambutnya yang panjang terurai. "Aku juga menyukaimu, my angel..." ucap James sambil menarik tubuh mungilnya dan memeluk Anabelle. "Kau harum uncle.." ucapnya sambil terkikik. Diandra merona malu melihat kelakuan anaknya. "Anabelle..." ucap James geli sambil menatap wajah Anabelle. "Kau cantik seperti ibumu. Belajar yang rajin dan menurut pada ibumu. Agar pria-pria tampan menyukaimu.." godaku sambil mencium keningnya. "Termasuk uncle?" ucapnya polos. "Yes.." ucapku. Anabelle tertawa bahagia. Diandra hanya tersenyum melihat Anabelle yang bergelayut manja di tubuh James.


Author Pov

Sejak kejadian itu Anabelle menjadi dekat dengan James, mereka selalu kompak dan tak bisa dipisahkan. Bara sempat heran dengan karakter Anabelle yang begitu mengidolakan James.

Bara menatap hasil USG Diandra. "Anak kita kembar lagi..." ucap Bara bahagia. Diandra hanya tersenyum sambil memperhatikan foto. "Total anak kita 7 sayang..." ucap Diandra geli. "Emh.. Aku sepertinya setuju kita tidak akan punya anak lagi. Di, aku tak tega melihatmu kelelahan mengurus mereka. Maafkan aku. " ucap Bara lembut. Diandra menatap Bara "Kau tak perlu minta maaf sayang.. Aku bahagia jika kau bahagia.." ucap Diandra. "I miss you.." bisiknya sambil menyimpan hasil USG di nakas dan menindih tubuh Diandra. Mereka bercinta menikmati hidup yang terasa sempurna...



9 Bulan berlalu...

Bara terpaksa pergi ke Portland Amerika untuk mengurus perusahaannya yang sedang dilanda masalah korupsi. Diandra beruntung ada James yang selalu membantunya. James seperti Haris, dia sangat baik dan seperti layaknya seorang kakak untuk Diandra. Haris... Diandra sangat merindukan Haris yang menghilang setelah kematian suami pertamanya Abraham.. "James... perutku sakit..." rintih Diandra sambil memegang perutnya. James dengan sigap membawa Diandra pergi ke rumah sakit. Diandra melahirkan bayi kembar yang sudah di beri nama Haris dan Andrew. Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki. "Di... kenapa anakmu mirip denganku?" goda James sambil menggendong Andrew karena Haris sedang di susui oleh diandra. Diandra terkekeh. "Aku mengidam kau James, mengidam kau bercinta dengan ikan emas.." ejek Diandra, James hanya terkekeh. "Katanya kau ingin menikah?" tanya Diandra bingung dengan sikap player James, Diandra tahu James memiliki kebiasaan aneh, one night stand dengan gadis yang berbeda. "Aku belum menemukan yang cocok.." desisnya nyaris tak terdengar. "Berhentilah menjadi player, bagaimana bisa kau menemukan wanita baik-baik jika setiap hari kau bermain di club malam." ujar Diandra "Kau benar.." ucap James tertawa kecil. "Aku hanya menunggu waktu yang tepat, bertemu orang yang tepat.. Just it.." ucapnya sambil memberikan Andrew yang akan di susui Diandra dan mengambil Haris yang sudah tidur nyenyak kemudian menyimpannya di box bayi. "James... Aku merindukan Bara.." ucap Diandra sedih. "Dia akan segera kembali. Kau tak usah khawatir..." ucap James sambil tersenyum manis ke arah Diandra.



Bersambung....

Next part akan ada Haris, Arthur dan percintaan beda generasi mulai berganti
Thanks for reading adn please vote and comments...
muaaaah....

MY PRINCE BARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang