Epilog

22K 608 17
                                    

Ini part terakhir ya, gak bakalan ada ekstra part lagi.


Happy reading....

Anabelle Pov

Aku terkejut ketika mengetahui, Hera pembunuh kekasihku mengalami kecelakaan dan cacat. Aku benci kenapa orang cacat bisa bebas hukuman? Sungguh tak adil!!

Haris berusaha menenangkanku, ya semenjak aku tahu Hera bebas. Aku tak bisa tidur nyenyak sama sekali, apa aku harus menemuinya untuk memutuskan rasa penasaranku? Aku menghela nafas. "Apa yang kau pikirkan sayang?" tanya Haris lembut. Aku menatap manik matanya yang teduh. "Aku ingin bertemu dengan Hera..." ucapku dan Haris tampak terkejut. "Kau serius?" tanya dia dan aku mengangguk.

Keesokan harinya...
Aku memasuki ruangan yang cukup luas, disana Hera dengan wajah cacatnya sedang memandang sebuah lukisan abstrak. "Hera..." ucapku dan wanita itu langsung melihat ke arahku. "Sudah melahirkan huh?" tanya Hera datar dan aku mengangguk. "Aku takkan meminta maaf, aku rasa membunuh James adalah hal tang sangat tepat. Kau dan aku sama-sama tidak bisa memiliki!" ucapnya sambil tertawa, membuatku geram. "Aku kesini bukan untuk memintamu untuk meminta maaf, karena aku takkan pernah memaafkanmu!" ucapku pedas membuat tawa wanita gila berhenti. "Aku akan menyusul James, dan aku jamin kau takkan bahagia jika mendengar kabar aku disana dan James bahagia..." ucapnya membuatku merasa geli. "Percaya diri sekali kau?" ejekku dan Hera malah tertawa. "Aku sudah menikah, dan aku bahagia!" ucapku dan Haris menggenggam tanganku dengan erat. Hera melihat tangan kami yang sudah di hiasi cincin pernikahan. "Sejak kapan kau menjadi pedofil Haris? Aku jadi suka kau yang sekarang!" ucap Hera tak tahu malu. Haris hanya menyeringai, sambil menatap dingin ke arah Hera. "Dulu kau seperti banci, melow dan lemah. Anabelle apa perlu aku sekarang mengejar Haris?" goda Hera membuatku geram namun Haris menahanku lalu menciumku dengan lembut dan seduktif, membuatku terengah dan meremang. Haris melepaskan pagutannya dan Hera tampak marah. "Aku benci kau Anabelle, kau jalang sama seperti Diandra!!" jeritnya lalu pergi meninggalkan kami.



Aku tersenyum, kenapa bisa kami malah membuat Hera makin murka? Tadinya aku hanya ingin melihatnya dan berusaha memaafkannya. Bukan membuat dia marah. "Kau memikirkan Hera?" tanya Haris dan aku mengangguk. "Kenapa kau menciumku?" tanyaku penasaran. "Aku tahu apa yang ada di kepala Hera." ucap Haris singkat. "Aku tak mengerti?" ucapku "Dikepalanya hanya ada ambisi dan seks. Dengan melihatku menciummu, aku harap dia sadar. Dia takkan pernah mampu melukaimu dan menghancurkan hidupmu. Kenapa? Karena ada aku yang akan selalu menjaganya. Hera takkan berani melukaiku..." ucapnya santai.

Ponsel Haris berdering, dia mengangkatnya dan seketika Haris memutar arah. "Kenapa?" tanyaku bingung. "Hera bunuh diri!" ucapnya, aku cukup shock, apa karena kejadian tadi Hera putus asa??

Aku menatap tubuh Hera yang sudah terbujur kaku, baru tadi aku menemuinya. "Anabelle..." bisik Haris dan aku melihat Haris menyodorkan surat. Aku segera membuka dan membacanya.

Anabelle....

Aku telah memisahkanmu dengan James, seperti janjiku. Aku menyusul James disana, kau tunggulah kabar menyakitkan dariku. James akan menjadi milikku untuk selamanya.

Hera

Aku menggelengkan kepala, Hera memang gila! "Haris, aku ingin pulang. Aku rindu anak-anakku." ucapku. Kami pun segera pergi ke mansion, biarlah keluarga Smith mengurus Hera

Aku menatap wajah suamiku, aku mencintainya walau rasa cintaku takkan pernah sama dengan rasa cintaku kepada James. "Anabelle... i love you.." bisik Haris. "Love you too.." balasku sambil menggenggam erat tangan Haris.


Kebencian hanya akan membuat kita gila
Kebencian hanya akan merusak yang ada
Kebencian hanya akan berakhir dengan kehancuran
Apa untungnya membenci?
Kebencian hanya akan membuang waktu kita dengan percuma untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya....

MY PRINCE BARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang