Part 58 : Trouble

10.4K 473 2
                                    

Happy reading....



Anabelle Pov

Aku heran, tumben James tidak pulang ke apartemennya. Semalaman aku menunggunya dan ponselnya selalu sibuk ketika aku menghubunginya. Ada apa? Aku segera pergi ke kantornya dan disana tak ada sekretarisnya maupun James. Aku bingung harus mencarinya kemana. "Hai..." sapa Hera wanita ular itu. "Sedang apa kau disini?"tanyaku dingin. "Hey gadis kecil, sopan sedikit pada Kakakmu ini.." ucapnya judes. Aku memijit keningku yang tak sakit. "Kau tak tahu jika sekertarisnya sedang keguguran dan James menemaninya? Jangan bilang juga kau tak tahu kalau Jamesmu itulah menghamilinya.." sindir Hera sambil tertawa mengejek lalu pergi meninggalkanku.

Aku shock, aku tak percaya James seperti itu. Apa selama ini dia menghianatiku? Aku segera menuju rumah sakit terdekat dan mencari informasi tentang sekretarisnya. Dan ya aku menemukannya ruang dimana Selena di rawat dengan penanggung jawab atas mama James Robertsen. Aku memasuki ruangannya dan melihat mereka sedang berpelukan. James tampak sedih dan beberapa kali aku mendengarnya meminta maaf. "Minta maaf untuk apa?" tanyaku membuat mereka melihat ke arahku dan James tampak terkejut. "Anabelle?" ucapnya. "Aku mencarimu dan rupanya kau disini.." ucapku ketus. James hanya diam saja. "Apa yang sebenarnya terjadi?"tanyaku. "Ini tak seperti yang kau bayangkan Anabelle..." tukas Selena yang tak enak dengan sikap diam James. "Oh ya, kau bisa jelaskan?" tanyaku tajam. "Kau pulanglah. Tunggu aku di rumah." ucap James dingin, ini pertama kalinya dia bersikap seperti itu padaku. "Tapi.." James langsung memotong pembicaraanku. "Pulang, atau aku takkan pernah menemuimu lagi!" ancamnya membuat hatiku sakit. "Oh, kau tak perlu repot untuk menemuiku lagi.. Bye uncle James!!"tukasku sambil pergi meninggalkan mereka.

Apa James mengejarku? Tidak, dia sama sekali tidak mengejarku. Jadi begini rasanya di campakan oleh seorang robertsen? Aku segera mengemasi barang-barangku, tujuanku hanya satu. Albert!



James Pov

Aku kesal dengan kedatangan Anabelle yang datang pada saat yang tidak tepat. "Kenapa kau kasar pada kekasihmu?" tanya Selena heran. "Dia akan banyak bertanya dan aku akan tambah stres..." tukasku, Selena tersenyum "Kau tahu kalau dia cemburu? Bagaimana kalau dia kabur?" tanya Selena. "Dia takkan kemana mana..." tukasku. "Kau yakin?" tanya Selena. Sialnya aku juga tak yakin jerit batinku. "Kejar dia!" ucap Selena dan aku mengangguk lalu segera pergi mengejarnya.

Aku melihat Anabelle sedang memasukan pakaiannya ke dalam koper. "Mau pergi kemana?" tanyaku mengagetkan gadis cantik itu. "Bukan urusanmu!" ucapnya ketus. "Kau milikku dan kau tak bisa meninggalkanku..." ucapku sambil memeluknya namun dia meronta. "Cukup James!" tolaknya. "Aku bukan milikmu, atau siapapun!" ucapnya galak. "Kau kenapa?" tanyaku "Kau yang kenapa? Kenapa kau mempermainkan aku Uncle James? Setelah bosan kau mencampakanku seperti ini?!" jeritnya histeris. "Seperti apa? Oke aku salah tak mengangkat teleponmu. Tapi kenapa tak kau tanyakan alasannya?" ucapku mencoba menenangkannya. "Aku sudah tahu alasannya." ucapnya ketus. "Apa?" tanyaku. "Kau sedang mengurusi kekasihmu yang sedang keguguran!" bentaknya sambil mendorong tubuhku agar aku menjauh. Aku terkekeh, alasan darimana itu. "Kau becanda?" ucapku sambil menahan tawa dan gadis itu melotot ke arahku. "Tak lucu James.." teriaknya dan aku menerkamnya. Menindih tubuhnya. Nafas Anabelle mulai tersenggal senggal, entah karena marah atau gairah. "Aku memang memerawani Selena, tapi bukan aku yang menghamilinya.. Dan jangan menilaiku seperti ini lagi. Aku tak pernah melepaskan spermaku di rahim wanita manapun kecuali di rahimmu..." bisikku membuat wajah cantiknya merona. "Hera bilang Selena hamil anakmu.." ucapnya membuatku menggelengkan kepala. "Kau percaya wanita gila itu dari pada aku?" tanyaku heran. "Kau harus percaya padaku Anabelle, apapun yang terjadi kau harus percaya padaku. " ucapku sambil mengecup bibirnya dengan lembut. "Emh... ya.. Aku menolong Selena, karena aku merasa iba. Dia sekretarisku dan andai aku tak membiarkan Arthur menidurinya ini takkan terjadi padanya. Aku merasa bersalah padanya Anabelle.." ucapku dan dengan lembut Anabelle mengusap rahangku. "Arthur merampas harta Selena dan memukulinya hingga keguguran... Aku mohon kau mengerti posisiku... Dan memaafkanku.. Aku hanya ingin membantunya!" bisiknya. "Oke, aku mengerti.." desahnya karena aku meremas bokongnya dengan lembut. "Oke, thanks baby.. " ucapku sambil melepaskan pakaiannya. "Jadi kau takkan pergi?" tanyaku dan Anabelle tersenyum "Mana mungkin aku bisa pergi dalam keadaan telanjang dan di tindih seperti ini! " ucapnya sambil terkekeh, aku tertawa lalu mengecup bibirnya yang seksi. Kami pun bercinta, melepaskan semua hasrat dan gairah kami.





Selena Pov


Aku meminum obatku dan wanita sinting itu mendatangiku ke rumah sakit. "Mau apa kau kesini?" tanyaku. "Anak Arthur huh?"tanya Hera soal bayiku yang keguguran. "Apa maumu?" tanyaku ketus. "Hancurkan hubungan James dan anak kecil itu dan kau selamat..." ancamnya. "Aku tak mau, kau mau membunuhku pun silahkan. Hidupku sudah hancur!" desisku galak dan wanita gila itu tertawa lalu menatapku tajam. "Oke, aku memang sudah tak membutuhkanmu lagi!" ucapnya sambil berlalu dari hadapanku. Aku merasa dadaku sesak. "Oh ya, obat yang kau minum barusan. Itu hadiah dariku.." ucapnya sambil pergi dan menutup pintu. Aku merasa kepalaku pening, tubuhku menegang dan urat syarafku terasa putus semua. Aku segera mencari kertas dan menulis pesan untuk James namun hanya namanya yang bisa aku tulis. Aku merasa sesuatu menyabut dan mengambil semua nafas yang aku miliki....



Bersambung...

MY PRINCE BARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang