Part 59 : Kematian

10.4K 497 3
                                    

Happy Reading.....



Author Pov

James memeluk Anabelle dengan erat, hampir tidak bisa bernafas. "James..." bisik Anabelle bingung dengan kelakuan kekasihnya dan James terkekeh. "Gemas..." ucapnya. Ponsel James berdering dan dia melihat Ben menghubunginya.

"Ada apa?"

"Tidak mungkin, aku akan segera kesana!"

James langsung berdiri. "Ada apa?" tanya Anabelle penasaran. "Selena meninggal..." ucap James lemah. Anabelle terbelalak kaget.

Aku menatap jasad Selena yang sudah terbujur kaku dan mulut berbusa. "Dia dibunuh dan dia menulis namamu di secarik kertas..." ucap Ben dan aku memijat keningku yang sakit. Aku pun di introgasi oleh pihak kepolisian, hampir 12 jam aku ditanyai oleh pertanyaan yang sama. Namun akhirnya aku boleh pulang dan anehnya, kasus ini di tutup.

Anabelle memelukku erat "Kau kenapa melamun uncle?" tanya Anabelle sambil mengelus punggungku. "Ada yang aneh Anabelle. Kenapa kasus kematiannya tiba-tiba di tutup?" gumanku dan Anabelle pun mengangguk. "Aku sedang menyelidikinya bersama Ben, aah.... dia sekretarisku yang handal." ucapku sedih. "Aku tahu, semoga arwahnya tenang disana..." ucap Anabelle.

Kami berencana ke ibukota minggu ini dan aku sudah mempersiapkan cincin untuk melamar Anabelle di hadapan orang tuanya tanpa sepengetahuan Anabelle. Gadis itu tampak cemas dan gusar, namun aku coba menenangkannya. "Kau jangan terlalu khawatir, aku takut kau sakit.." ucapku sambil mengelus pundaknya. "Aku benar-benar takut James..." ucapnya "Harusnya aku yang takut, di hajar oleh mom dan daddy mu!" kekehku membuat Anabelle tersenyum. Aku mengecup bibirnya. "Pesawatku sudah siap, kita jalan.." ucapku sambil menjalankan mobilku menuju bandara.

Kami tiba tepat pukul 11 pagi, Anabelle menatapku tegang dan aku hanya bisa tersenyum dan mengusap rambutnya penuh dengan kasih sayang. Kami sudah berada di depan rumah Bara dan memarkirkan mobil kami. "Anabelle..." teriak Diandra bahagia sambil memeluk Anabelle. "James, kau menjaga anakku dengan baik. Terima kasih..." ucap Bara sambil menepuk pundakku.


Diandra mengiring kami ke ruang makan dan kami pun makan siang bersama.."Masakan mom tiada duanya, walau uncle James selalu memasak untukku dan masakannya lezat, tapi aku tetap merindukan masakan mom!" ucap Anabelle seperti sebuah perpisahan. Aku tersenyum.

Selesai makan kami langsung ke ruang keluarga karena aku sudah memberi kode kepada Bara, ada yang ingin aku sampaikan.

Mereka berkumpul, Bara, Aber, Diandra, Si kembar tiga dan kembar dua. Anabelle berdiri tepat di sampingku, aku menatap wajahnya yang memucat lalu bersimpuh di hadapannya dan membuka kotak beludru berisi cincin berlian yang indah. "Anabelle, maukah kau menikah denganku?" ucapku melamar Anabelle di depan keluarganya. "Apaa??" teriak Bara kaget dan membuat tubuh Anabelle menegang dan wajahnya semakin memucat.



Bersambung...

Aku pengen punya kekasih seperti James hehehe....Hayo kalian mau gak?Jarang cowok nekad yang melamar kekasihnya didepan keluarga si wanita.

Thanks for reading jangan lupa vote dan komen ya

love u
muaaah.....

MY PRINCE BARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang