Part 26 : Bertahan

14.5K 735 8
                                    

21++
Happy reading...

Hera mengerjapkan matanya dan berusaha mengingat apa yang terjadi, kepalanya terasa sakit dan berat. "Kau sudah sadar sayang?" ucap Diandra sambil menyodorkan aspirin dan air putih. "Mom... apa yang terjadi?" tanya Hera setengah sadar. "Kau mabuk, Bara yang mengantarmu kesini." ucap diandra sambil menyimpan gelas yang diminum setengahnya oleh Hera. Hera teringat, ya dia mabuk karena tahu ayahnya di jebloskan ke penjara. Air matanya mulai menggenang "Kita harus kuat dan sabar anakku, demi ayah..." ucap Diandra sambil memeluk anak tirinya dengan penuh kasih sayang. "Aku tak mau ayah menderita!!" isak Hera "Aku pun sama, kau jangan khawatir. Haris dan Bara akan mengeluarkan ayah segera!" ucap Diandra mencoba menghibur Hera. Namun aneh reaksi Hera diluar dugaan, dia kembali histeris sehingga   Bara mendekatinya dan menyuruh Diandra menjauh.





Diandra Pov

Aku bingung dengan reaksi Hera yang terlalu berlebihan, seolah-olah Abraham tak bisa diselamatkan dan meninggal. Selama Abraham masih hidup aku yakin dia pria berpengalaman takkan mungkin membiarkan dirinya celaka dan mati konyol. Ponselku berdering dan itu dari Haris "Haris..." ucapku "Kau baik-baik saja?" tanya Haris di seberang sana "Emmh... iya aku baik. Kau?" tanyaku "Aku punya kabar buruk, tapi kau harus kuat!"  ucap Haris "Ya?" jawabku mencoba tenang menutupi kegelisahanku. "Aku tak bisa membebaskan Abraham, karena kasus yang sudah-sudah. Akan sangat sulit buatku membebaskannya!" ucap Haris membuat tubuhku tegang, aku menangis "Jadi apa yang akan terjadi pada suamiku Har?" tanyaku sambil terisak. "Dia akan dipenjara, lama..." ucapnya "Apa aku bisa menengoknya sekarang?" tanyaku "Tidak sekarang, mungkin beberapa bulan kedepan sampai kasusnya di putuskan pengadilan!" ucap Haris membuatku putus asa. Aku terkulai lemas, aku akan terpisah lama dengan suamiku, kekasihku yang sangat aku cintai.


******

Beberapa bulan kemudian aku kembali ke Indonesia dan tinggal di mansion Haris. Aku sangat merindukan Abraham namun Haris dan Bara selalu sibuk. Yang aku heran Hera berangkat ke Indonesia lebih dulu, dia sebulan lalu sudah pulang ke sini dan tak pernah memberiku kabar. Aku sangat khawatir dengan Hera, walau dia sudah dewasa tapi dia anaknya Abraham dan aku peduli dengan siapapun yang ada hubungannya dengan suamiku.

Aku menggendong Aber yang sudah berusia 9 bulan bayi malang yang dulu terpisah dengan ibunya sekarang harus terpisah dari ayahnya. Aku mencium anakku dengan penuh kasih sayang. "Aber.... kita jalan-jalan yuk?" ajakku sambil membawanya ke mansion belakang Haris yang penuh dengan bunga. Dari dulu inilah tempat favoritku di mansion Haris.


Bara Pov

Aku tak menyangka dalang dibalik semua ini adalah orang yang aku sayangi. Aku menggeram kesal menahan amarahku "Apa Abraham tahu?" ucapku frustasi. "Abraham sudah  curiga jauh-jauh hari pada mereka. Walau Abraham terpukul membayangkanya tapi perkiraannya tepat!" ucap Haris. "Abraham kesehatannya mulai menurun!" ucap Bara sedih "Ya, dia sering muntah-muntah dan tak mau makan. Aku bingung harus membujuknya seperti apa!" ucap Haris.

Abraham sebenarnya hanya dipenjara kurang lebih sebulan, jangan sebut aku Bara Prakasa kalau aku tak bisa mengeluarkan orang dari penjara apa lagi hanya sebatas kasus narkoba. Aku, Haris dan Abraham sepakat merahasiakan ini, karena kami yakin ada orang dalam. Setelah kami selidiki seksama ternyata benar. Nano dan Hera berkhianat.

Aku tahu Abraham terpukul anak gadisnya tega menyakiti ayahnya, sekarang kami tinggal menunggu motifnya karena Hera gadis yang pintar. Dia menghilang dari Italia untuk menghindari kemurkaan Abraham. "Kau sudah menemukan keberadaan Hera?" tanya Abraham. Aku hanya menggelengkan kepala "Jika kalian menemukannya, culik dia dan berikan padaku!" ucap Abraham "Kau takkan menemui Diandra? Dia sangat merindukanmu.." ucapku mengingatkan sudah lebih dari dua bulan Abraham mengabaikannya. " Aku malas berhubungan dengan wanita!" ucapnya sambil pergi ke kamarnya. Aku hanya bisa menghela nafas. Wajar Abraham kecewa pada wanita karena anaknya wanita dan pikiran abraham masih sangat kacau. Aku bisa melihat kekecewaan dan tanda tanya di hatinya. Andai aku jadi dia aku takkan memaafkan anaknya dan menghabiskan waktu tuaku dengan Diandra di suatu pulau terpencil.

MY PRINCE BARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang