Part 9 : Pelepasan

23.8K 1K 6
                                    

Warning 21+++
Ingat cerita takkan rame klo gk ada percintaannya xixixixi....
Jadilah pembaca yang bijak yang masih di bawah umur don't try to read this part.

Happy reading... muaaah....

Diandra Pov

Aku tak peduli lagi, percintaan kami yang dulu sempat tertunda dan aku ragu untuk memberikannya. Sekarang aku ikhlas dia merenggut kehormatanku, justru aku bangga karena memberikannya pada Bara, lelaki yang aku cintai dan kurasa dia pantas karena berusaha mempertahankanku dari si Dragon yang entah siapa dia.

Dia melepaskan seluruh pakaianku, mengecup tiap lekuk tubuhku meremas payudaraku dengan lembut, dan menjilatinya dengan nikmat. Aku hanya bisa mengerang, menikmati setiap sentuhannya. Dia meraba vaginaku "Diandra kau sudah basah!" bisiknya sambil menjilatiku turun dari dada ke perut kemudian ke selangkanganku. Bibirnya menghisap kuat setiap kulit yang dilaluinya, memberikan tanda kepemilikan di tubuhku. Bara menjilati daerah sensitifku dengan rakus, lidahnya menjelajahi klitorisku dengan sesekali di hisapnya. Lidahnya menusuk-nusuk vaginaku. "Baraa... aku tak tahan!!" erangku menahan orgasme yang kian memuncak. Aku meregangkan tubuhku kutekan wajah Bara di selangkanganku menahan nikmat yang tak terkira. Bara terkekeh melihatku seperti itu kemudian lemas tak berkutik. "Emmh... sayang, giliranku!" ucapnya sambil tersenyum smirk kepadaku. Bara menuntun kejantanannya ke bagian intiku. Aku hanya melenguh lelah, sedikit demi sedikit batangnya melesak masuk dan membuatku mengejang "Sakiit..." rintihku, aku merasa ada sesuatu yang robek dan perih di bagian intiku. Bara mengecupku lembut kemudian mencium leherku agar aku kembali bergairah dan melupakan rasa sakitku, dia memilin putingku dengan lembut. Dan berhasil!!

Aku mengerang menahan gesekan penisnya diantara dinding vaginaku. "Bara.."racauku. Bara mulai memaju mundurkan pinggulnya perlahan kemudian cepat. Membuat gunung kembarku bergetar. "Nikmat Diandra..." Desah Bara parau.

Kami pun terus saling memberi kepuasan satu sama lain sehingga kami mendapatkan pelepasan secara bersamaan. Bara memeluk erat tubuhku. Cairannya keluar hangat membasahi rongga rahimku. Bara menciumi pucuk kepalaku dengan penuh perasaan kemudian menidurkan kepalaku di dadanya dan memelukku. Seperti tidak mau melepaskanku walau hanya sedetik, kami pun kemudian tertidur memimpikan kisah cinta kami yang indah.

Aku menatap sinar pagi yang mulai menerobos masuk jendela kamarku. Bara tampak tertidur pulas disampingku. Aku menatapnya tak percaya, akhirnya pria inilah yang pertama kali menikmati tubuhku. Tiba-tiba sahabat yang sungguh menyebalkan itu datang. "Baraaa..." Teriak Nano sambil menggebrak pintu kamarku.



Bara Pov

Damn it!! Si kepo ini menerobos masuk ke kamarku lagi, aku mendengus kesal. "Akhirnya kau melepas keperjakaanmu juga dude!" jawabnya polos, membuatku malu setengah mati di hadapan Diandra yang terkejut. " Ini pengalaman pertama dia memerawani anak orang!!" ucap Nano sambil tertawa berguling guling di sofa seperti orang gila. "Benarkah?" tanya Diandra tak percaya. Aku hanya menggeram kesal "Tidak bisa kah kau tidak mengganggu malam pertama kami?" ucapku ketus. "Malam??" tanya Nano sambil mengerutkan kening nya "Kau tak sadar hari sudah siang?" ucapnya sambil kembali tertawa. "Kau hanya membuatku pusing!!" tukasku sambil melempar bantal ke arah Nano. "Kalian mau seks in the morning?" tawar Nano menyebalkan sambil berlari keluar dari kamar. Aku mendengus kesal, aku melirik ke arah Diandra yang dari tadi wajahnya sudah merah padam.

"Jadi itu pertama buatmu?" tanya Diandra ragu. "Tentu saja" ucapku masih kesal "Hmm.. bagus untuk pemula!" gumannya tapi masih jelas di telingaku. "Apa kau meragukanku?" tanyaku sambil meremas buah dadanya yang sedari tadi tidak dia tutupi. "Bara cukuppphh..." rintihnya menahan tanganku yang sedang asik memilin putingnya yang berwarna merah muda. "Aku masih ingin...." ucapku sambil memperlihatkan kejantananku yang sudah menegang kembali. "Oh shit!" rutuknya namun aku segera memasukkan kejantananku ke mulut Diandra. "Kulum sayang!!" pintaku sambil mendesah merasakan kelembaban rongga mulutnya "Ssh..." desisku ketika dia menghisap kepala juniorku. Aku melepaskan juniorku dari mulutnya dan merebahkan tubuh Diandra dan memasukinya secara perlahan. Kami kembali bercinta lagi menikmati setiap detik waktu yang tersisa.



MY PRINCE BARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang