Part 46 : My Uncle

11.5K 577 9
                                    

Warning 18++

Happy reading...




Anabelle Pov

Aku kecewa dengan uncle James yang menghilang begitu saja setelah aku berikan ciuman pertamaku. Entahlah aku sangat menyukai uncle James, dia pria tertampan buatku, pria sempurna walau pun umur kami terpaut 20 tahun dan dia pantas menjadi ayahku.

Aku suntuk dan teman-temanku mengajakku clubing ke 78Club yang terkenal itu.

Aku berdandan tipis, aku tak ingin menarik perhatian laki-laki hidung belang disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berdandan tipis, aku tak ingin menarik perhatian laki-laki hidung belang disana. Aku masih mengharapkan uncle-ku. Mungkin bukan hanya ciuman pertama, aku bahkan rela menyerahkan keperawanku untuk Uncle James. Hahaha.... pikiranku sudah sinting!!

Aku memasuki club yang cukup memekakkan telinga, banyak wanita jalang yang berpakaian minim dan bergoyang sambil mabuk. "Anabelle, kau duduk saja dipojok itu, aku mau menemui temanku.." ucap Sandra. Aku menurut, aku mencari tempat di pojok, aku duduk dan tatapanku berhenti pada sosok pria yang sedang di blow job oleh jalang berambut pirang. Aku menghampiri pria yang sedang mendesah dan menumpahkan cairannya di wajah wanita itu. "Uncle James?" tanyaku, pria bernetra hijau itu tampak kaget melihatku. "Anabelle..??" ucapnya serak, aku segera melarikan diriku keluar dari club. Aku sakit hati dan juga jijik melihat sikapnya. selama 5 tahun aku menunggunya dan sekarang aku bertemu dengan paman berengsek itu sedang melepaskan hasratnya dengan pelacur, didepan mataku!!

Uncle James berhasil menarik tubuhku hingga membentur tubuhnya yang atletis. "Lepaskan aku!!" teriakku kesal. "Kau kenapa?" tanya Uncle James bingung. Aku menatap netra hijaunya. "Kenapa kau menghilang? Apa kau tak tahu aku selalu menunggumu uncle James! Dan kau pasti sengaja hah??!!" ucapku dengan tatapan tajam. Pria tampan itu mengelus rambutnya kasar. "Aku antar kau pulang!" ucapnya sambil menyeretku masuk ke mobilnya. Selama perjalanan pulang aku mengunci mulutku rapat rapat walau uncle James sesekali bertanya aku tak mau menjawabnya. Aku kecewa dan aku sakit hati. Aku benci uncle James!!

James Pov

Aku kaget bisa menemukan gadis kecilku di club malam, dia bukan gadis kecil lagi, tapi gadis yang sangat cantik melebihi kecantikan Diandra. Aku baru pulang dari Portland dan ingin melepas penatku sejenak di 78 Club, namun sayang aku malah bertemu Anabelle. "Kenapa kau ada di club itu?" tanyaku mulai memberanikan diri buka suara. Namun gadis itu diam seribu bahasa, aku menatap wajahnya namun dia membuang muka. Aku tepikan mobilku dan menarik wajah Anabelle agar dia tak membuang wajahnya lagi. "Aku tak suka di abaikan Anabelle.." ucapku cukup dingin membuat mata Anabelle berkaca-kaca dan menumpahkan air matanya. "Maafkan aku..." ucapku sambil memeluk dan mengecup keningnya, aku sangat merindukan Anabelle. Aku tahu baginya aku sempurna, pangeran impiannya. Tapi aku tak sesempurna itu, dia tak tahu siapa aku sebenarnya apa lagi jika aku mencintai Anabelle aku tak mau julukanku sebagai bajingan berubah menjadi pedofil. "Kenapa kau menghilang?" tanya gadis itu sedih. "Aku sengaja... Anabelle... Aku tak mau perasaanmu padaku terus berkembang.." ucapku meyakinkannya bahwa hubungan antara kita salah. "Kenapa?" tanya dia sambil terisak. "Anabelle... aku bukan pria sesempurna yang kau impikan. Aku tidak seperti yang kau bayangkan. Aku tak pantas untukmu!" ucapku penuh penekanan. Anabelle menatapku tajam "Yang berhak memutuskan kau pantas untukku bukan kau uncle..." isaknya perih. Aku terdiam, aku tahu Anabelle sekeras kepala seperti Abraham. "Apa itu yang kau lakukan setiap malam?" tanya dia penasaran "Yes.. setiap laki-laki butuh pelepasan." ucapku sambi terkekeh. "Kenapa kau tak melakukannya dengan kekasihmu?" tanya Anabelle penasaran. "Aku tak pernah tidur dengan wanita yang sama Anabelle!" ucapku jujur dan aku berharap dia jijik padaku dan menjauh. "Kenapa kau tak menikah?" tanya dia lagi. Aku menyeringai. "Jangan ikut campur dalam kehidupanku Anabelle.." ucapku mulai kesal. "Bagaimana malam ini kau melakukannya denganku?" ucap gadis itu cukup berani. aku mengeraskan rahangku dan memukul roda kemudi membuatnya tersentak kaget. "Aku mencintaimu dan aku menghargaimu juga keluargamu. Aku tak mungkin melakukan sesuatu yang bisa menyakiti kalian semua!" bentakku kesal membuat Anabelle terbelalak kaget.


Anabelle Pov

Uncle James mengeraskan rahangnya dan memukul roda kemudi membuatku kaget. "Aku mencintaimu dan aku menghargaimu juga keluargamu. Aku tak mungkin melakukan sesuatu yang bisa menyakiti kalian semua!" teriaknya kesal membuatku terbelalak kaget. Mencintaiku? Jadi uncle James juga mencintaiku. "Itu alasan aku menghindarimu, aku tak mau merusakmu. Kau punya masa depan dan kau pantas mencintai pria yang jauh lebih baik dariku." ucapnya lirih. Aku membuka pintu mobil, keluar dari mobil Uncle James karena entahlah aku merasa sesak didalam sana. Aku mencintainya dan orang yang mencintaiku malah dengan enteng memintaku mencari pria lain, dia pikir perasaanku ini apa? Ban motor apa yang harus di ganti setahun sekali. Uncle James menarik tanganku dan memelukku erat membuat tubuhku melemas. Aroma tubuhnya yang sangat aku rindukan dan nafas panasnya. "Apa kau benar-benar mencintaiku?" tanya uncle James. "Yes... uncle. Tidak cukupkah dengan penbuktian aku menunggumu selama ini?" tanyaku tajam. Uncle James terkekeh. "Kenapa kau ketawa?" protesku kesal."Tapi aku tak sesetia dirimu manis.." ucapnya sambil menjawil hidungku. "Aku bukan anak kecil lagi Uncle, aku akan menerima kau apa adanya asal kau tidak seperti itu lagi." ucapku sambil menatap netra hijaunya yang menenangkan. "Emh... Aku bukan pedofil!" bisiknya lembut "Ya mungkin aku akan jadi pedofil!" ucapnya lagi sambil menjilat telingaku. "Uncle..." desahku. Shit!! lelaki tua ini begitu menggairahkan dan hanya satu jilatan kewanitaanku berkedut dan terasa basah. "Basah heh" godanya membuat wajahku merona. Bagaimana dia tahu? "Aku cuma menebak dan wajahmu merona." ucapnya sambil mendorong tubuhku sampai menyender ke mobilnya. "Uncle, kau menyebalkan!" protesku kesal. "Tapi kau suka, kan?" godanya sambil menatapku intens. Nafasnya mulai memberat membuat jantungku berdegup kencang. Jarak wajahnya hanya beberapa senti saja dengan wajahku. Uncle James menempelkan bibir hangat dan basahnya di bibirku, mengecup, menjilat dan melumat bibirku dengan lihai. Aku mendesah membuat uncle James memasukan lidahnya ke lidahku dan bermain disana. Nafas pria itu kian berat, ketika uncle meremas buah dadaku. "Anabelle..." bisiknya sambil melepaskan ciumannya. "Heh?" tanyaku bingung. " God.. fucking big boobs..." desahnya sambil memelukku erat.


Bersambung...

Enaknya Anabelle di jodohin sama Haris apa sama James ya? Persamaan mereka sama-sama berumur jauh dengan Anabelle dan sama-sama tampan mapan. Perbedaannya Haris trauma jadi menjauhi wanita sedangkan James trauma dan menjadikan dia seorang player...

Thanks for reading and please coment and vote
Biar aku bahagia hehehe...

muaaah...

MY PRINCE BARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang