Andai Engkau Tau..

913 50 5
                                    

Author: Qhariesta ^^

Adakah yang menanti lanjutan kisah INI????

Happy Reading yahhh 😀😀

***

Dengarkanlah aku cerita hatiku
Cerita tentangmu
Aku mau ikhlas, ikhlas menyayangimu
Tutuplah matamu
Cukup aku dan Tuhan yang tahu

Aku telah berjanji menyayangimu
Lahir dan batinku
Aku telah berjanji mendampingimu
Lahir dan batinku

Dengan lihai, petikan guitar Dan alunan melody, bergema indah disekeliling ruang persegi itu.
Evan sang pemilik kamar, terlihat asik mendendangkan sebuah lagu yang beradu indah dengan petikan gitarnya.
Terduduk disamping jendala, dengan pandangan menatap keluar, rintikan air hujan menghias indah malam ini.

Andai engkau tau, kusiap mati untukmu

" Cieee... Yang mau mati kagak ngajak-ngajak!"

Evan menghentikan alunan gitarnya, saat suara Dira didengarnya.
Pemuda yang masih mengenakan seragam itu, terlihat memasuki kamar Evan Dan terduduk pada pinggir ranjang.
Pemuda sederhana itu menghela nafas perlahan menatap tingkah sang sahabat.

Dira melepas tas pada punggungnya Dan membuangnya asal, begitupula dengan kemeja yang masih menempel pada seragam putihnya, membuka Dan membuangnya kesegala Arah.
"Lo mau mati demi siapa? Cincau!"
Diraihnya bantal didekatnya Dan dilemparnya kearah Evan yg segera menepisnya.

"Lo ngapain kesini? Kagak tau Sekarang jam berapa,huh?" Evan berdiri Dan meletakkan guitar kembali pada tempat semula, disamping pintu masuk.
"Pengganggu lo! lemper!"

"Gue mau cerita Van," Suaranya terdengar tak bersemangat, "Ini tentang gadis Cinderella gue."

Evan terduduk disamping Dira, gadis Cinderella??
Entah mengapa, bayangan Vega terlintas sempurna pada pemikiran Evan, "Apa dugaannya selama INI, benar?"
Ditatapnya Dira tajam, menunggu pemuda itu melanjutkan perkataannya. "Lo tau dia siapa?"

"Yepp!"

"Siapa? Rania?" Tebak Evan asal, dengan senyum tipisnya.
Dira mengerutkan keningnya, mencoba mengingat satu wajah yang Bari saja disebutkan sang sahabat.
"Rania siapa? dah!"

"Si gendutnya Markie." Penjelasan Evan membuat Dira menggeleng cepat.

"Yakali, sigendut." Ditempelengnya kesal kepala sang sahabat. "Bukan, lebih tepatnya, lo gak akan percaya dengan nama yang bakal gue sebutin."

"Terus siapa?"
Evan berdiri, pemuda itu mendekat pada meja belajarnya, meraih enggan tas Dira yang tergeletak dilantai dan menaruhnya diatas meja belajar, menatap Dira tajam yang kembali bicara.

"Vega."
Jawaban singkat Dira, yang mempu membuat Evan mengangguk pelan.

"Udah gue duga."

***
Vega, gadis itu terasa sulit untuk memejamkan matanya malam ini.
Entah kenapa, ia merasakan malam yang terasa begitu panjang bagi gadis penyuka lagu-lagu bernuansa mello itu.
Lagi, lagi Dan lagi, bayangan Dira terus menghantuinya malam ini.
Berulang Kali, ia menggelengkan kepalanya, menepuk-nepuk pipinya kencang hanya untuk menghilangkan sosok cowok idiot, tapi ternyata usahanya sia-sia, justru bayangan pemuda itu semakin nyata dilihatnya.

"Aaagggrrrhh!"
Ve mengacak rambutnya kesal, sambil berbaring Dan menatap langit-langit kamarnya.
"Gue benci lo!! Cowok idiot!!"

Gadis itu tak pernah menyangka, malamnya akan dibayangi dengan bayangan sosok cowok menyebalkan itu.
INI Kali pertama, Dira hadir sempurna mewarnai malam-malam sepi Ve, padahal selama INI, Davalah sosok yang selalu melengkapi malam-malamnya.
Namun entah kenapa, hari ini sosok Dava tak hadir Dan tergantikan dengan sosok Dira..
Mungkinkah, hatinya telah berpaling Dari sosok Dava??

DivarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang