Aku

396 28 5
                                    

Author: Qhariesta

Happy reading semuahhh 😀

...
"Tunggu sebentar,"
Ve memasuki rumahnya setelah mendapati anggukan pelan Dira.

Hubungan keduanya memang telah berakhir, tapi bukan berarti Dira membiarkan Ve pulang seorang diri, Dira tak sepecundang itu.
Dira menyenderkan tubuhnya pada tiang yang penyanggang rumah sederhana itu.
Dingin! Udara dingin dirasakannya saat ini.

"Cowok idiot!"

Dira berbalik saat Ve menyerukan panggilannya, ditatapnya gadis itu yang mendekat dengan rantang ditangannya.

"Tolong nitip ini buat bunda Dava." Disodorkannya pada Dira yang meraihnya enggan. "Jangan lo buang!"

Dira tersenyum tipis sambil menatap rantang merah ditangannya. "Yailah! Gak sekejam itu juga Ve!"

"Ya udah pulang sana!" Ve mendorong lengan Dira pelan. "Gue mau tidur."

"Ya udah!" Dira mendekat beberapa senti pada Ve yang menatapnya tajam. "Cium pipi dulu!" Ia menaikkan sebelah alisnya sambil mengelus pipi kanannya menggoda.

Ve menjitak kepala Dira kesal. "Idiot! Kita udah putus!!"

"Oh iya! Gue lupa!!" Dira menggaruk tengkuknya dan berlalu pergi.

"Selamat malam dan hati-hati dijalan, cowok idiot!" Ve bersuara pelan, menatap punggung Dira yang mencoba menaiki motor,hingga pemuda itu benar2 pergi dari pandangannya.

...
Dira melangkah pelan memasuki rumahnya, pukul setengah sembilan dan rumah bertingkat itu sudah terlihat sepi.
Dira mendekat pada bi Inah yang sedang membersihkan sisa makan malam diruang makan.
"Nyonya mana?" Tanya Dira sambil meletakkan rantang merah pemberian Ve diatas meja makan.

"Sepertinya dikamar dengan Tuan."
Jawab bi Inah tenang. "Den Dira ingin makan malam? biar bi Inah siapkan." Tawar Bi Inah dengan pandangan menatap Dira yang menggeleng.

"Saya udah makan bi."

"Kalau begitu bibi kebelakang dulu, masih ada pekerjaan yang harus bibi selesaikan."

Dira mengangguk pelan, selang kepergian bi Inah, pemuda itupun melangkah pelan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

...
Pagi... Diawal September..

"Jadi beneran, lo sama Vega 'fix' putus?" Evan yang baru tiba disamping Dira, langsung melemparkan sang sahabat beribu pertanyaan. "Kok bisa?? kapan?? dimana??" semakin tajam Evan menatap Dira, terlihat raut penasaran dalam wajah pemuda sederhana itu. keduanya terlihat duduk dipojokan lapangan.

Dira menarik nafasnya panjang, tak bersemangat mendengarkan setiap ucapan yang terlontar dari bibir sang sahabat.

"Ve itukan gadis cinderella lo Dir, kok bisa lo putus sama dia?? bukaannya lo cinta mati sama Ve?" Evan masih melontarkan pertanyaan, sepertinya pemuda itu tak menyadari mood Dira yang sedang tidak ingin membicarakan masalah itu. "Lemper! lo denger gue?" Dipukulnya lengan Dira kencang, Evan terlihat kesal karena dira justru mengacuhkannya.

"Yah, gue denger!" pandangan pemuda itu lurus kedepan, tepat pada beberapa siswa yang sedang beraksi basket ditengah lapangan.

"SO?" Evan membulatkan matanya, pemuda itu masih menunggu penjelasan Dira tentang putusnya hubungan kasih dengan Ve, sepupunya.

Dira menatap Evan sekilas. "Gue lagi gak mau bahas itu sekarang," pemuda itu berdiri. "Gue mau kekantin, lo mau ikut gak?"

Evan ikut berdiri, seketika pemuda itu menggeleng cepat. "Ogah, gue masih ada urusan!" Evan menaikkan sebelah alisnya diiringi dengan senyuman manisnya.

DivarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang