Author: Qhariesta
....
Pagi yang cerah.
Ve melalui harinya dengan tak bersemangat, karena ia tau hari ini ia akan bertemu dengan Dira, Dan Ve tak ingin itu terjadi.
Kata sebagian orang, Cinta bisa tercipta seiring seringnya bersama, Dan gadis itupun menyadari dirinya Dan Dira lebih sering bersama ketimbang waktu dirinya dengan Dava.
Kesimpulannya, Ve akan lebih mudah jatuh Cinta pada Dira, Bukan??Gadis itu mendudukkan tubuhnya tak bersemangat, ditatapnya Indah, teman sebangkunya yang telah dulu tiba.
Indah menatap Ve dengan ekspresi aneh, tak biasanya didapatinya Ve tak bersemangat seperti ini.
"Kamu kenapa?" Tanyanya pelan pada Ve yang menempelkan kepalanya pada meja kayu. "Tumben gak semangat gini.""Aku gak enak badan, Indah." Ve bersuara pelan, masih pada posisi kepala yang menempel pada meja. "Kayaknya aku demam, karena kemarin sempat kena air hujan."
Penjelasan Ve membuat Indah mengangguk pelan."Tapi kamu suka kan?"
Gadis itu menjauhkan kepalanya Dari meja, menatap Indah dengan tatapan tak mengerti. "Maksud kamu, apa?"
"Kemarin, aku sempat lihat kamu pulang diboncengin sama Dira," Indah menyenggol pelan dengan Ve yang terdiam. "Ayo!!! Kemarin kalian ngapain ajah?" Untuk Kali kedua Indah menyenggol dengan Ve manja. "Ayo! Pasti kalian hujan-hujanan bareng, makanya kamu jadi demam gini! Soo sweet banget sih kalian!"
"Indah! Apaan sih, siapa juga yang hujan-hujanan bareng!" Ve mengelak, pandangannya langsung mengarah pada Dava yang berdiri didepan kelas.
Pemuda itu melambaikan tangannya saat mendapati Vega menatapnya.
"Indah! Aku temui Dava dulu yah!"
Ia berdiri setelah mendapati anggukan Dari Indah, berjalan pelan mendekati Dava yang menyambutnya dengan senyuman."Hai!"
Ve berdiri didepan Dava, gadis itu bersandar pada pintu kelas.
Entah kenapa, setiap Kali menatap senyuman Manis Dava, semangat gadis itu kembali hadir, Dan ia berharap akan selamanya seperti ini."Aku Dari kantin, aku pikir kamu disana," Dava memulai pembicaraan, "Tumben kamu ada dikelas Dan gak bantu-bantu bunda?"
"Hmm, aku lagi gak enak badan Dav, makanya aku lebih milih untuk kekelas." Ve menjelaskan, memang hari ini ia merasakan tubuhnya yang sedikit berat untuk beraktifitas, mungkin karena hujan kemarin.
"Kamu sakit?" Dava mulai menampakkan wajah khawatirnya, ia mendekatkan punggung tangannya menempel pada kening Ve. "Kamu demam."
"Dava," Dijauhkannya pelan punggung tangan Dava, "Aku gak apa-apa Kok, cuma demam biasa."
"Tapi Ve, kamu harus ban...."
"Kalau mau pacaran jangan disini! Digudang sono! Sepi."
Suara tak asing seseorang memotong sempurna perkataan Dava, membuat Dava Dan Ve menatap tajam arah suara itu berasal. Yah! Siapa lagi jika Bukan Dira orangnya.
Dengan gaya santai, pemuda itu melewati keduanya yang saling pandang.
"Oh yah! Aku punya sesuatu untuk kamu," Dava meraba saku seragamnya, terlihat mencari sesuatu, "Ah! Ini!" Disodorkannya sebuah anting bintang pada Ve yang meraihnya heran.
Gadis Manis itu menatap tajam anting bintang pemberian Dava, "Ini buat aku Dav?' Tanyanya tak percaya, rasa her an bercampur bahagiapun tampak jelas pada ekspresi Ve saat ini.
Dava mengangguk pelan mengiyakan, " Yah! Walau gak bisa gantiin anting kamu yang hilang, setidaknya anting itu bisa menjadi penggantinya."
Vega tersenyum lebar, gadis itu tak menyangka Dava akan memberinya anting bintang untuk menggantikan antingnya yang hilang, Tidakkah INI cukup romantis untuk sebuah hubungan persahabatan?
Sekarang? Apakah Hati gadis Ini mampu berpaling Dari pemuda sebaik Dava hanya untuk pemuda semenyebalkan Dira???
Entahlah!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Divario
Teen Fiction.. Tentang hate-love Story pemuda bernama Dira .. Dia Dira, pemuda dengan seribu cara untuk membuat para gadis terasa istimewah, Dan dia Ve, satu-satunya gadis yang menolak keras perhatian tulus Dira. *** "Lo baca, lo bakal jatuh cinta sama Vega!" ...