Author: Qhariesta
Happy reading...
..
“Kita ngapain ke sini?”
Ve menatap sekeliling, wajahnya terlihat bingung saat Dira membawanya kesebuah danau yang cukup luas.
“Dir!”Tak ada jawaban dari mulut Dira, pemuda tinggi itu menuntun Ve dan membawanya mendekat pada gajebo kecil yang terletak tepat disamping danau.
Gajebo yang terbuat dari kayu yang kemudian diberi cat pewarna sehingga terlihat menarik, ditambah dengan beberapa hiasan bunga sebagai pemanis.“Duduk!”
Dira mendudukkan tubuh Ve, gadis itu masih terlihat bingung dan tak mengerti, Dira tersenyum tipis saat mendapati wajah bingung gadis cinderellanya.“Tunggu!”
Dira beranjak cepat mendekatkan jemarinya memetik setangkai mawar kuning, dan kembali menghampiri Ve yang menatapnya tajam, perlahan iapun menyelipkan mawar kuning itu pada telinga kanan Ve. “Manis.” Ia berkata pelan sedikit berbisik dan beralih mengacak poni Ve gemas.“Kita ngapain ke sini?”
Pertanyaan yang belum dijawab Dira kembali dilontarkan gadis mandiri itu, “Jawab, Dira!” katanya penuh penekanan.Dira terduduk disamping kiri Ve, pemuda itupun terlihat menarik nafasnya panjang sebelum ia berusaha untuk menjawab. “Sebenarnya ada yang mau gue omongin sama lo Ve,”
Entah mengapa, seketika pikiran gadis itu seakan melayang jauh, “Kira-kira apa yang akan Dira bicarakan padanya? Apakah sesuatu yang sangat serius?”
“Ini tentang perasaan gue, Ve.”
Dira bangkit dari duduknya, ia berjalan pelan, menyenderkan tubuhnya pada kursi kayu, pandangan tak mengarah pada Ve, melainkan pada langit sore itu yang terlihat mendung.“Maksud kamu?”
Gadis manis itu mencoba menerka setiap kata yang akan diucapkan Dira, untuk sekian kalinya hatinya merasa resah dan gelisah, tapi ia mencoba tetap bersikap biasa.
“Lo taukan kalau gue sayang banget sama Lo,”
Dira mengalihkan pandangan menatap Ve yang terdiam, pemuda itupun tersenyum tipis saat mendapati Ve mengangguk yakin.
“tapi lo Gag pernah Tau kan? Seberapa besar cinta gue buat lo?” Tanyanya lagi yang kali ini dijawab gelengan kepala oleh Ve.“Mungkin seluas samudra, atau setinggi langit?”
Pernyataan polos Ve membuat Dira tersenyum lepas, ia kembali mendekat pada Ve dan mengacak rambut gadis itu gemas, “Bukan, itu terlalu berlebihan,” ia terduduk kembali disamping Ve yang mengernitkan kening.
“Lalu?”
“Cinta dan sayang serta rindu gue buat lo itu,” Dira mengantungkan perkataannya, diraihnya pelan jemari mulus Ve dan didekapnya erat, sangat erat.
“Mungkin tak seluas samudra ataupun setinggi langit, tapi yang pasti rasa ini Gak akan pernah mati, sampai nyawa gue Bener-bener menghilang dari bumi.”Ve menepis pegangan tangan Dira, “cowok idiot!” ia mengkrucutkan bibirnya kesal, mendorong kencang lengan Dira yang tersenyum. “Justru itu lebih lebai dan terkesan sangat alai, idiot!”
“Iya, iya, terus sekarang gue tanya, sebesar apa lo mencintai gue,”
Dira mempertajam penglihatannya, menunggu jawaban dari bibir merah gadis menyuka Mia ayam itu.“Hmm,,” Ve terlihat berfikir, atau lebih tepatnya berpura-pura berfikir, ia memainkan jemarinya dibawah dagu lancipnya, memandang gemas Dira yang masih menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divario
Teen Fiction.. Tentang hate-love Story pemuda bernama Dira .. Dia Dira, pemuda dengan seribu cara untuk membuat para gadis terasa istimewah, Dan dia Ve, satu-satunya gadis yang menolak keras perhatian tulus Dira. *** "Lo baca, lo bakal jatuh cinta sama Vega!" ...