"Ja, ayo sini ikut kita," ajak Doni.
Erza memandang dari kejauhan teman-temannya yang sudah siap keluar kelas.
"Kemana?" Tanya Erza.
"Ikut aja udah," ujar Tio.
Erzapun langsung menghampiri mereka.
"Kita mau kemana?" Tanya Erza.
"Kita mau ngapel bu Yulia," kata Ali.
Sontak Erzapun langsung bersemangat. "Lah, ayo! Dimana bu Yulia emang?" Tanya Erza.
"Tadi lesu, sekarang semangat 45," ketus Doni.
"Yaelah Don, kaya gatau aja, bu Yulia kan moodbooster cowok sekolah kita," kata Ali datar.
"Gue pikir sih dia lagi ada di perpus deh, yuk lah ke perpus," ajak Tio.
Dengan semangat merekapun berlarian menujur perpustakaan
Sesampainya di perpustakaan alhasil tebakan mereka pun benar tentang adanya bu Yulia yang sedang berada di perpustakaan.
Merekapun dorong-dorongan untuk siapa dulu yang berhasil sampai ke bu Yulia.
"Haii buuu," sapa Erza saat tepat berada di depan bu Yulia.
Tak lama Doni, Tio, dan Ali pun sudah berada sebelahnya.
"Ah kalah kan gue," Doni berdecak sebal.
"Kalian kenapa lari-lari?" Tanya bu Yulia.
"Ya pengen ketemu ibu lah bu," jawab Ali cepat dengan memamerkan sederet giginya.
"YaAllah, ters nanti kalian kalo jatoh gimana? Ada-ada aja sih kalian ini," kata bu Yulia mengelus perutnya.
"Ibu udah berapa bulan bu hamilnya?" Tanya Erza penasaran.
"Jalan 5 bulan Za," jawab bu Yulia.
"Bu, gada niatan ngidam perutnya pengen dipegang saya gitu bu?" Tanya Doni polos.
"Ish! Ngga lah, yang ada nanti anak saya jadi kayak kamu, amit-amit deh," jawab bu Yulia.
Sementara itu ketiga temannya hanya cekikikan menahan tawa.
"Kalo kayak saya mah gapapa ya bu?" Tanya Erza.
"Yo gapapa gantengnya mah, asal gak sifatnya aja," jawab bu Yulia.
"Gantengan ge saya bu," ucap Ali.
"Ah ibu, ga asik, puji saya dikit kek bu," kata Doni berdecak sebal.
"Kapan-kapan boleh lah bu kita-kita main ke rumah ibu," ujar Tio.
"Iya bu, seru tuh pasti bu," sambar Erza.
"Iya nanti ya InshaAllah kalo ada waktu," kata bu Yulia tersenyum. "Udah sana kalian masuk kelas, dikit lagi jam istirahat mau abis juga," titah bu Yulia.
"Yah bu, yauda deh kita ke kantin dulu sebentaran," kata Erza.
"Loh, Kantin? Kan ibu nyuruhnya kalian masuk kelas, bukan kantin, gimana sih," bu Yulia berdecak sebal.
"Gapapa lah ibu, kita kan haus, ya gak?" Tanya Ali.
"Ayo ah, cepet, daah ibu, see you ibu," ucap Doni yang langsung lari meninggalkan teman-temannya.
"See you bu!" Semua melakukan hal yang serupa dengan Doni.
"DON! TUNGGUIN GUE WOY!" Teriak Tio.
Bu Yulia yang masih terdiam di tempat hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya. "Astagfirullah," katanya sembari mengelus pelan perutnya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibah
SpiritualMenceritakan seorang gadis remaja bernama Habibah Zafira Syahidiah mengenai kehidupan barunya tentang cara dia menghadapai berbagai masalah yang dia hadapi, serta mengenai minimnya pengalaman masalah kisah percintaan yang akhirnya dia dapat merasaka...