Makasih buat kalian yang udah baca cerita Habibah sampe part ini, dan makasih juga yang udah ngasih kritik dan votenya,
big luv for yall guys 💕🙏
--------------------"Za?" Panggil Ali.
"Hm?"
"Lo langsung pulang? Nanti ngumpul gak?" Tanya Ali seraya Doni dan Tio ikut nimbrung disana.
"Iya. Gue langsung pulang, nanti aja gampang, gue kabarin, oke?" Kata Erza yang langsung pergi dari mereka tampa ada sepatah-dua patah lagi.
"Yauda yuk ah, cabut! Rumah lo ya, Yo?" Kata Doni, yang dijawab anggukan terima saja dari Tio.
"Yang terpenting kulkas masih penuh, 'kan? Gue kangen puding nyokap lo Yo, aduhh! Jadi laperkan gue," kata Ali sembari memegang-megang perutnya itu.
"Lusa kemaren lu baru ke rumah gue dan ngabisin puding jatah gue juga," jawab Tio seraya memberikan toyoran pada Ali.
*****
Sudah beberapa hari ini Erza selalu memperhatikan gerak-gerik Habibah. Pandangannya tak lepas dari wanita itu.
Seperti saat ini, ia sedang memperhatikan perempuan yang sedang menyendiri di bawah pohon rindang dengan hanya ditemani oleh buku yang berada di tangannya.
"Eh! Jangan di liatin terus! Samperin dong," kata Ali sembari menyikut pelan Erza.
"Harus? Oke!" Kata Erza yang langsung meninggalkan teman-temannya.
Kini ia berada tepat di hadapan wanita itu, Habibah.
Seketika Habibah pun merasa terganggu dan melihat sosok yang berada di depannya itu.
"Eh Za? Ada apa?" Tanyanya sembari menutup buku yang sedang ia baca itu.
"Boleh duduk?" Tanyanya yang langsung diberi anggukan oleh Habibah. "Baca apa? Novel?" Tanya Erza.
"Eh, iya ini baca novel, terpaksa aja. Soalnya ada tugas dari guru, makanya baca novel ini," balas Habibah.
"Oh,"
Ah ilah! Ngomong apa lagi ini?! Jadi kaku banget sih gue!
"Pulang nanti, mau bareng gue?" Tanya Erza. "Selain ga suka dikerok, gue juga gak suka penolakan loh," lanjutnya.
"Eh, ngga. Gapapa saya pulang sendiri, banyak angkutan umum kok lagian juga," balas Habibah dengan cepat.
"Za?" Panggil Habibah.
"Hm?"
"Saya ngerasa ga enak, liat deh, banyak banget yang ngeliatin kita Za," kata Habibah tertunduk.
"Oh yauda. Gue ke kelas aja ya kalo gitu, bye!" Kata Erza yang langsung meninggalkan Habibah, tanpa mendengar balasan salam dari Habibah.
"everyone can feels love. Just need a time for change the love to be a real love," salah satu kutipan yang Habibah baca di buku novel tersebut. Sebercak senyum terukir di sana.
*****
"Assalamualaikum, Habi pulang,"
Tak lama seseorang yang berbalut gamis pastel dengan hijab yang senada menghampiri Habibah dan membalas salam Habibah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibah
SpiritualMenceritakan seorang gadis remaja bernama Habibah Zafira Syahidiah mengenai kehidupan barunya tentang cara dia menghadapai berbagai masalah yang dia hadapi, serta mengenai minimnya pengalaman masalah kisah percintaan yang akhirnya dia dapat merasaka...