Erza dan Habibah kini sudah berada disalah satu pusat perbelanjaan yang tidak begitu jauh dari sekolah mereka.
Habibah tengah asik menulusuri rak-rak buku mencari buku yang ia sukai disalah satu toko buku di pusat perbelanjaan tersebut.
Erza hanya mengekorinya dari belakang. Mengikuti kemanapun Habibah pergi mencari buku yang ia sukai.
"Lama banget?" Keluh Erza karena sudah lumayan lama mereka menulusuri toko buku tersebut.
"Gak ada yang bikin saya tertarik bukunya," kata Habibah masih sambil mengambil satu buku yang berada di rak.
"Itu? Gak tertarik juga?" Tanya Erza menarik napas panjang.
"Ngga Eza," kata Habibah sambil menaruhnya kembali ke posisi awal buku tersebut diambil.
"Ya jelas, lo kan tertariknya cuma sama gue," kata Erza menyeringai langsung pergi meninggalkan Habibah.
"Eh—"
Habibah mematung tetapi sedetik kemudian tersadar dan lebih memilih untuk mengekori Erza dari belakangnya.
"Kita sekarang mau ke mana?" Tanya Habibah.
"Lo laper gak?" Tanya Erza sambil menaikan sebelah alisnya.
"Gak laper banget sih, tapi kalo saya makan pasti abis," kata Habibah sambil memegangi perutnya.
"Yauda kita makan aja sekarang," kata Erza. "Lo mau makan apa?" Lanjutnya.
Habibah bergumam. "Apa aja deh asal jangan yang aneh-aneh," kata Habibah.
"Gak aneh-aneh?" Erza mengerutkan dahinya tidak mengerti.
Habibah hanya mengangguk cepat sebagai jawaban untuk menanggapi pertanyaan dari Erza.
"Ya udah deh ayo ikut gue aja udah,"
Mereka berdua berjalan seiringan menuju restoran disalah satu pusat perbelanjaan tersebut.
Sesampainya di sana mereka langsung memilih tempat duduk yang berada di pojokan dan melihat-lihat menu yang ditawarkan oleh restoran itu.
"Saya mau ini, nasi goreng seafood. Eza aku ini satu ya," kata Habibah sambil menunjuk salah satu menu yang ada di restoran.
"Minumannya apaan?" Tanya Erza yang masih melihat-lihat daftar menu makanan.
"Apa ya?" Habibah bergumam. "Eza saya mau es teh manis aja deh," kata Habibah sedetik kemudian.
"Ya udah," kata Erza yang setelah itu memanggil salah satu pelayang di restoran tersebut untuk datang ke mejanya. "Mba nasi goreng seafood dua, es teh manisnya juga dua ya," lanjutnya.
"Sudah? Apa ada tambahan lain?" Tanya pelayan itu.
"Tidak a—"
"Sama onion ring deh mba satu," potong Habibah dengan nada sumringah.
"Baiklah, dimohon tunggu sebentar ya mba.. mas," kata pelayan tersebut berangsur pergi meninggalkan mereka.
"Banyak juga makannya lo," kata Erza terkekeh.
"Ih Eza kan onion ring mah cuma camilan aja," kata Habibah berdecak sebal.
Erza tersenyum mendengar jawaban Habibah. "Abis ini mau kemana?" Tanya Erza.
"Mau lanjut kuliah kayanya,"
"Bukan itu maksudnya Zafira," kata Erza menarik napas panjang. "Maksud gue, abis ini kita mau ke mana? Setelah makan," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibah
SpirituálníMenceritakan seorang gadis remaja bernama Habibah Zafira Syahidiah mengenai kehidupan barunya tentang cara dia menghadapai berbagai masalah yang dia hadapi, serta mengenai minimnya pengalaman masalah kisah percintaan yang akhirnya dia dapat merasaka...