Apakah hal yang dipaksakan akan berujung pada sebuah kenyataan yang bahagia?Setuju?
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu dan Shakila sedang berjalan dengan kecepatan tinggi menuju toilet.
Diyra pun mengikuti Shakila.
Shakila pun memasuki toilet dengan secepat kilat menyambar. Diyra yang tadi mengikuti Shakila, kini ia diam-diam sedang memasuki toilet wanita dan dia membawa sapu untuk mengganjal pintu toilet yang dimasuki Shakila.
Diyra langsung segera keluar sebelum nanti ada seseorang yang melihat aksinya. Ia melangkahkan kakinya ke parkiran motor lalu pulang dengan rasa bangga serta dengan suasana hati yang gembira.
Disisi lain Shakila mencoba membuka pintu toilet, namun tak bisa.
"To tolong.. Siapa pun yang ada diluaran sana tolongin gue please." Teriak Shakila sekencang-kencang nya seperti kenalpot bajai yang baru saja di gas ingin berjalan.
"Aduh, lo semua budeg atau gimana sih? Gue bilang siapapun yang diluar tolongin gue.. Gue butuh pertolongan.. Tolongin gue.." Teriaknya semakin kencang.
"Aduh! Ini pintu di lem apa yah? Susah banget dibukanya! Woi.. Yang diluar.. Please bukain pintunya." Teriak Shakila lagi.
Seorang cowok yang mendengar teriakan nyaring milik Shakila itu langsung berlari menuju sumber suara.
"Lo kekunci ya? mau gue bukain pintunya?" Tawar seorang cowok.
"Iya iya. Tolongin gue dong, please.."
"Tapi ada satu syarat," ucap cowok itu sambil tersenyum jahil.
"Apapun itu gue bakal penuhin.. Yang penting bukain pintunya sekarang."
Cowok itu akhirnya melempar sapu yang tadi mengganjal di pintu lalu mendorong pintu tersebut hingga terbuka.
"Makasih yah, loh kok lo yang bukain?" tanya Shakila dengan tatapan tidak suka.
"Emang kenapa? Gak masalah kan? Oh ya gue punya permintaan sama lo! Dan lo harus turutin permintaan gue!"
"Hah.." Shakila menghembuskan nafasnya. "Lagi-lagi gue harus berurusan sama lo! Yaudah, lo mau minta apa?" tanya Shakila dengan nada malas.
Cowok itu tersenyum licik. "Gue mau minta supaya lo jadi pacar gue dan lo nggak boleh mutusin gue," ucapnya dengan seenak jidat.
"Gila lo ya?! Alde aja gue tolak mentah-mentah. Apa lagi lo? Nggak! Gue gak mau!"
"Ck." cowok itu memalingkan muka. Lalu menatap Shakila lagi. "Jadi lo gak mau? Yaudah lo harus masuk ke dalem lagi."
"Eh.. Gue gak mau masuk ke dalem toilet lagi! Emangnya gak ada permintaan yang lain apa? Traktir ge, atau apa gitu?" tawar Shakila.
"Gue bakal kasih contekan tugas ke lo deh." Tawar Shakila lagi.
"Nggak. Gue udah pinter, jadi gue nggak butuh."
"Gue kasih pulpen standar 5 pack deh."
"Nggak. Gue bukan Edi yang suka tergila-gila sama pulpen."
"Yaudah, kalo ini lo pasti mau. Gue jajanin lo di kantin selama satu bulan!"
"Nggak. Gue nggak kere, jadi lo nggak perlu lakuin itu." Tolak cowok itu mentah-mentah.
"Jadi yang lo mau apa? Selain jadiin gue sebagai pacar lo," tanya Shakila.
"Gue cuma mau lo jadi pacar gue. Gue suka sama lo dari awal masuk sekolah. Dari awal kita ketemu di ruang penentuan jurusan. Jadi, sekarang lo tinggal pilih mau atau nggak?"
"Gue nggak mau!"
"Yaudah sekarang lo masuk lagi!" Perintah Arka.
"E.. Jangan gitu dong.. Lo nembak gue gak enakan amat tempat nya, masa nembak nya ditoilet cewe," ucap Shakila beralasan.
"Gak usah kebanyakan ngeles."
"Ck! Yaudah dengan terpaksa gue mau!" ucap Shakila dengan nada yang terpaksa.
"Yaudah sekarang lo pulang bareng gue." Perintah Arka.
"Gak mau, gue bisa pulang sendiri!" Ucap Shakila yang kemudian berlalu. Namun pacar barunya segera menarik pergelangan tangan Shakila.
"Yakin mau pulang sendiri?" Godanya.
"Ya yakin lah!" Jawab Shakila sedikit ragu. Kemudian cowok itu langsung menarik Shakila keluar toilet.
"Lo gak mau naik yang gratisan?" Godanya lagi.
"Lo pikir gue nggak punya duit apa!" ucap Shakila kesal.
"Ye, Bu Pendik digituin aja marah."
"Biarin aja ini kan diri gue."
"Udah ayo ikut gue ke parkiran motor. Gue anterin lo pulang dan lo nggak boleh nolak." Ucapnya lalu menarik pergelangan tangan Shakila.
Shakila berlari kecil untuk mengikuti langkahan jalan cepatnya cowok itu.
"Nah, sekarang lo cepetan naik," Perintahnya yang kini sudah berada di atas motor ninja hitamnya.
"Gak! Gue gak bakal mau pulang bareng lo! " Shakila pun malah berjalan menjauh tapi Tangannya langsung ditarik oleh pacar barunya.
"Kalo lo gak mau, lo bakalan gue kurung di toilet!" Ancam cowok itu dengan tatapan yang tak bersahabat.
Shakila pun yang ditatap dengan tatapan seperti itu pun langsung meneguk ludahnya. Dan kemudian dia langsung menuruti perintah cowok itu.
Kira-kira pacar barunya Shakila siapa ya? Jawabannya ada di part selanjutnya :)
Okey lanjut yuk ke bagian selanjutnya. Penasaran itu gak enak loh.
Please jangan jadi silent reader. Tolong vote, komen atau kritik juga boleh :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHA |Selesai|
Ficção Adolescente[Selesai] Ini kisah tentang Cool Girl VS Genius Boy. Kisah mereka dimulai saat mereka duduk dibangku SMA. Gimana kalau kalian ketemu sama cowok genius, tapi punya sifat yang rumit ples nyebelin? Nah Ini yang dialami Shakila. Kisah antimainstream den...