Delapan Belas

3.3K 189 5
                                    

_Happy Reading_

Nikmatilah kehidupa lo sekarang. Karena akan ada waktu dimana lo akan rindu pada kenangan yang dulu pernah ada.

Mulai lagi

Pelajaran pagi ini di kelas XI Ipa-3 adalah bahasa inggris dan kebetulan miss Afris tidak masuk karena suatu hal.

Akhirnya, kelas XI Ipa-3  mendadak berubah menjadi pasar dengan keramaian yang luar biasa.

"Woy.. Siapa yang bawa chargeran?" Teriak Edi dengan lantang nya.

Namun sayang, pertanyaan Edi hanya dihiraukan oleh teman-teman kelas nya dikarenakan peraturan di SMA Bhineka yang memang tak memperbolehkan membawa chargeran.

"Brisik lu Di!" Omel Erisa yang tengah sibuk membaca wattpad.

"Eh, gue bawa kartu. Mainan yuk!" Ajak Rivan pada Arka.

"Ayo. Dimana nih?"

"Pojok situ tuh." Jawab Rivan.

Yaps ini sudah sering terjadi di kelas XI Ipa-3 dikarenakan memang di kelas XI Ipa-3 tidak ada satu siswa maupun siswi yang menjabat menjadi osis. Makanya kelas mereka terkenal dengan kelas paling nakal.

"Eh Ka, kartu nya ada yang kurang nih. Besok aja deh kita mainnya."

"Ck. Kecewa gue sama lo."

"Udah ah nggak usah baper gitu." Ucap Rivan sambil mengibaskan telapak tangannya.

"Btw, gue mau lakuin hal konyol dulu ah." Ucap Rivan.

Arka mengerutkan keningnya.

"Eh Edi, sini dulu deh." Ucap Rivan sambil melambai.

Edi pun mendekati Rivan.

Rivan berdiri dari duduk nya dan menarik horden berwarna merah "Nah, ginikan lo cantik." Edi pun hanya menurut sambil bergaya ala-ala banci pinggir lampu merah.

Arka yang tak mau kalah pun segera mengambil setangkai bunga dari atas meja guru lalu menyelipkannya di telinga Edi.

Sontak semua teman kelas yang melihat aksi gila mereka pun tertawa tak karuan, termaksud Shakila.

"Hai semua pacar-pacar gue. Gue cantikan?" Tanya Edi yang masih bergaya ala ala banci pinggir lampu merah.

"Cantik kok. Malah cantikan kalo lo jadi cewe. Soalnya kalo jadi cowo lo jelek." Ucap Diyra masih dengan tawanya.

"Tapi takdir gue jadi cowo Ra," Ucap Edi dengan gaya yang semakin menjadi-jadi.

Kegilaan itu seketika berhenti ketika Ires yang baru masuk langsung mengabarkan berita yang membuat seisi kelas XI ipa-3 panik tak karuan.

"Woyyy diemmm!!! Semuanya yang punya foto, video sama rekaman yang tak baik harap dihapus! Hari ini ada razia hp. Sekarang lagi di kelas XI Ipa-1"

"Whattt?! Mampus gue!" Edi yang masih menjadi banci pinggir lampu merah pun langsung bergegas menuju tempat duduknya.

Arka pun hanya menyusul Edi dengan langkahan yang tenang.

"Ka! Lo nggak ngapusin foto-foto yang gue kirimin?" Tanya Edi yang masih sibuk menghapus beberapa file di hp nya.

"Gue lagi nggak bawa hp Di" Ucap nya sambil sedikit tertawa bangga.

Edi pun mendadak menatap Arka sementara dan kemudian sibuk dengan hp nya sendiri.

Erisa pun berjalan mendekati meja Ires dan Shakila.

"Sha, lo kok nggak panik sih?" Tanya nya.

"Gimana dia mau panik coba Ris? Orang hp nya dia itu kan isinya buku pelajaran semua. Jadi ya, mana mungkin hp nya kesita."

"Iya juga sih, tapi kan di hp nya Shakila ada chatan tentang Arka. Terus juga kan di hpnya Shakila pasti ada foto Arka sama Shakila yang lagi pacaran." Ucap Erisa yang memang ada benarnya.

"Di sekolah ini kan aturannya kalo pacaran harus ada nyamuk nya." Tambah Erisa.

"Iya iya, gue tau kok. Tapi kalian berdua tenang aja. Kalian nggak usah ngawatirin gue, karena apa? Karena gue nggak bawa hp." Shakila menanggapi omongan dan peringatan Erisa dengan sangat gampang yang akhirnya membuat Ires keheranan.

"Tumben lo nggak bawa hp," Ucap Ires.

"Iya, ini semua berkat nyokap gue yang meminta  hp gue secara paksa. Soalnya hp nyokap gue rusak. Akhirnya hp gue deh yg dikorbanin buat acara make up sama bisnis baju-baju." Aku Shakila.

"Wihhh berarti nanti lo punya hp baru dong Sha," Kini tangannya Erisa berada dipundak Shakila.

"Ya itu sih nggak mungkin, palingan juga ntar nyokap gue yang beli hp baru buat dirinya sendiri. Dan hp gue juga ntar dibalikin lagi ke gue."

"Sukur sukur sih kalo masih kembali kek semula. Lah kalo ada foto foto eksis nya nyokap gue ama temen temen nya kan jadi enek gue." Shakila mengedikan bahunya.

"Ditambah lagi kalo ada foto asistenya nyokap gue yang cowo tapi alay beut kek cewe. Tambah enek lagi dah gue." Ucap Shakila.

"Curhat nih?" Tanya Erisa dengan nada meledeknya.

"Nggak kok, nggak curhat. Kan tadi lo yang mulai bilang ntar gue bakal punya hp baru."

"Iya juga sih, hehe"

"Setres lu Ris," Kini Ires menanggapi.

"Biasa, dari lahir gue kan mang gini."

Hollaaa akhirnya bisa update lagi
Please jangan jadi silent reader yah... Karena vote dan coment kalian itu sangat berarti buat akuuu :)

ARSHA |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang