Pattu

2.6K 138 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu gambar Shakila dengan beberapa kostum :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu gambar Shakila dengan beberapa kostum :)

Hello semuaaa...

Happy Reading yaaa

Semakin lama kau menutupi rahasia. Maka kau sedang melakukan hal yang sia-sia. Karena rahasia memiliki bau yang tajam.

Tak disangka

Arka memasuki kelas ipa yang sudah ramai.

"Eh, ka! Lo tau ngga?!" Gredy menyambut Arka dengan pertanyaan tidak bergunanya.

"Gue baru aja nyampe. Lo udah nanya tau nggak." Ucap Arka malas.

"Jadi gini bro, Rivan tadi malem digebet tante tajir cuy!"

"Serius lo? Kok bisa. Terus si Rivan mau aja gitu digebet sama tante tajir itu?"

"Ya mau lah! Rivan tadi malem nemenin tante tajir itu ke tempat makan. Berduaan! Dia sampe lupa diri bro. Gue yang tadi ada disampingnya langsung ditinggalin demi tante tajir itu! Gila ngga tu?" Curhat Edi.

"Van! Yang Edi bilang barusan itu beneran? Bukan hanyalan kan?" Arka menatap Rivan lekat-lekat.

"Iya." Rivan menjawab malas.

"Tapi tante tajir itu tante gue. Gue bakalan dibeliin iphone keluaran terbaru! Gimana gue ngga mau langsung ikut tante gue coba?" Lanjut Rivan.

"Hah? Seriusan pan?" Edi tak percaya.

Rivan mengangguk.

"Tante lu tajir? Masih jomblo apa udah taken?" Tanya Edi.

"Janda dia."

"Udah punya anak?"

"Ya belum lah."

"Buat gue boleh?"

Arka dan Rivan langsung membelalakan matanya.

"Serius lo mau? Lo jadi jomblo tuh yang berkelas dikit kek. Masak selera lo tante gue?" Ucap Rivan.

"Emang nya salah?"

"Kayanya gue perlu jodohin lo sama Erisa deh." Ucap Arka

"Kenapa sama Erisa?" Tanya Edi

"Yah karena lo sama Erisa cocok." Ucap Arka lalu tertawa.

"Gila lo... Erisa kan orangnya galak parah. Kuping gue bisa pengang gara-gara dengerin omelannya setiap hari."

"Kan biar hidup lo ada perubahan." Dukung Rivan.

"Ia. Perubahan kuping gue jadi merah." Ucap Edi kesal.

Disisi lain, Shakila tengah membicarakan suatu hal dengan Ires.

"Res. Sekarang gue mau lo jujur sama gue. Lo itu Aurel atau bukan?" Tanya Shakila.

"Kan gue udah bilang, gue bukan Aurel temen smp lo yang disukain sama cowok brengsek."

"Seriusan Res? Lo nggak bohongkan? Walaupun gue temenan sama Aurel baru 5 bulan, tapi gue masih inget wajahnya. Dan wajahnya itu mirip banget sama lo."

"Wajah gue aja kali Sha yang pasaran."

"Res. Kemaren itu Dzikri dateng ke sekolah ini. Dia mau ngelabrak gue. Dia mau bales dendam ke gue." Ucap Shakila.

"Res. Nama lo itu juga mirip sama namanya Aurel. Please gue mohon lo jujur sama gue." Ucap Shakila lirih.

Iresa terdiam, ia bingung harus menjawab apa.

Erisa dengan buku matematika menghampiri Ires dan Shakila.

"Sha. Liat pr dooong..." Pintanya.

"Ada Erisa. Masalah ini dihentiin dulu ya?" Bisik Ires pelan.

"Res. Lo jangan kompor-komporin Shakila biar nggak mau minjemin buku tugas matematika nya ya!" Ucap Erisa. Ia pikir Ires tengah membisiki Shakila agar menolak untuk memberikan contekan.

"Yah ketauan deh." Ucap Ires berbohong. Padahal bukan itu yang dibisikan oleh Ires. Ia melakukan ini agar semuanya terlihat baik-baik saja.

ARSHA |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang