Dua Tujuh

3K 178 2
                                    

Hellow!
BPDBS Update
If you like, please vote and follow me :)
_Happy Reading_

Hellow!BPDBS UpdateIf you like, please vote and follow me :)_Happy Reading_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesel

Pagi ini jam pertama hampir dimulai. Shakila kini tengah sibuk kelimpungan mencari pacar dadakannya yang tak kunjung balik ke kelas.

Pasalnya hari ini adalah pelajaran matematika wajib dan gurunya adalah pak Akhmad. Shakila bisa kena omel lagi kalau si Arka bolos jam pelajarannya pak Akhmad.

"Haduuuh... Si berandal dimana sih? Kagak keliatan dari tadi!" Shakila ngedumel.

Shakila mulai berjalan sambil menghentak-hentakan kakinya.

"Itu berandal sekecil apa sih dimata gue? Ampe kagak keliatan sama sekali? Perasaan amoeba aja masih bisa gue liat pakek microscop.

Kini kemarahannya sudah mulai memuncak saat Shakila tiba dikantin dan melihat pacar dadakannya tengah asyik makan.

Shakila jalan cepat dengan kaki masih ia hentak-hentakan.

"Eh bu pendik, mau makan?" Tanya Arka dengan polos nya.

"Iya!"

"Oh.. yaudah sana pesan keburu masuk nanti." Arka masih asyik memakan ketopraknya.

"Tapi gue mau makan orang,"

"Dosa bu pendik." Arka masih asyik makan.

Shakila langsung menjewer telinga Arka lalu menggeretnya menuju kelas bagaikan mak tiri dengan kekejaman stadium empat.

"A a a... Bu pendik sakiiit... Jangan jewer telinga dong, nanti kalau telinga gue melar kayak telinga gajah gimana? Emang nya bu pendik nggak kasian ama gue?"

Heh, iya juga yah. Ntar kalau telinga pacar dadakan gue jadi melar kayak gajah gimana? Ntar gue nggak punya pacar cogan lagi deh.–Batin Shakila.

"Berisik! Omongan itu do'a loh." Shakila masih menarik telinga Arka.

"Bu Pendik, lepasin. Ntar kegantengan gue berkurang..."

"Bu pendik, please lepasiiin..." Pinta Arka.

Shakila yang melihatnya iba langsung menuruti permintaan pacar dadakannya itu.

"Aduh, telinga gue." Arka mengusap-usap telinga nya.

"Telinga gue belum melar kayak telinga gajah kan, bu pendik?" Tanya Arka masih mengusap telinganya.

"Belom, kali ini telinga lo selamat." Ucap bu pendik.

"Haduuh, lagian kenapa sih bu pendik segala nyuruh gue ke kelas? Gue masih laper tau." Ucap Arka kesal.

"Lo nggak tau bentar lagi jam nya pak Akhmad?" Tanya Shakila.

"Tau kok." Jawab Arka.

"Terus kenapa masih mau makan?" Tanya Shakila.

"Kangen ama omelan dan hukumannya pak Ahkmad." Arka tersenyum bahagia.

"Hah?" Shakila heran.

"Kenapa? Emang nya gue nggak boleh kangen sama pak Ahkmad? Atau jangan-jangan lo cemburu yah, kalau gue kangen ama pak Ahkmad?" Tanya Arka.

"Nggak kok, nggak kenapa-napa dan nggak cemburu." Shakila kini mempercepat langkahan kakinya.

Shakila dan Arka pun sampai di depan kelasnya.

"Heh, kok rame?" Tanya Shakila heran.

"Entah," Arka mengedikan kedua bahunya.

Shakila memasuki kelas nya disusul dengan Arka yang mengekor dibelakang.

"Res, pak Ahkmad belum dateng?" Tanya Shakila ke Ires yang sedang asyik menyanyi bersama Erisa.

"Pak Ahkmad nggak masuk. Anaknya mau di bedah."

"Heh, dibedah dimana?" Tanya Shakila.

"Di laboratorium sekolah." Jawab Ires kesel.

"Yang bener, kalau iya gue panggilin nanti biar dikasih tugas." Ucap Shakila

"Haduh, bu pendik gue kok jadi oon yah?" Ucap Arka sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tau nih, udah tau anak nya pak Akhmad itu manusia, ya dibedahnya di rumah sakit lah." Dengus Ires kesal.

"Ouh.. Tau darimana kalau pak Ahkmad kagak masuk?" Tanya Shakila lagi.

"Dari grup wa matematika wajib XI ipa." Jawab Ires lagi.

Shakila menatap Arka dan Arka sudah memasang muka melasnya.

"Kenapa?" Tanya Shakila.

"Sekarang lo yang jadi tukang tipunya, bu pendik."

"Heh?"

"Gue udah rela ninggalin ketoprak gue, rela lo jewer dan akhirnya begini." Mukanya Arka semakin melas.

"Maaf deh, besok pulang sekolah gue traktir." Ucap Shakila.

"Loh, kok nggak sekarang?" Tanya Arka.

"Sekarang gue nggak bawa uang. Istirahat lo traktir gue yah?" Ucap Shakila semangat 45.

"Hah? Enggak ah."

"Lo tega biarin gue kelaperan kayak pengemis jalanan?"

"Tega aja sih, lo juga kan tadi tega jewer telinga gue." Ucap Arka.

Ah nyesel gue minta traktir ama si pacar dadakan gue. Hasilnya juga pasti nihil. Secara dia orangnya pelit, ngelebihin orang pelit didunia ini.–Batin Shakila.

ARSHA |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang