Tujuh

4.1K 299 8
                                    

Jika saat belajar kita dapat bersama, mungkin gue nggak akan pernah menyesal atas kepintaran gue.

Terkejut

"Bu Pendik, sesuai omongan gue tadi, gue mau lakuin sesuatu di rumah lo."

"Lo mau ngelakuin apa? Numpang minum? Makan, Atau.. Ke Toilet?" Tanya Shakila meledek.

"Nanti lo juga tau." Ucap Arka yang langsung masuk ke Rumah Shakila seenaknya.

"Anjir.. Rumah gue itu." Ucap Shakila dengan dirinya sendiri.

Shakila pun melepaskan sepatu carvil nya lalu duduk di sofa. Dia tak peduli dengan Arka yang tiba-tiba saja memasuki rumahnya.

Karena sekitar 5 menit Arka tak kunjung keluar al hasil Shakila mencari dimana keberadaan Brandal Tukang Tipunya itu.

Shakila berhenti di suatu ruangan, dia tertegun melihat Arka dengan tatapan tak percaya. 'Arka Sholat? Apa orang seperti Arka masih bisa sholat?' Batin Shakila yang masih melihat Arka didepan pintu mushola kecil rumahnya.

Ketika Arka sudah menyelesaikan sholat dan juga do'anya, Shakila pun pura-pura sedang berjalan ke dapur untuk mengambil beberapa snack dan juga minuman.

Kemudian Shakila berjalan menuju sofa ruang tamunya sambil membuka buku Matematika.

"Habis dari mana lo, masuk rumah gue gak ijin." Tanya Shakila pura-pura tidak tau. Arka pun berjalan mendekati Shakila.

"Bukan urusan lo Bu Pendik. Lo belum belajar?" Tanya Arka yang melihat Shakila tengah sibuk belajar.

"Ya belum lah, kan tadi lo ajakin gue keluar. " Jawabnya kesal.

"Iya juga sih." Kini Arka duduk di depan Shakila.

"Lo mau belajar atau mau pesta makan? Perasaan buku sama cemilan banyakan cemilannya." Tanya Arka heran.

"Eh Brandal. Kalo gue laper, otak gue lama kerjanya."

"Mendingan juga lo sholat dulu, minta supaya diberi kemudahan. Lo belum sholat kan?" Tanya Arka sambil mengingatkan.

"Tau apa lo tentang agama?" Sindir Shakila.

"Tau banyak. Gini-gini juga orang tua gue ngajarin gue tentang agama. Nah, mendingan sekarang lo sholat dulu sana." Shakila yang mendengar perintah dari Arka pun hanya bisa diam tak berani berkata. Akhirnya dia pun berusaha mengalihkan topik.

"Dal, yang ini keluar gak sih diulangan? Kok dibuku catetan gue gak ada contoh soalbya sih?" Tanya Shakila cemas.

"Mana? Ini? Ini udah pasti keluar lah Bu Pendik.. Lu kali males nulis, atau mungkin Bu Pendik ketiduran waktu pak Akhmad lagi jelasin."

"Masa iya gue gak nyatet? Yah, terus gimana dong? Masa gue belajar ini soal nunggu masuk kekelas." Keluhnya.

"Makanya Bu Pendik sholat dulu biar diberi pencerahan sama yang kuasa." Ucap Arka mengingatkan lagi.

"Ck! Lu gak usah ngingetin gue juga pasti sholat Brandal.." Jawab Shakila kesal.

"Yaudah, sono Bu Pendik sholat dulu."

"Kalau gue sholat nanti gue dapet dosa brandal.. Lo mau nanggungin dosa gue?" Ucap Shakila dengan harapan semoga Arka tau kalau dia sedang tidak sholat.

"Oh, gue paham kok. Tinggal bilang lagi berdarah susah banget deh lo."

"Udah deh gak usah dibahas! Gue gak suka!" Ucap Shakila kesal.

"Okey, mana buku lo siniin. Gue ajarin caranya." Pinta Arka.

"Kaya lo masih inget aja." Ucap Shakila sambil memberikan buku catatan matematika nya.

"Sini deketan biar lo bisa liat dan ngerti."

"Alah bilang aja lo mau modus."

Tiba-tiba ada seorang perempuan yang sepertinya adalah ibunya Shakila, dia pun menyapa Arka dan Shakila dengan ramah.

"Eh Shakila tumben belajar bareng cowo, biasanya sama Ires kalau gak Erisa."

"Mama kok pulang cepet?" Ucap Shakila sambil salim pada ibunya. Disusul dengan Arka.

"Malam tante." Ucap nya.

"Malam juga, nama kamu siapa?"

"Arka tante." Jawab Arka sopan.

"Arka, Arka. Kok kaya pernah denger yah namanya. Bentar tante inget-inget dulu. Oh ya, Arka Fahreza Abrica bukan? Anaknya Tante Chynthia." Tanya Calysha.

"Iya Tante. Kok Tante bisa kenal ibu saya?" Tanya Arka heran.

"Mama mah, aku tanya kenapa pulang cepet juga. Malah ngeladenin ini Brandal!" Dumel Shakila.

"Brandal? Orang cakep gini dibilang Brandal. Kamu gak boleh kaya gitu Kila.." Ucap Calysha.

"Emang dia Brandal sekolahan kok mah."

"Kila! Maafin si Kila yah, emang dia suka kaya gitu." Ucap Calysha pada Arka.

"Iya gak apa-apa tante. Saya mah sudah kebal sama perkataan nya." Seketika Calysha pun tertawa.

"Tadi mama pulang cepet karena besok mama harus ke butik mama yang dibandung Kila. Yaudah kalau gitu tante mau ke kamar dulu yah, mau beres-beres." Pamitnya.

"Kila sensian nih.." Ledek Arka.

"Gak boleh manggil gue Kila dibilang!" Tegas Shakila.

"Yadeh, Bu Pendik kalo lagi PMS marahnya kaya macan mau nerkam harimau."

"Brandal udah diem! Lanjutin nulisnya." Perintah Shakila seperti layaknya Bozz.

Jam sudah menunjukan pukul 19.30 Arka pun pamit pada Shakila yang kini menyudahi belajarnya.

"Gue pulang ya bu Pendik, jangan lupa mimpiin gue."

"Oiya! Besok di sekolah lo harus hati-hati ya bu pendik."

"Hati-hati kenapa?" tanya Shakila.

"Hati-hati nanti lo jatuh cinta sama gue lagi. Sampai jumpa besok."

Bagian ini gimana? Kalian suka gak? Semoga kalian suka sama ceritanya dan ngikutin cerita Arka-Shakila sampai tamat.

Please jangan jadi silent reader :) dan tolong bantu votenya. Komen dan kritik juga boleh kok.

ARSHA |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang