Dua Dua

3K 188 5
                                    

Hellow... BPDBS update!
If you like, please follow me and tap love.
Jangan jaim. Kalau mau komen, komen aja.
Salam ShaKa.
_Happy Reading_

Hangat nafasmu mampu mengalahkan dinginnya udara malam.

Pengakuan.

Bel pulang sekolah pun telah tiba, kini Arka masih sama. Sikapnya yang begitu cuek dengan Shakila masih dia lakukan hingga kini.

Di parkiran motor, kini Arka terlihat sedang memegang helm. Arka pun memanggil Shakila.

"Shakila!" Panggilnya dengan raut wajah meminta agar Shakila menghampirinya.

Dalam hati Shakila. "Dia pasti bakalan minta gue biar bisa pulang bareng sama dia." Shakila pun mendekat ke arah Arka.

"Iya Ka, kenapa?" Tanya Shakila dengan baik.

"Ntar malam jam 7 lo ada acara nggak?" Tanya Arka masih cuek.

"Emh, nggak kok. Gue nggak ada acara jam segitu."

"Yaudah, ntar gue jemput lo jam 7 malam. Oh ya, gue duluan yah." Pamit nya yang kemudian menaiki motor nya lalu menyalakan mesin dan pergi dari hadapan Shakila.

What?! Gue kira dia bakalan anterin gue balik. Eh ternyata cuma mau basa basi doang.-Batin Shakila.

👟👟👟

"Bang, ada paket buat abang tuh diatas meja." Ucap Reina.

"Oh iya." Arka pun berjalan menuju meja lalu duduk mendekati Reina.

"Abang tumben beli online."

"Ya itu karena ini cuma ada di online." Ucap Arka.

"Emang nya itu apaan sih bang?"

"Kotak musik." Jawab Arka masih dengan terfokus untuk membuka lakban di plastik jne.

"Kotak musik? Buat siapa bang?" Kini Reina menjadi bersemangat.

"Buat temen Abang."

"Temen? Temen sehidup semati yah bang? Hehehe."

"Gimana? Lucu kan kotak musik nya?" Tanya Arka sambil menunjukannya ke Reina.

"Ih Abang... Lucu bangettt aku mau dong bang," Ucap Reina sambil berusaha untuk mengambil kotak musik dari tangan Arka.

"Sayang nya ini bukan buat kamu." Ucap Arka lalu pergi meninggalkan Reina.

"Aabaaang..." Rengeknya.

👟👟👟

Malam ini Arka sudah berada di taman kota bersama bu pendiknya.

Suasananya hening, tak ada yang mau memulai pembicaraan.

Hingga akhirnya, Shakila pun mengeluarkan suaranya."Dal, maaf yah."

"Soal apa?"

"Soal gue senyum ke Alvino." Shakila merenung.

"Oh, biasa aja kali." Arka berusaha mencairkan suasana.

"Dal, gue mau bilang sesuatu sama lo."

"Apa?" Arka penasaran. Dia menatap Shakila lekat-lekat.

"Umh.. Ini tentang cowo yang waktu itu ketemu di jungle land."

"Oh itu, gue udah tau kok. Nggak usah dibahas lagi yah." Arka tersenyum, Shakila heran.

"Lo tau dari siapa?"

"Dari salah satu makhkuk yang ada di bumi. Dan dia masih hidup."

"Ck. Kalo itu gue juga tau kali. Tapi lo nggak marah kan?" Shakila heran.

Si brandal menggeleng cepat.

"Awalnya emang marah, tapi gue tau kalau rasa cinta gue ke lo itu lebih besar dari pada rasa marah gue." Jawab Arka.

Shakila memeluk Arka.

"Malam ini gue sadar, kalau gue udah suka sama lo." Bisiknya.

Arka membalas pelukannya.

"Gue juga suka samo lo kok bu pendik."

Shakila melepas pelukannya, lalu menatap Arka.

"Ganteng deh." Ucap nya sambil tersenyum.

"Baru sadar?" Si brandal tersenyum tengil.

"Oh ya, lain kali jangan pakai pakaian kayak gini lagi yah?" Ucap si Brandal.

"Lho emangnya kenapa?"

"Terlalu cantik. Takut ada yang nikung." Arka ketawa bersama Shakila dibawah gemerlap bintang.

"Btw, berati lo mau kan jadi pacar beneran gue?"

Shakila mengangguk.

"Berarti telah terbukti. Bahwa gue adalah penakhluk." Ucap Arka lalu tertawa puas.

"Iya iya, lo penakhluk."

Arka memasang wajah bangganya.

"Oh ya Sha, lo mau gulali nggak?"

Shakila mengangguk.

"Ayok." Arka menggandeng tangan Shakila menuju ke penjual gulali.

"Bang, gulalinya satu." Pesannya.

Abang gulali pun memberikan gulali besar berwarna pink muda.

Arka memberikan uang lalu mereka berdua berjalan menuju ayunan taman.

Shakila dan Arka duduk di ayunan berhadapan.

"Brandal mau?" Tawar Shakila.

Arka mengangguk.

Shakila langsung menyodorkan gulali nya dengan cepat hingga mengenai hidung Arka.

"Hahaha.. Lucu." Shakila tertawa bahagia.

Arka yang melihat tawanya langsung mengambil sedikit gulali lalu menjadikannya kumis kumisan.

Horrayyy... Akhirnya update lagi setelah sekian lama.
Tadinya mau di unpublish dan udh nggak ngelanjutin cerita yang ini lagi. Tapi pas ngeliat yang ngebaca makin banyak, yaudah akhirnya aku lanjutin.

ARSHA |Selesai|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang